23. Mistake

5.6K 740 70
                                    

Saat kedua bibir bersatu menjadi bukti, dan membuat segala kegemparan terjadi. Lalisa membulatkan matanya sempurna di sana, saat semuanya terjadi secara tiba-tiba. Pipi nya merona dengan segala aura panas yang menjalar menyapa tubuhnya. Ia reflek meremas pinggang Taeyong menahan gejolak dalam dada nya. Lalisa tak pernah merasakan ciuman di bibirnya, tapi untuk pertama kali nya ia merasakan hal itu. Rasanya degupan jantung nya ingin meledak detik itu. Semuanya akan serasa indah saat yang menciummu adalah orang yang kau cintai... Tapi apa Lalisa sekarang merasa bahagia?

"T-tae... TAEYONG!!!" pekik Joy di sana membuat Taeyong semakin mengeratkan pelukannya pada Lalisa.

Terpampang nyata wajah shock dan speechless mengelilingi keduanya. Lalisa meringis saat dirasa bibir Taeyong mengenai luka di sudut bibirnya.

Selepas itu semua, perlahan Taeyong melepaskan ciumannya, menatap manik gadis itu dengan sayang dan mengusap pipi Lisa lembut.

"Maafin aku," bisik Taeyong.

Kemudian pemuda itu meremat jemari Lalisa, kemudian mengangkat nya ke udara- memperlihatkan nya pada semua orang.

"Buktinya udah cukup kan? Jadi gw harap kalian ga ngusik Lisa lagi kalo kalian masih pengen ngeliat wajah ramah gw," ucap Taeyong tajam dan jelas.

Lalu pemuda itu menarik Lalisa menjauhi kerumunan tersebut, membawanya ke tempat yang lebih sepi untuk bicara. Tapi saat mereka tiba di tempat yang sepi dari keramaian-

PLAK!

Gadis itu menampar Taeyong kuat, hingga membuat Taeyong melepas genggaman nya pada jemari gadis itu.

"Selama ini gw ngebiarin lo berbuat sesuka hati lo, semau lo! Tapi ngerebut first kiss gw... Apa itu ga keterlaluan hah?!" Lalisa mendesis murka dan menatap Taeyong dengan galak. Sang lelaki pun menatap balik Lisa dengan wajah bersalah.

"Maafin aku... karna udah janji buat jadi tameng mu... Jadi pelindung mu. Pun sampe akhirnya aku terpaksa ngerebut apa yang belum jadi hak ku. Maaf Sa...."

Entah kenapa kata maaf dari Taeyong bukan membuat gadis itu lega, tapi dada nya merasa sesak di sana, entah dengan alasan apa. Lalisa kini merasa ia tak mampu terlalu lama membendung air matanya yang telah menumpuk di sana.

"Terus sekarang jelasin ke gw... Sebenarnya apa sih tujuan lo ngelindungin gw? Apa maksud lo ngumumin ke mereka kalo gw milik lo? Dengan pake cara itu, sama aja lo nyeret gw ke jurang kebohongan yang ga ada dasarnya, gada ujungnya! Jangan buat gw gila Yong... Jangan buat gw merasa ketinggian karena diperhatiin sama lo!
Gw masih punya hati!!!" Lisa sedikit berteriak dengan suara serak, sesak di hati nya sungguh menyiksa, ia ingin melampiaskan nya untuk kali ini aja.

Dan tatapan keduanya tak lepas sedikitpun di sana.

"Lisa... Apa kamu emang gapernah sadar atau pura-pura ga sadar? Apa mungkin cahaya yang ku bawa ke hidupmu terlalu silau, sampe akhirnya kamu buta memaknai kehadiran ku selama ini?" Taeyong menatap Lisa dengan tatapan yang gemetar, ia nampak tersulut suasana.

"HAL APA YANG BISA GW SADARI KETIKA LO GA PERNAH NGELAKUIN HAL HAL YANG PASTI?! GW GA BISA NEBAK-"

"AKU CINTA SAMA KAMU!!!"

Jder!

"Aku cinta kamu, Sa."

Turunnya hujan detik itu turut membersamai air mata Lisa yang tak dapat dibendung lagi. Aliran deras memenuhi pipi, bersamaan dengan hujan yang menjadi saksi. Keduanya tak berniat menyudahi emosi... Tak berniat berteduh sejenak, bahkan beranjak pergi. Hingga keduanya pun terguyur hujan kala itu.

LOLLIPOP ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang