Praaaaaanggggg ......
"Eeh, tikus tikus tikus jahanam. Sialan, kaget gue."
"Ngapain kamu malam malam ke dapur ?" Suami gue tiba tiba nongol kayak hantu aja.
"Ehh my husband. Gue laper nih, jadi pengen bikin nasi goreng."
"Kan bisa minta bibik buatin nasi goreng." Kata dia lagi.
Dasar tukang suruh, "Wahai husband tersayang, disebelah sono noh ada jam gede banget dan menunjukkan pukul satu dini hari. Kalau mau nyuruh orang ya lihat waktu dong. Lagian gue bisa kok masak sendiri, gini gini gue jago masak meskipun gak seenak masakan emak gue."
"Oh ya ?" Tanya nya.
Buset nih orang, gue nerocos panjang lebar jawabannya cuma *OH YA?*, Kalau bukan suami gue, udah gue cincang cincang lo terus bikin sate.
"Iya dong, mending lo duduk dan nungguin gue masak." Kata gue sambil mendorongnya ke tempat duduk. Nurut juga ternyata. Gue pun dengan gesit, menyiapkan bahan yang diperlukan. Akhirnya selesai juga.
"Yey udah jadi, nasi goreng spesial ala chef Aurelia. Silahkan makan, oh iya saya tidak menerima komplain kalau rasanya tidak enak." Kata gue.
"Oh ya ? Jangan sampai masakan kamu membuat saya sakit perut." Kata dia.
Anjir, gue masak sepenuh hati juga. Udah mending gue kasih, tinggal makan aja banyak cingcong. Gue racun beneran lo, tapi kalau dia mati gue jadi janda dong. Hiiii serem.
Akhirnya gue diem, kalau jawab bakalan kalah juga.
Kalau dipandang pandag cakep juga suami gue. Apalagi lihat ekspresi dia pas mencicipi masakan gue. Buset, nih orang mau nyicip aja lama bener. Satu suapan berhasil masuk mulut dia."Mmmmm, enak." Cuma kata itu yang keluar dari mulut dia, yaiyalah enak kan gue yang masak. Gile, lahap amat makannya.
"Hey, jangan buru buru kalau makan, nanti keselek lo." Kata gue mengingatkan, tapi hamzong, dia mengacuhkan gue.
"Uhuuuk uhuukk." Nah yakan, keselek akhirnya.
"Ini minum dulu, kan udah gue bilangin jangan cepet cepet kalau makan. Keselek juga kan akhirnya." Gue ngomeli suami gue kayak ngomel sama anak kecil. Sumpah pengen ketawa gue kalau lihat ekspresi dia.
"Habisnya nasi goreng kamu enak." Kata dia.
"Yaudah sini, saya suapin bapak. Aaaaa, aem." Kata gue sambil nyindir. Haha gue kayak nyuapin anak aja. Setelah selesai makan, gue cuci piringnya lalu beranjak tidur. Lando udah pergi duluan ke kamarnya.
Gue gak bisa tidur malam ini. Biasanya kalau dirumah, saat gue gak bisa tidur lari kekamar abang gue, terus gue jahilin biar dia sama sama bangun kayak gue. Lha kalau disini ? Masak iya gue ganggu singa tidur, yang ada abis itu gue langsung tewas dimakan.
Yaudah deh, gue turun aja, lihat TV.
Chanel tv gue pindah pindah, acaranya membosankan. Akhirnya gue ketiduran disofa ruang tengah.☘☘☘☘☘☘☘☘☘☘☘☘
Mentari pagi datang menyinari, menembus bilik kamar gue.
"Huaaaaahhhh, sejak kapan sofanya senyaman ini." Kata gue sembari membuka mata.
"Loh, siapa yang mindahin gue, masak iya gue semalem ngigau sambil jalan kekamar. Kok gak mungkin ya."
"Mending gue siap siap kerja, gue yakin pasti disuruh ngadep mak lampir." Gumam gue.-----
"Pagi semua."
"Pagi non." Sapa balik dari para pegawai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Partner Hidup
Fiksi Umum"Kamu harus nikah dengan saya sekarang." "Nikah pala lo. Nikah aja sono sama yang mau sama lo. Lo kan ganteng tuh ya, pasti banyak dong yang ngantri." "Dan kamu salah satunya." "Heh kuncup, pede banget lo. Lo tu sebenarnya mau ngajak nikah apa mau n...