片思い • 07

485 90 18
                                    





Bell sekolah tanda istirahat berbunyi. Buru-buru Nakyung menutup buku pelajarannya, bangkit dari kursi membawa pulpen dan buku catatannya. Baru saja akan keluar kelasnya,

BRUK!

"aww- sakit! Kenapa berlari begitu sih?" Chaeyoung disana. Bahkan si jangkung itu tidak bisa Nakyung lihat saat berbelok di depan pintu.

"kau mau kemana? Buru-buru sekali-"

"-minggir," si Lee jangkung belum juga memberi jalan. Malah semakin menghalangi langkahnya.

"galak sekali -ayo ikut aku ke kantin, aku lapar,"

"aku sibuk, nanti saja Chaeyoung," berlalu, Nakyung sedikit menubruk pundaknya. Chaeyeon menatap gadis itu berlari kecil semakin menjauh.

.
.
.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






Berpura-pura duduk santai di kursi panjang sebelah lapangan -pasang mata nakyung menatap jauh. Targetnya disana, akhirnya keluar kelas juga dia.

Saerom disana, mengobrol dengan beberapa orang temannya, entah siapa, Nakyung tidak begitu mengenal senior begitu.

Jari lentiknya mulai membuka buku, membaca tulisan pertama pada catatannya.

Okay, pertama,

1. Do what she loves to do.


Sesaat kemudian pandangannya kembali terarah pada target -tunggu, kemana dia?


"Sedang apa, hey?"

Jantungnya hampir melompat keluar, karena Saerom, sudah duduk disebelahnya, menyilangkan kaki.

"Ah- umm ... ini, belajar,"

"Oh, ada ulangan harian setelah ini?"

Nakyung mengangguk kosong.

Inikah yang dibilang dengan gagal menjadi mata-mata? Ah, jangankan menatap si senior, buku ditangannya saja tidak jadi dibuka. Nakyung malah melirik ke lain arah, dimana pun, selain sebelahnya.

"Tidak disangka, kau rajin sekali ya," puji Saerom, dengan senyum.

Eh?

"Memangnya aku terlihat seperti seorang pemalas?!" ucapnya cepat.

"Maksudku bukan begitu,"

Teringat pada poin kedua dari catatannya,

2.Makes her feel special

Kataomoi | Nakyung × Saerom ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang