"Please..
Stay."•••
Kyungsoo's pov
"Lepas.." aku menggenggam tangannya erat, mencegahnya untuk keluar.
"Vina-ya, dengarkan aku.." aku menatap matanya lekat.
Dia membalas menatap mataku dan tersenyum sedih. Dia begitu kuat sekarang. Aku tau aku sudah menyakitinya, dan dia masih tersenyum padaku.
Aku menariknya supaya ia duduk di kursi dan aku berlutut didepannya. Pandanganku tidak lepas dari matanya yang sudah berusaha menahan air matanya supaya tidak keluar.
"Maaf, aku tau aku seorang yang brengsek. Aku mempermainkan perasaanmu di awal. Tapi seiring waktu, aku mencintaimu di luar rencana." Aku memegang tangannya. "Aku mencintaimu.. Percayalah."
Matanya penuh dengan air yang akhirnya mulai menetes diatas punggung tanganku.
"Vina, aku kira sudah saatnya." Aku mengambil kalung yang sedari tadi kusimpan di dalam saku celanaku.
"I want you to be mine. Please?" Aku melihatnya menganggukkan kepalanya berlahan setelah sedikit memakan waktu untuk berpikir.
Aku tersenyum ke arahnya dan memasangkan kalung itu di lehernya. Baru kusadari, ia bertambah kurus.
Aku memeluknya dengan penuh kasih sayang dan ia balas memelukku. Aku mencium dahinya, kalian harus tau betapa aku rindu menciumnya.
Dia sama sekali tidak mengeluarkan suaranya, seperti menahannya untuk keluar dari bibir kecilnya. Aku rindu suaranya..
Apakah setelah semua ini, dia masih mencintaiku?
Aku mendekati bibirku di pipinya dan menciumnya pelan, dan bergeser ke bibirnya.
Bibirku menyentuh bibirnya pelan, tidak terburu-buru. Ini pertama kalinya bibir kami saling bersentuhan.
Aku menyatukan bibir kami dan ia membalas ciumanku itu.
Tanpa melepas ciuman itu, aku mengangkatnya dan membaringkannya di kasur.
Dia memeluk leherku, tidak mau melepas ciuman itu.
Aku memegang bagian favoritku, pinggangnya, dengan jari-jariku, aku mengelusnya.
Kami melepas ciuman itu dan berpelukan, seakan tidak mau berpisah untuk yang ketiga kalinya.
"You're mine." Aku memeluknya erat, berjanji tidak akan melepasnya lagi.
"Vina-ya, aku mencintaimu. Aku benar-benar mencintaimu." Kata-kataku hanya dibalas anggukan olehnya, tapi bagiku, itu sudah sangat cukup.
Setidaknya, dia percaya aku mencintainya walaupun aku belum tau apakah ia masih mencintaiku juga atau tidak.
Aku tidak henti-hentinya mencium pucuk kepalanya dan masih tidak melepas pelukan kami.
Akhirnya aku melihatnya menutup matanya, dan tertidur nyenyak di pelukanku. Pemandangan yang selalu kurindukan.
Aku pun ikut tertidur di sampingnya, masih meletakkan tanganku di bawah lehernya dan diatas pinggangnya, memeluknya dengan erat.
Setelah beberapa jam tertidur, aku membuka mataku. Melihat kesampingku. Nihil.
Vina menghilang.
Aku langsung beranjak dari kasur dan berlari menuju kamar mandi. Nihil!
Ketakutanku bertambah ketika tasnya yang tidak ada di atas meja.
Aku melihat sekeliling, masih mencari jejaknya, berharap ia masih ada, dan tersenyum lebar ke arahku.
KAMU SEDANG MEMBACA
BE MY GIRLFRIEND? (DKS FANFIC)🐧
FanfictionDO KYUNGSOO FANFICTION Untuk kamu, Walaupun kita hidup di dunia yang berbeda, Walaupun kita tinggal di negara yang berbeda, Walaupun kau hanya seorang fans dan aku idolamu, Aku akan tetap mencintaimu. - DKS ...