21. Boleh ga?

6.6K 841 28
                                    

Pernah terlintas dalam benak mu sebuah kata cinta? Sudah pasti pernah, bukan? Entah cinta yang terbalas dengan bahagia, atau cinta yang bertepuk sebelah tangan dengan nelangsa. Setiap orang punya kisah nya masing-masing. Namun Lalisa punya kisah bahagia nya sendiri, syukurnya waktu yang amat tepat untuk mempertemukan Lisa dan Taeyong di masa remaja. Itu sangat membuat berdebar tatkala mengingatnya.

Cukup membayangkan bagaimana berada di posisi gadis itu saja kalian pasti akan bisa menjabarkan apa yang tengah gadis itu rasakan saat ini, bukan?

Belum pernah satu lelaki pun yang pernah mencium dirinya— meski sekedar pipi selain ayahnya. Dan Taeyong sendiri dengan gentle nya mencium gadis itu secara tiba-tiba. Kau fikir saja bagaimana rasanya.

Terlalu asyik dengan pemikirannya yang sudah kesana kemari, tak sadar Lalisa hanya memandang makanan didepannya tak berselera, hingga Eunwoo pun menegur.

"Lis, kenapa ga makan? makanan nya ga enak? " Ucapan pemuda itu sontak membuat semua anak-anak OSIS dan pengisi acara pensi menatap kearah Lalisa.

Sedikit info, saat ini para pengisi pensi dan anak-anak OSIS sedang makan bersama di restoran yang telah mereka booking sebagai perayaan berhasilnya seluruh performa mereka malam itu.

Lalisa menggeleng lucu, "gapapa, lanjutin aja makan kalian," ucap Lalisa sambil tersenyum dan yang lainnya kembali memakan makanan nya, Eunwoo tersenyum di sana melihat gadis itu.

Rose yang berada disamping lalisa, menyenggol si gadis, "kamu hutang cerita ke kami," bisik gadis itu dan diangguki Jennie dan Jisoo, Yuqi juga ikut nimbrung cuma tak terlalu mendengar obrolan mereka.

"Cerita apa sih?" tanya Lisa manyun.

"Jangan pura-pura kayak gitu Lis. Kamu tau sendiri kan, kalau lagi bohong kamu kayak kesudut gitu. Jadi gampang nebaknya, pasti ada apa-apa," ucap Jisoo membuat Lalisa merotasikan matanya malas. Dia memang tipe gadis yang memiliki akting buruk jika sedang berbohong.

"Gimana kalo malem ini kita nginep dirumah Lisa? besok kan minggu," ucap Jennie kemudian Jisoo, dan Rose menjentikkan jemarinya setuju. Lisa menggeleng cepat, menolak.

"Hm no no no lice. Kamu ga berhak nolak saat ini," ucap Jennie dan Lalisa berdecak kesal.

"Aku boleh ikut gabung gak?" tanya Yuqi, belum saja ia dijawab, dan panggilan Chanwoo di sana membatalkan niatnya.

"Yuqi, osis masih ada pekerjaan setelah ini. Kamu lupa?" tanya Chanwoo di sana dan Yuqi cengengesan.

"Lain kali aja yah guys," ucap Yuqi pasrah pada Jisoo, Jennie, Rose dan Lisa. Lalu ia meneruskan makannya, membuat keempatnya menahan tawa —Yuqi anak osis yang malang.

Selepas acara makan-makan selesai, semuanya mulai beranjak pulang dan tak lupa mengucapkan, "terimakasih untuk hari ini." pada semua orang yang telah berpartisipasi selain anak osis saat itu.

Saat Lalisa sudah akan berjalan menghampiri temannya yang sedang mengambil mobil Jisoo di parkiran, Eunwoo menghampiri Lalisa di sana.

"Udah mau pulang Lis?" tanya pemuda itu basa-basi dan Lalisa menoleh padanya kemudian mengangguk, tersenyum.

"Kamu tadi beneran gapapa? Sampe bikin anak-anak heboh denger kamu pingsan," tanya Eunwoo yang tatapannya tak pernah lepas dari manik gadis itu.

"Gapapa kok, cuma sedikit kelelahan aja mungkin, gara-gara tiga kali tampil, hehe," ucap gadis itu terpaksa berbohong, yakali Lisa jujur ke Eunwoo kalo dia hampir pingsan gara-gara Taeyong? Itu kan sudah lain lagi ceritanya.

"Aku salut sama kamu Lis," ucap pemuda itu membuat Lalisa mengangkat alisnya.

"Salut gimana, Woo?"

"Udah baik, tallented, cantik lagi" ucap eunwoo memuji dan lalisa bersemu disana
Baru kali ini ia mendengar seorang eunwoo memuji seorang gadis, dan itu dirinya

LOLLIPOP ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang