05. Mendadak manis

9.7K 1.2K 72
                                    

Siang itu di ruang kesenian sekolah Lalisa, ia dan tiga temannya tengah menghafalkan koreo yang hendak mereka tunjukkan di dance competition pada kabupaten minggu depan. Kaca besar menempel di dinding, alunan musik dari handphone terdengar nyaring. Mereka memulai latihan.

Lalisa menjadi ketua yang menciptakan koreo, juga menjadi pembimbing bagi tiga temannya di sana.

"Nah Jen, lu harus muter badan lu lebih cepat biar ga ketinggalan intro," ucap Lisa di sana.

"Dan Jisoo, jangan terlalu tegang, santai aja, resapi lagunya, biar ekspresi lebih menghayati."

"Rose, lu selalu keliru di awal lagu. Tunggu ada ketukan bass di, baru gerakin kaki. Oke? Jangan sampai lupa lagi."

Jennie, Jisoo, juga Rose mengangguk paham. Mereka mulai mengulangi musik, dan latihan sangat serius di sana.

"Kita mulai sekali lagi. Five, six, seven, eight. One, two...."

Sedikit informasi, jika grup dance Lalisa sedang mempersiapkan sesuatu yang berkaitan dengan sekolah, guru-guru akan membiarkan mereka melewati jam pelajaran tanpa harus alpa. Karna grup Lalisa berpengaruh penting mengisi piala-piala diruang kesenian, oleh karna itu mereka dipercaya.

Jisoo menghela nafas saat Lisa mengizinkan mereka untuk istirahat. "Capek." Jisoo kini merebahkan tubuhnya di atas lantai dingin. Menutup mata dengan nafas memburu.

"Kita lanjutin besok lagi ya. Sekarang istirahat dulu," ucap Lalisa, dan mereka berempat duduk di lantai, melingkar.

Waktu istirahat mereka terganggu saat tiba-tiba mereka dapati siluet seorang pemuda tengah bersandar, di depan pintu ruang latihan itu.

"Itu kak Taeyong, Lis...," ucap Rose. Jennie, Jisoo, dan Lisa lantas memicingkan mata.

Ketiga teman Lisa pun langsung berbisik-bisik di sana, sedangkan Lalisa, ia sudah berdecak kesal. Ini Taeyong gabut apa gimana sih? Demen banget gangguin Lisa.

Taeyong menghampiri mereka di sana, "gw gabakalan ganggu, gw kesini cuma mau ngasi ini," ucap Taeyong. Dan ia memberikan ketiga teman Lisa air mineral di sana, membuat mereka sedikit terkejut melihatnya.

"Eh, makasi kak," ucap Rose mewakili.

"Cuma tiga?" tanya Jisoo karna Taeyong tak memberikan air minum pada Lalisa.
Dan Taeyong dengan sok polosnya menatap Lalisa di sana.

"Oh lu haus juga?"

Lisa tersenyum kecut di sana sembari menggeleng, berusaha menyembunyikan kekesalan nya, karena itulah tujuan Taeyong, ia sangat suka membuat Lisa kesal.

"Kalian udah selesai latihan kan?" tanya Taeyong dan diangguki mereka, kecuali Lisa.

"Yaudah gw pinjem Lisanya ya?" ucap Taeyong mengulurkan tangannya pada Lisa yang masih duduk dilantai, mengajaknya pergi.

"Dih, ngapain? Gamau, pergi aja sendiri," ucap Lisa ketus.

Taeyong menyunggingkan senyumnya.

"Oh oke kalo gitu gw mau cerita dulu deh sebelum pergi. Kalian tau ga?" tanya Taeyong pada Rose, Jennie dan Jisoo di sana membuat ketiganya menggeleng.

"Kemarin gw kerumah Lisa bikin permen ama dia, dan kalian tau... Muka dia kek apa? Dia- mmm!" omongan Taeyong terputus, Lisa segera bangkit dari duduknya dan menutup mulut Taeyong dengan telapak tangannya. Sudah Lisa duga, Taeyong memanfaatkan yang kemarin untuk situasi-situasi seperti ini.

"Woylah!!!" protes Lisa.

"Kenapa? Gw kan cuma mo bilang kalo muka lu kemarin tuh kek-" Lisa kembali menutup mulut seniornya itu. Menariknya pergi, kemudian mendorongnya keluar dari ruangan itu bersamanya, daripada ia dipermalukan depen teman-teman nya kan ga asik!

LOLLIPOP ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang