Part 13

4.6K 162 5
                                    

Gara gara kehujanan kemarin, gue jadi demam gini. Mau bangun susah, mau makan gak enak, akhirnya gue cuma bisa berbaring diatas kasur sambil meratapi nasib.

Gue harap gue cepet sembuh dan bisa keluar rumah terus nyari pekerjaan lagi deh. Bosen gue dirumah mulu. Ini semua gara gara Rainbow girl, awas lo ketemu gue, gue bales lo.

Sekarang remote tv bertarung sama jempol tangan gue.
"Njir, ini acara kok gak ada yang bagus ya, kalau gak gosip ya drama perselingkuhan. Memang pelakor wajib dimusnahkan." Gumam gue.

"Apanya yang harus dimusnahkan Rel ?" Lando tiba tiba nongol dari balik pintu.

"Itu loh bang, pelakor mulai merajalela. Awas aja kalau sipelakor ketemu gue, wuhuyyy gue bejek bejek itu orangnya terus gue buang ke sumur berisi buaya darat."

"Kamu itu ada ada saja, gimana ? Sudah mendingan ?"

"Udah kok bang, saya bosen dirumah terus, jalan jalan yuk." Ajak ku.

"Kamu itu sedang sakit, jadi jangan kemana mana !"

"Ayolahhh abang, saya sudah sehat kok. Ya ya ya pliisss !" Bujuk ku, tak lupa mengeluarkan jurus puppy eyes.

"Baiklah, tapi sebentar saja. Saya tidak ingin  kamu kelelahan."

Akhirnya, gue bisa keluar rumah juga setelah bujuk manis suami gue. Gue buru buru ganti baju, begitupun dengan Lando.

----------

Sesampai di mall, gue langsung turun dari mobil dan tujuan pertama gue adalah foodcourt, kenapa ? Ya karena gue laper.
Gue bosen makan cuma bubur aja, disini terlalu banyak pilihan makanan sampai gue bingung, ehh tunggu, sejak kapan gue bingung masalah makanan kan gue ratu makan.
Akhirnya gue pesen satu satu dari semua menu yang ada, gapapa lah sekali kali toh ada ATM berjalan yang siap siaga ada disisi gue.

Tapi ngomong ngomong Lando kemana sih, kok ilang ilangan mulu. Masak iya gue makan sendiri, dikira jomblo dong. Ya meskipun gue udah nikah tapi rasa jomblo. Njir.

Gue pilih bangku paling ujung, sembari menunggu makanan datang, gue mainin handphone kesayangan gue lalu berselancar di dunia maya. Saking asiknya dunia gue, sampai gue gak sadar ada orang yang duduk didepan gue dengan senyuman khasnya. Senyuman yang gue rindukan, senyuman yang bisa bikin hati gue deg deg an.

"Hay, apa kabar ? Masih inget gue ?" Sapa seseorang itu.

"Kabar gue baik, lo Angga kan ?"

"Iya gue Angga, gue baru balik dari Perancis kemarin, dan gue inget lo, gue kangen sama lo, eh gak taunya kita ketemu disini, jangan jangan kita jodoh." Tawa dia.

"Gue mah udah jadi jodoh orang kali, lo sih telat."

"Ya siapa tau jodoh yang tertukar." Canda dia lagi.

"Haha bisa aja lo."

"Btw mana suami lo ? Kok lo sendirian aja ?"

"Entah, mungkin lagi ke toilet."

"Ohh, gue boleh minta nomer handphone lo ?"

Akhirnya gue kasih nomer gue ke Angga, tapi entah kenapa hati gue gak sebahagia dulu saat ketemu dia. Setelah dia catat nomor gue, dia pamit pergi. Tak lama Lando nyusulin gue, huft selamat. Coba kalau tadi Lando tau gue sama Angga, bisa diseret pulang gue kayak dulu ketemu Randy di minimarket.

"Darimana aja bang ?"

"Dari toilet, maaf ya kalau lama."

Gue cuma bisa mangut mangut, emang ditoilet ngapain aja sampai lama begini ? Bersihin kloset ? Apa bantuin mas mas cleaning service ? Boong banget sih.

"Ini semua makanan kamu yang pesen ? Banyak banget Rel. Itu perut muat ?"

"Perut saya kan melar, tampungannya banyak. Ini semua mah masih belum ada apa apanya." Ujar gue sambil mengunyah makanan, Lando hanya geleng geleng kepala.

Seteah selesai makan, gue pamit ke toilet, pas ditengah jalan gue lihat Amira ada di mall ini juga bersama pria bertopi itu lagi. Gue mesti buntutin tuh orang, mungkin dia punya rencana buruk lagi buat gue sama Lando.

Tibalah gue di tangga darurat mall ini yang sangat sepi, gue bisa denger obrolan mereka tapi gue masih gak bisa lihat siapa cowok bertopi itu.

"Tadi gue ketemu Lando, dia marah marah ke gue gara gara insiden direstoran kemarin. Gak bisa gue biarin, Lando gak boleh jatuh cinta ke Irel. Kita harus bertindak secepatnya, dan lo juga harus secepatnya melakukan misi lo."

Laki laki itu hanya diam saja, ngomong kek biar gue ngenalin suara lo. Ah elahh, kalo gini mah gue juga udah tau kalau lo lo pada bakal ngapain ke gue. Mending gue cabut, kasian Lando gue tinggal lama.
Eh tunggu, tadi dia bilang apa ? Lando marah marah gara gara insiden kemarin ? Sukurin deh lo, emang enak dimarahin sama orang yang lo puja puja.

---------

"Aduh aduh, ampun bang ampun, maafin saya."
Lando nih gak kira kira, dateng dateng gue malah dijewer. Orang gue ngilang nya bentar doang juga. Kejam, sadis, bengis, galak, ihh nyebelin banget ini suami gue.

"Kamu itu dari mana saja, saya lelah nyariin kamu. Kamu pikir mall ini kecil apa ? Handphone juga gak dibawa."

"Hehe, tadi tuh Irel ketemu temen, jadi ngobrol dulu bentar, ehh lupa kalau tadi bawa suami. Lepasin dulu ini tangannya, kasihan kuping saya." Njir, semoga gue gak kualat bohongin suami. Maaf ya mi.

"Gadis nakal memang harus dihukum. Ayo pulang."

"Ecieeehh ngambek yaa bang."
"Abang tungguin saya."

Lando nurunin gue di depan gerbang rumah, apa iya dia ngambek gara gara kejadian tadi, elahh masalah sepele juga.
"Abang mau kemana ?"

"Keluar bentar Rel, ketemu sahabat saya yang baru pulang dari Perancis kemarin."

"Oh, saya gak diajak bang ?"

"Enggak."

"Cuek amat sii, yaudah berangkat gih sana."

Terus gue ngapain dirumah ?
Mending gue sepedaan, nyari inspirasi biar bisa memulai peperangan dengan si Amira itu. Gue sepedahan ke kota, karena ke taman sudah biasa menurut gue.
Entah kenapa kaki gue nyuruh gue ke cafe ujung jalan sana. Mungkin kaki gue nyium aroma busuk kali ya. Eh itu kan mobil Lando, dia di cafe ini juga ternyata.

Gue masuk ke dalam cafe, duduk dipaling ujung. Dari sini gue bisa mengamati Lando dengan jelas. Sebenarnya dia mau ketemu siapa sih, bikin gue penasaran aja.

"Hay Ndo." Tiba tiba seorang cewek menghampiri Lando langsung memeluknya dengan mesra, dan Lando sama sekali tidak menolak, namun juga tidak membalas pelukan wanita tersebut. Saat berbalik gue tau ternyata dia Amira.

Gue hampiri mereka. Namun mereka belum sadar gue ada disebelahnya.
"Lando !!" Lirih gue, Lando berbalik dan menatap gue, dia sangat kaget melihat gue ada disini.

"Rel, tunggu ! Ini bukan seperti yang kamu lihat !" Teriak Lando.

Gue gak peduli, gue lari dari tempat itu. Secepatnya gue kayuh sepeda gue. Gue gak peduli dengan teriakan Lando, hati gue hancur, Jadi teman yang dia maksud itu Amira. Kenapa dia lagi dia lagi sih, tak terasa air mata gue jatuh membasahi pipi gue. Kenapa lo nyakitin gue sih Ndo. Kenapa lo gak jujur sama gue.




Bersambung....

Partner HidupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang