12. Both of us

7.6K 986 54
                                    

"Lo mau nyeselin apa Jae?" tanya Taeyong dengan penuh makna di sana, sembari melayangkan tatapan tidak suka yang sedikit samar.

Sudah kukatakan bukan? Taeyong itu sangat handal membaca situasi, buktinya ia sampai se-sensitif ini pada pertanyaan yang dilontarkan Jaehyun sebelum nya.

"Hm? Gada... Its ok bro," ucap Jaehyun dengan senyum manisnya, dengan bonus lesung menggemaskan di kedua pipi nya.

Jaehyun sangat pandai mengontrol emosi dan menyembunyikan perasaannya. Sayang sekali Jae, sosok Taeyong terlalu handal membaca mimik wajahmu... Apalagi tatapanmu pada sosok gadis disampingnya itu.

Dan Lalisa hanya perlu menghabiskan makanannya di sana. Setelah itu selesai. Karna ia sudah berjanji pada dirinya sendiri, ia tak perlu masuk lagi ke hidup pemuda yang pernah meninggalkannya dengan alasan yang tak jelas di masa lalu.

"Sa, udah malem... Pulang yuk, ntar dicariin bunda," ucap Taeyong dan Lisa menatap lelaki itu, lantas mengangguk sambil tersenyum.

Sebenarnya hanya alasan klasik saja, karna bunda-nya Lisa kan sudah mempercayakan anaknya pada pemuda itu... Jadi untuk apa ia khawatir jika di marah atau sebagainya?

Karna sebenarnya, Taeyong hanya ingin berdua dengan gadis itu, tanpa adanya tatapan memuakkan dari lelaki diujung sana yang terus saja sesekali melirik Lalisa, membuat Taeyong jenuh meski si gadis sendiri terlihat tak peduli.

Taeyong mengulurkan jemari nya pada Lalisa, dan tentu saja gadis itu menerima uluran tangan sang pemuda, menggenggam jemari satu sama lain, dan mereka pamit setelah itu pada teman-teman Taeyong yang sudah ribut menggoda mereka berdua.

"Kami duluan," ucap Taeyong dan mereka segera menghilang dibalik pintu cafe milik Johnny.

Sebelum menaiki kendaraan Taeyong, pemuda itu bertanya pada Lalisa.

"Bunda suka makanan apa?"

"Biasanya suka sate ayam si, emangnya kenapa?"

"Kita beliin bunda sate dulu."

"Gausah repot-repot lah kak, lagipula ini udah malem belum tentu dimak-"

"Ssstt ntar keburu malem," potong Taeyong di sana, dan segera menarik gadis itu menaiki motornya.

Sepanjang perjalanan mereka membahas banyak hal; tentang sekolah, keluarga Lisa, keluarga Taeyong, kebiasaan Taeyong yang suka makan permen, kebiasaan Lisa yang suka mengomeli siapapun jika itu tentang kadar kemanisan sebuah makanan. Yaa, intinya mereka tak pernah kehabisan bahan obrolan.

Dan melalui itu semua... Perlahan tapi pasti, mereka berdua mulai bisa mengenal satu sama lain. Yea meski sifat Taeyong yang masih seenaknya, dan kadang membuat Lisa tak bisa mengontrol emosi, tak memungkiri fakta bahwa hal itu sangat mengesankan bagi diri mereka masing-masing.

Sesampainya disebuah warung, Taeyong memesan seporsi sate ayam dengan bumbu pedas seperti yang bunda nya Lisa sukai.

"Anak sama ibu sama ya? Suka makan pedes," ucap Taeyong menatap Lalisa di sana yang hanya tersenyum sebagai respon.

"Daripada kakak, cowok kok suka makan manis, takut pedes lagi," sindir Lisa.

"Tapi kamu suka kan?" ucap Taeyong tersenyum dan Lalisa menatap lelaki itu malas, mulai deh jail nya.

"Iya iya bercanda," ucap Taeyong mengakhiri daripada ia membuat tanduk Lalisa keluar, bukan mungkin lagi jika pemuda itu akan dibuat sate langsung oleh gadis itu.

Terakhir kali karna membuat lalisa kesal berkali-kali, gadis itu pernah melempari Taeyong dengan sepatu nya yang bernotabe memiliki sedikit heels di sana, syukurnya tidak membuat kepala lelaki itu benjol hari itu.

LOLLIPOP ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang