BE MY GIRLFRIEND? (DKS FANFIC)🐧

35

"Sometimes you just need to hear
how much you mean to someone"

•••

Kyungsoo's pov

Setelah tidur beberapa jam dan menunggu transit sekali, akhirnya aku sampai di Indonesia. Tepatnya, di Surabaya.

Aku baru pertama kali disini, dan melihat kotanya yang tidak jauh berbeda dengan Jakarta.

Yang pasti, jalan tol disini tidak semacet Jakarta waktu itu.

Aku sudah dalam perjalanan ke hotel yang akan kutinggali beberapa hari ke depan.

Hari sudah malam, aku harus menunggu sampai besok kalau meu bertemu dengan Vina.

Aku pun tanpa sadar tertidur, tanpa membasuh badanku terlebih dahulu.

Badanku sudah terasa sangat lelah, aku memejamkan mataku setelah merebahkan badanku di kasur.

Setelah beberapa jam tertidur, aku terbangun dengan tas ransel yang masih tergantung di bahuku dan sinar matahari yang menyinari kamar.

Aku berdiri lalu mencari ponselku. Jam8. Jarang sekali aku bangun sepagi ini tanpa alarm. Aku selalu bangun pagi kalau ada Vina disampingku atau karena bunyi alarm yang kencang.

Aku langsung berdiri dan mandi dengan segera. Aku harus ke suatu tempat, dan aku tidak mau terlambat berpapasan dengannya.

Aku harus bertemu orang ini dulu, sebelum bertemu dengan Vina. Aku sangat membutuhkan bantuannya, karena aku tau menemui Vina langsung di rumahnya hanya akan membuatnya tambah takut dan sudah pasti ia mengunciku dari luar.

Aku tidak boleh terburu-buru.

Setelah siap dengan topi dan masker, aku keluar dan menuju ke tempat yang kumaksud. Ternyata tempat itu dekat dengan hotel yang kutinggali, sehingga tidak sampai satu jam, aku sudah sampai dengan selamat.

Aku lalu membayar taksi itu dan keluar, mencari-cari sosok orang itu di antara kerumuban banyak.

Karena tidak memungkinkan aku menunggunya terus menerus tanpa kepastian, aku merogoh saku celanaku dan menekan beberapa nomor dengan cepat di ponselku, berharap ia dengan segera mengangkatnya.

Tuut Tuut

"Mr. Do Kyungsoo yang terhormat, astaga, sudah kukatakan berkali-ka.."

"Temui aku, Lucas. Aku ada di lobby, tempatmu bekerja."

"KAU ADA DIMANA?"

"Cepatlah turun, akan kujelaskan!"

Aku memutus sambungan itu, dan menggerak-gerakkan kakiku tidak sabar.

Setelah sosok yang kucari keluar dari lift terdekat, aku langsung melambaikan tangan ke arahnya, dan ia sedikit berlari mendekatiku.

"KAU GILA!" Beberapa orang menoleh pada kami.

"Sebaiknya kita ke ruanganku saja, bisa-bisa orang berpikir kita sedang merencanakan kejahatan dengan pakaianmu yang lengkap dengan topi dan masker itu!"

Aku pun mengikutinya melangkah menuju ruangannya.

"Jelaskan!"

"Okay, aku kesini untuk menemui Vina, dan aku benar-benar membutuhkan bantuanmu!"

"Kau tau dia tidak mau menemuimu!"

"Makanya, aku butuh bantuanmu!"

"Kenapa sekarang bahasa indonesiamu terdengar lancar?" "Ah, sudahlah, apa yang bisa kubantu?"

..
..
..

"Aku melakukan ini untuk Vina!" "Dia masih mencintaimu. Jangan sekali-kali kau sia-siakan dia lagi!"

"Sudah kuduga kau menyukai Vina."

"Bahagiakan dia untukku juga."

"Iya, aku janji!"

•••

Vina's pov

Kak Lucas benar-benar membuatku kesal. Kenapa dia harus tiba-tiba meeting denganku dan di hotel pula?

"Kak, memangnya kau tidak punya ruangan di kantor? Atau rumahmu sudah dibakar oleh seseorang?"

"Aku cuma sedang ingin di hotel. Cepat pergilah! Lagipula, kau kan sudah kukirim banyak kopian buku ketigamu! Padahal kau harus membelinya, malah memintaku beberapa kopiannya."

"Hehe, aku bahkan membawa dua kemana-mana, siapa tau ada yang mengenalku lalu minta foto, kan aku bisa memberinya secara gratis."

"Sudah, ya! Aku tunggu di dalam kamar!"

Kak Lucas tau-tau sudah memutus teleponnya tanpa menunggu jawabanku.

Aku dengan malas keluar dari mobil dan melangkah ke lift.

Lantai 14. Kamar 1485..

Ini benar-benar membawa ingatan buruk padaku.

Ting Tong

"Kak?"

Setelah dibukakan pintu, sebuah tangan tiba-tiba menarikku ke dalam dan mengunci pintunya.

Aku berbalik menghadap orang itu dengan sangat terkejut. Jantungku seperti memompa berkali-kali lebih cepat.

"Vina-ya.." suara itu.. suara yang sangat kurindukan.

"K..Kyungsoo oppa..?"