10

2.1K 161 5
                                    

"I often imagine that your mind actually wanders through the same forest as mine"

•••

Kyungsoo's pov

Pagi ini aku berencana untuk ke cafe itu lagi, cafe dimana aku bertemu dengan Vina kemarin. Berharap dia akan ada disana.

Setelah kemarin dia pamit tanpa menoleh lagi, aku benar-benar berniat untuk menghentikannya lagi. Berharap dia akan menemaniku untuk sementara waktu lagi, walaupun agak canggung.

Tapi aku begitu malu untuk menghadapinya. Aku tidak sanggup menatap matanya dengan berani. Kami baru bertemu kemarin, but she left a big impression for me.

Aku melangkahkan kakiku ke cafe tersebut dan sesampainya didepan cafe, aku menghentikan langkahku. benar dugaanku. Dia ada di sana.

Aku memandanginya dari kejauhan. Ia terlihat asik dengan dunianya sendiri. Memainkan laptopnya, mendengarkan sesuatu di dalam earphonenya, dan meneguk Mango Frappuccino yang ada di mejanya.

Sesaat aku menyadari suasana cafe yang agak ramai. Karena aku tidak memakai masker, aku yakin beberapa orang akan dengan cepat mengenalku. Pede dikit lah ya.

Aku berbalik ke arah hotel dan berjalan pelan menikmati cuaca pagi itu.

"Kita sering bertemu ya?" Suara itu mengejutkanku seketika. "Oppa tidak ada kerjaan?"

Dia berjalan menyusulku, berdiri disampingku sambil memegang laptop dan minumannya. Aku pun langsung mengambil laptopnya dan kabur.

Yakali. Saya bukan pencopet.

*Aku pun langsung mengambil laptopnya yang berat, bermaksud untuk membantunya, yang langsung disambut dengan ucapan terimakasih dan senyumnya yang manis itu.

"W-wajar, kan kita tinggal di hotel dekat sini. Dan aku sedang jalan-jalan seminggu ini sambil menunggu Elyxion, jadi aku kosong." Aku menjawabnya agak gugup. Misi akan terbongkar kalau tidak hati-hati. Bahaya.

"Let me be your tour guide, then." she's smirking

Tolong hentikan senyum itu..

"Well, i'm actually okay with it, but you look busy.." aku menolaknya. dia memang terlihat selalu sibuk dengan laptopnya.

"Oh, tidak, sebenarnya aku sedang break, dua minggu ini, makanya aku ke Jakarta dan akan menonton konsermu minggu nanti." Dia berkata sambil mengajak untuk tetap berjalan. "Kalau soal laptop, aku memang tidak bisa lepas dari itu. Aku tipe orang yang tidak bisa berhenti menulis kalau sudah ada ide."

Aku senang dia sudah berbicara panjang lebar denganku, walaupun sebenarnya aku sudah tau alasan dia kesini, pekerjaannya dan tentang dia yang akan ke Elyxion.

Aku tersenyum melihatnya dan menjawabnya.

Aku tersenyum melihatnya dan menjawabnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Baiklah. I'll be your first tour customer." Aku menyetujuinya. Kenapa aku malah senang? "Jadi, kau menulis apa? Buku?"

"Poems. Aku sangat suka menulis poems. Dua bukuku sudah diterbitkan, hehe." Aku sudah tau bukumu, Vina-ya. Aku akan membeli semua jenis bukumu, nanti. I promise.

Dia tertawa kecil saat aku menggerakkan bibirku membentuk kata 'wow'. Tentu saja aku hanya pura-pura terkejeod.

Aku takut melihatnya. Tawa itu bisa membuat orang jatuh cinta.

Sempat melintas tanda tanyaku tentang dia. Kenapa dia tidak punya pacar? Dia sangat manis dan sempurna. Ala karena dia tidak tinggi dan tidak kurus kering?

Tanpa kami sadari, kami sudah sampai di hotel. mengobrol dengannya memang membuat waktu terasa sangat singkat. Kenapa? Kenapa aku begitu menikmati waktu bersamanya?

"Jadi, kapan kita akan jalan?" Aku bertanya padanya.

"Dua jam lagi, ok? Aku tau tempat yang tidak begitu ramai dan mengasyikkan." Dia memberikan sinyal oke dari tangannya.

"Oke Vina-ya. Aku akan menjemputmu. sebenarnya aku juga tinggal di lantai 14, jadi tidak akan susah." Dia terkejut saat aku mengatakannya. Am i being too obvious?

"Baiklah. See you in 2 hours, Oppa." Kami saling tersenyum dan melambaikan tangan berjalan menjauh.

Aku pun masuk ke dalam kamar hotelku dan tidak menemukan Haneul hyung disana.

Kemana dia?

Peduli amat.

Aku langsung bermandi-mandi ria dan memakai baju yang menurutku tidak jelek untuk dipakai jalan-jalan. Setidaknya bukan kaos hitam yang biasa kupakai.

Sambil menunggu selama dua jam, aku memencet-mencet tombol dan menonton sebuah show indonesia. Tentang karma baik dan buruk. Menarik. Apalagi pembawa acaranya yang mirip orang jepang.

Setelah satu jam berlalu, aku ingin bertemu dengannya. Tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Kenapa aku begitu tergesa-gesa?

Biasanya aku butuh waktu untuk dekat dengan seseorang, tapi dengan Vina, kenapa waktu yang kuperlukan hanya sebentar?

Aku beranjak dari tempat tidurku dan menuju kamar 1485.

BE MY GIRLFRIEND?  (DKS FANFIC)🐧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang