DO KYUNGSOO FANFICTION
Untuk kamu,
Walaupun kita hidup di dunia yang berbeda,
Walaupun kita tinggal di negara yang berbeda,
Walaupun kau hanya seorang fans dan aku idolamu,
Aku akan tetap mencintaimu.
- DKS
...
Aku merasa sudah sangat gila mengajak seorang idol seperti Kyungsoo Oppa untuk jalan-jalan bersama. Sangat penuh dengan nyali, yah.
Dan anehnya dia menyetujuiku! bukankah ini berjalan terlalu mulus? Hm.. Mungkin dia memang butuh teman saat ini.
Aku pun langsung mandi dan membersihkan setiap daki yang kupunya. Tudak mungkin kan seorang idol berjalan-jalan bersama cewek dekil berketiak hitam sepertiku? Well, setidaknya aku harus wangi.
Setelah mandi aku membuka laptopku kembali untuk menuliskan beberapa draft hasil ideku hari ini. Aku berpikir untuk..
TING TONG
Siapa? Tidak mungkin itu Oppa cimol kan? Ini baru satu jam. Acara koko roy saja belum habis.
Aku berdiri dan membuka sedikit pintu didepanku karena takut mungkin ada seorang fans Oppa yang mengetahui ini dan aku akan dibunuh karena itu.
"Hey." Soo Oppa melihatku dengan sedikit salah tingkah.
Oh tidak. Rambutku masih basah, bajuku putih agak menerawang dan aku memakai celana pendek.
"Bukankah masih satu jam lagi?" Waduh salah ngomong keknya. Wajah Soo oppa sulit terbaca. Tapi aku melihat sekilas dia sedikit kecewa. "Kalau tidak keberatan, bisakah kau tunggu sebentar didalam? Aku akan mengeringkan rambutku dan bersiap-siap sebentar."
"I'm a man with manner. Bukankah tidak baik aku menunggu didalam kamarmu?" Ini apa maksudnya? Kan keluarga? Emang sama keluarga mau macem-macem? Yah, walaupun kalau sama cimol aku tidak masalah..
"No, cim.. I mean, it's okay, I don't really mind." Aku pun membuka pintuku dengan lebar, mempersilahkannya masuk.
"I'm sorry.." Dia pun masuk dan berdiri dengan agak canggung.
Bangke. Aku lupa satu-satunya kursi yang ada di kamar ini sudah kupakai untuk jemuran pakaian dalam yang basah di beranda.
Hayo, siapa yang pernah begini?
"Duduklah di kasur, Soo Oppa, maaf, kursinya sedang terpakai, hehehe" aku nyengir kuda. Persis kuda sumpeh.
Tapi, tidak mungkin kan aku menyuruhnya duduk di lantai sambil makan kerupuk dan menonton acara ko roy?
Dia mengangguk dan duduk di tepi kasur. Dia melihat-lihat setiap sudut kamar ini. Untung si ibu cleaning service selalu membereskan baju-bajuku yang ada di tempat tidur, meja ataupun lampu.
"Oh, right, congratulations buat drama baru Oppa. Aku sangat menantinya." Aku mengambil hairdryer dan mulai mengeringkan rambutku. Sekarang sok sibuk aja deh pokoknya. "Waktu dulu menonton Hyung, aku menangis. Kau sangat berbakat!"
Kyungsoo Oppa tertawa kecil dan sedikit menggelengkan kepalanya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku selalu melihatnya di layar kaca, dia selalu tertawa malu-malu setelah dipuji. SEKARANG AKU MELIHATNYA SECARA LIVE SODARA-SODARA.
"Kau tadi sempat bilang bukumu sudah di publish? Aku ingin lihat bukumu.." Mampus. Kalau dia tau semua poems yang kubikin terdengar sangat cheesy dan punny, mungkin dia akan menertawakanku. "Bisakah kita mampir ke toko buku nanti?"
"Yeah, sure, tapi kuperingatkan, jangan terlalu berekspektasi tinggi, karena aku bukan seorang yang sangat profesional."
"Tapi gayamu mengetik layaknya seorang pro." Soo oppa menirukan gayaku mengetik laptop dengan serius. Kami tertawa.
"Jadi, oppa akan segera kembali setelah Elyxion?" Aku bertanya penasaran. Siapa tau dia masih butuh tour guide setelah Elyxion.
"Member lain akan pulang besoknya, tapi aku jika tidak ada perubahan rencana, aku akan tinggal 1-2 hari lagi." Dia sangat menyukai Indonesia rupanya.
Kami mengobrol cukup lama sampai akhirnya aku siap untuk berangkat. Eke uda cantik.
Kami pun keluar hotel dan masuk ke mobil yang sudah kusewa beberapa hari lalu. Ribet pake ojek.
"Jadi, kita mau kemana, Vina-ya~?" Demi Neptunus, aku sangat menyukai suaranya yang memanggil namaku.
"Kita ke bioskop, ya, Oppa? Bioskop ini tidak ramai, apalagi anak sekolah masih beraktivitas." Aku mengotak-atik ponselku, menyambung dengan bluetooth mobil dan menyalakan lagu Tell Me What Is Love.
Aku lupa orang yang nyanyi ada di sebelah..
"Mau kunyanyikan live, nih?" Kusambut dengan anggukan yang sangat cepat.
Soo oppa bernyanyi dengan menghayati setiap kata yang ada di liriknya. Dia bernyanyi sambil memandangiku. Gawatgawatgawatgawat.
Untuk mengurangi gugup dan kebasahan ketek yang mulai memonopoli seluruh bajuku, dengan tidak malu, aku pun ikut bernyanyi.
Kami bernyanyi sambil sesekali tertawa, karena suaraku yang mirip putri duyung ga naek kelas.