Story by:
Coffeeganger
©07082018Nakyung tersadar di ruangan serba putih. Matanya masih tertutup, entah mengapa terasa sedikit perih. Ia menatap langit langit ruangan. Merasakan ada sesuatu yang empuk dibelakang kepalanya, ia meraih tangannya untuk meraba.
Ah. cuma bantal.
Sedikit demi sedikit ia membuka matanya sambil menopang sisi badannya untuk duduk.
"sudah bangun? Eh jangan bangun dulu, kamu terlihat masih lemah.." sergah Saerom, menahan lengan nakyung agar ia tidak beranjak dari posisinya
Eh? Sejak kapan ia ada disana?
Saerom duduk di kursi kecil disebelah Kasur. Bau betadine memenuhi ruangan -bau khas ruang UKS, mungkin bukan betadine, bau karbol atau sejenisnya entahlah saat ini Nakyung tidak dapat banyak berpikir.
Kepalanya sakit sekali, seolah ruangan ini berputar. Nakyung memijat pelipisnya dengan kedua tangannya, mungkin dapat meringkankan sakitnya.
"uh.. sudah berapa lama aku disini?"
"entahlah, mungkin satu jam?"
"hah?! Satu jam. Aku harus segera masuk kelas..."
Nakyung melompat dari kasurnya. Namun dengan lembut Saerom menarik lengan si gadis, hingga ia terduduk di sisi kasurnya.
"sudah, aku sudah bilang pada guru kalau kau sedang sakit disini."
"dan kamu bertugas menemani disini, begitu?"
Saerom mengangguk,
"ah bilang saja kau memang mau bolos, kan?"
"-jadi itu yang kamu katakan setelah aku menggendong badan gendutmu itu kesini?"
Nakyung terperangah menarik lengan baju Saerom hingga gadis itu mendekatkan wajahnya pada wajah datarnya. Membuat mereka berhadapan dengan dekat.
Si cantik menatap Nakyung dengan bingung, cukup lama pandangan mereka bertabrakan seperti listrik, Nakyung menatap si senior dengan marah.
"terus... kamu memegangku?"
"memegang- apa maksudnya?"
"i-iya kau paham kan! Kalau kau menggendongku, pasti akan kena itu..."
Saerom menepis lengan kurus si gadis yang lebih muda, membenarkan lengan bajunya yang kusut karena Nakyung, lalu membuang tatapannya ke luar jendela.
"apa sih, aku tidak paham maksudmu?
Ugh, cewek ini!
Nakyung mendengus, dan kehilangan kesabarannya.
"yah! Bilang saja, tadi kan kau menggendongku, dan kau tau- aku pakai rok!"
"-lalu?"
Nakyung menyergah,
"kau lihat, tidak?"
"apa sih?!"
"jawab saja!"
Si gadis rambut pendek menarik nafas, bersiap untuk serangan dari Nakyung.
"iya aku lihat..." jawabnya dengan setengah berbisik, hampir tidak terdengar.
________
Gigitan, demi gigitan, gadis jangkung yang mengenakan seragam biru itu berjalan diantara lorong sekolahnya, menuju ruang kelasnya. Rotinya terasa hambar, atau memang ia lupa mengoles selai? Mengingat pagi ini ia tidak terlambat.
Dengan sombongnya ia melangkahkan sepatu hitamnya melewati ruang guru, sambil menaikkan kepalanya.
Hah! Lihat ini pak, aku tidak terlambat kan hari ini?
Saerom tersenyum menang, entah kepada siapa senyum itu dilemparkannya.
Itu dia! Si gadis yang bikin masalah denganku kemarin!
Euphoria Saerom , sepertinya pertengkaran mereka kemarin terasa belum cukup bagi Saerom .
Meski kini mata Saerom terarah pada Nakyung, yang melangkah dengan kedua tangan memegangi tali ranselnya, dengan angin yang entah berhembus dari mana, menyibak rambut panjang Nakyung- dengan begitu lembut, menciptakan efek slow motion pada pandangan Saerom terhadap si gadis.
Dipikir-pikir, dia cantik juga, ya?
Beberapa langkah lagi mereka akan berpapasan, Saerom mengarahkan pandangannya ke sebalik arah- berpikir kata apa yang akan ia lontarkan. Mulutnya menggumam beberapa saat, cepatlah Saerom , ia akan lewat.
Kini Nakyung sudah dua langkah di depannya. Baiklah. Saerom mengangkat telapak tangan- beserta dagunya. Bersiap.
Huh?
Nakyung melewatinya begitu saja. Padahal jelas sekali ia tidak menunduk barusan. Ya, Saerom begitu yakin, barusan Nakyung melihatnya, mana mungkin si tinggi ini tidak terlihat.
Saerom memutar tubuhnya, menatap punggung Nakyung yang kian menjauh. Tangannya masih membeku, namun lesu di posisi yang sama.
Ada apa?
Apa dia masih marah?
KAMU SEDANG MEMBACA
Kataomoi | Nakyung × Saerom ✔
Fanfiction"Pilih yang kau cintai, atau yang mencintaimu?" coffeeganger™ ©2018 finished 2019 片思い Fromis_9 • Nakyung × Lee Saerom • g×g