Chapter 8

756 53 3
                                    

Hari minggu pagi...

Kediaman Uchiha....

Sarada sedang sarapan bersama kedua orang tuanya. Sarada makan dengan agak terburu-buru. Membuat Sasuke menghela nafas agak berat.

"Makannya perlahan saja. Papa tau masakan mamamu memang lezat, tapi jangan terburu-buru begitu," ucal Sasuke sang kepala keluarga.

"Hai' hai',"ucap Sarada melanjutkan makannya.

Ting.

Tong.

"Sarada ! Ayo kita kerumah Mitsuki !,"ucap Suara bariton yang dikenalnya. Sarada tersenyum. Ia bangkit dari duduknya. Meninggalkan meja makan dan menenteng kopernya. Ia melenpar senyum pada SasuSaku yang memperhatikannya.

"Papa mama aku berangkat ! Sampai jumpa besok," ucapnya sambil pergi keluar rumah.

"Hai' hati-hati di jalan,"ucap Sakura.

Sarada berlari pelan menuju mobil berwarna hitam milik Boruto. Di dalam mobil tersebut ada 2 perempuan dan 3 pemuda. Ia membuka pintu mobil tersebut dan duduk di samping Sumire. Mereka akan menginap di rumah Mitsuki.

"Ohayou Sarada. Kau siap ?,"tanya Sumire.

"Hn. Aku selalu siap untuk menemui calon suami ku,"ucap Sarada percaya diri.

"He he he. Demo, kita belum tahu hasil dari tantangan waktu itu. Jadi berharap saja y ?,"ucap Sumire.

"Ekhem," Boruto terbatuk kecil. Inojin menyerigai. Waktu yang tepat untuk mengerjainya. Pikir Inojin.

"Sumire hati-hati nanti ada yang cemburu loh !,"mendengar ucapan Inojin, Boruto mendengus kesal.

"Ya kau benar,"ucap Shikadai. Sumire mengerutkan dahinya.

"Siapa yang sebenarnya cemburu ?," tanya Sumire.

"Sudahlah. jangan dipikirkan Sumire, mereka cuma menggodamu,"ucap Boruto terdengar....kesal ?

"Hai' hai' Boruto-kun,"

Sarada tersenyum, begitu juga Himawari.

"Tentu aku tak akan kalah,"
.
.
.
.
.
.
.
.

Sesampainya di Mansion Otsutsuki....

Ting.

Tong.

Boruto menekan bel mansion Otsutsuki. Sarada mengedarkan pandangannya kesekeliling halaman mansion tersebut.  Beberapa saat kemudian, pintu besar tersebut terbuka. Memperlihatkan seorang maid wanita paruh baya sedang tersenyum.

"Kau Boruto-kun dan teman-temannya ya ?,"tanya maid tersebut.

"Wah, bibi masih ingat. Padahal, sudah lama kami tak kesini,"ucap Boruto. Diikuti anggukan oleh Shikadai dan inojin. Maid tersebut tersenyum.

"Tentu saja. Kalian kan sahabat tuan muda. Ayo masuklah, saya panggilkan tuan muda dulu,"ucap maid tersebut. Ia lalu mengantar Boruto dkk. Menuju ruang tamu. Setelah mempersilahkan mereka duduk, ia ijin kedapur.

Sementara itu, Boruto dan yang lain sibuk mengobrol ria.

"Boruto sudah berapa lama kau mengenal ketua osis ?,"tanya Sarada yang dari tadi penasaran pada Boruto.

"Oh itu sudah lama, sejak kita berempat sekelas saat SMP dulu," jawab  boruto sambil memakan kue yang disajikan maid tersebut.

"Oh...,"ucap Sarada.

"Berarti Nii-chan sering main kesini ya ?," tanya Himawari. Boruto tersenyum.

"Tentu saja-ttebasa,"

"Itu benar. Bahkan, saat pertama kali ia kesini, ia bilang 'aku ingin tinggal disini'," terang Inojin sebelum mendapat lemparan bantal duduk dari Boruto.

"Tak usah membahasnya,"ucap Boruto menahan kekesalannya. Yang lain hanya menahan tawa, agar tawanya tak meledak-ledak.

Tap

Tap

Tap

"Waah ada tamu ya ?,"ucap seorang pria yang mirip dengan Mitsuki hanya saja dengan bekas luka dipipinya. Pandangan semua orang langsung tertuju pada pria itu.

BoruShikaIno tersenyum melihat pria itu.

"Ohayou Mizuki Nii-chan,"sapa ketiga pemuda tersebut. Sementara para gadis hanya memandang satu sama lain. Mizuki tersenyum.

'Dia mirip dengan ketua osis,'bathin Sarada.

"Ohayou mou. Lama tak berjumpa ? Apa kabar ?,"

"Selalu baik kok,"

"Kalian mau menemui Mitsuki ya ?," spontan semua mengangguk.

"Sebentar lagi dia turun kok," dan benar saja sesosok pemuda tampan turun dari lantai 2.

"Are ? Nii-san belum berangkat ?,"ucap Mitsuki. Pandangannya tertuju pada Boruto dkk. / lebih tepatnya, pada Sarada.

"Kan sekali-kali terlambat tak apa ? Lagi pula aku ingin tahu siapa calon adik iparku,"ucap Mizuki sambil menaik-turunkan alisnya. Mitsuki mendengus kesal.

"Seharusnya aku yang bilang begitu padamu. Dan sebagai informasi, Himawari sudah jadi pacar Inojin. Sumire sudah di sukai oleh sahabatku sendiri. Dan untuk Sarada......aku tak tahu siapa yang disukainya,"ujar Mitsuki. Sarada melipat tangannya di depan dada.

"Mou ketua osis gak peka ! Jelas-jelas Salad suka ama ketua osis,"terang Sarada lantang. Sumire ikut mengangguk.

"Itu benar. Jelas-jelas Sumi suka ketua osis,"

Semua memandang SaraSumi. SaraSumi menaikkan alisnya.

"Ada apa ? Apa ka--,"

3 detik

5 detik

10 detik

14 menit

1 jam

"Kyyaaaa!!!!," teriak SaraSumi bersamaan.

......///>__ <///....

Sarada dan Sumire menenggelamkan kepala mereka ke bantal empuk. Himawari yang sedari tadi diam membaca chat dari Inojin menghela nafas.

"Sarada nee-chan, Sumire nee-chan ! Sudahlah tak perlu malu, kalian kan tak sengaja," namun, perkataan Himawari marah membuat mereka makin maluh. Himawari menghela nafas.

"Coba kalian bicara dengan ketua osis--,"

"Tak mau !!!," jawab mereka serempak.

"Etdah...maksudnya lewat chat WA. Aku punya nomernya. Ini,"

Mata Sarada dan Sumire berbinar.

"Dapat darimana ?,"

"Nii-chan yang beri,"ucapnya.

Mereka berdua lantas mengechat ketua osis.

Tbc...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Selanjutnya privet chat MitsuSara--MitsuSumi....

MitsuSara vs MitsuSumi [DONE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang