Chapter 17

608 44 4
                                    

"Mama !," panggil Sarada pada Sakura yang sedang memasak di dapur. panggilan Sarada mengalihkan atensi Sakura, ia menoleh pada putrinya.

"Ada apa, Sarada ?,"Sahut Sakura pada putrinya itu.

"Aku mau pergi dengan temanku, besok. Jadi....boleh ya !?," Sarada menyatukan kedua telapak tangannya dan mengangkatnya, tepat di depan wajahnya. Memohon pada Sakura. Sakura berpikir sejenak, lanyas mengangguk. Mengiyakan permintaan Sarada. Senyum Sarada mengembang. Namun, hilang beberapa saat kemudian karena sebuah pertanyaan yang dilontarkan Sakura.

"Tapi, dengan siapa ?,". Pertanyaan itu membuat Sarada diam seribu bahasa. Bisa saja ia menjawabnya jujur. Mengatakan bahwa ia akan pergi dengan seorang cowok. Namun, bagaimana jika ibunya melarangnya ?. Seribu pikiran negatif langsung bermunculan dipikiran Sarada. Apalagi ayahnya ada disini. Tepatnya di ruang tengah yang hanya berjarak beberapa meter dari dapur. Bisa-bisa ia ikut menceramahinya. Karena ayahnya itu sangatttttt overprotektif.

"Sarada," suara lembut Sakura. Mengacaukan lamunan Sarada.

"Eh, i-iya ?," Sarada menyahut.

"Jadi....dengan siapa ?," Sakura mengulang pertanyaannya itu. Dan kini, tak seperti tadi. Sarada langsung menjawab. Walau agak ragu dan terbata.

"Dengan...teman...laki-la--," belum juga Sarada menyelesaikan kata-katanya. Sakura sudah kaget bukan main mendengarnya.

"Huwahh !! La-la-laki-laki !!!??? It-itu artinya...de-dengan kata lain, kau...berkencan !??," tanya Sakura tak percaya dengan nada bicara yang bisa dibilang terlalu lebay untuk wanita seusianya. Sarada menghela nafas. Ia tahu ini akan terjadi.

"Yah...tidak juga sih. Karena kami hanya...TEMAN. lagipula,dia kelihatannya tak meresponku," Sarada berucap dengan nada sedih. Nyatanya memang begitu. Terdengar Sakit, sekalipun bagi yang mendengarnya. Itu yang dirasakan Sakura. Sekilas, ia dapat melihat dirinya saat remaja di diri Sarada. Saat dimana ia memperjuangkan perasaannya pada seorang pemuda dingin yang kini menjadi Suaminya itu. Sakura tersenyum tipis. Ia memegang kedua bahu Sarada. Dan memandangnya lekat-lekat.

"Ganbatte ne Sarada ! Perjuangkanlah perasaanmu itu,"

"Tapi...bagaimana jika...dia...sama sekali tak memiliki perasaan padaku ? Bagaimana jika, kali ini pun aku cuma diberi harapan palsu !? Aku...aku harus bagaimana ?? Hiks...aku tak sekuat gunung yang walau di hantam badai masih berdiri dengan kokoh. Aku juga bukan seorang petualang pemberani, yang berani melintasi wilayah tak dikenal, Hanya sendiri. Aku...aku...tak sekuat itu...hiks..hiks...," Sarada terisak lirih saat mengucapkan kata-katanya. Sakura tersenyum. Ia mengusap air mata Sarada yang menggenang di pelupuk matanya.

"Air...,"

"Apa ?,"

"Air...mereka terlihat lemah. Namun, ternyata sangat kuat. Kau tahu, air yang lemah ini bahkan bisa membuat sebuah batu berlubang. Atau bahkan, sebuah kota hancur berkeping-keping,"

"....,"

"Kupu-kupu. Mereka memang lemah dan jelek saat menjadi ulat. Namun, dengan perjuangan, mereka lahir kembali dari kepompong dan menjadi makhluk yang cantik. Sama sepertimu...berjuanglah. mengerti...,"

"Hai'. Arigattou mama,"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Keesokan harinya.
Hari minggu.

Ceklek...

Mitsuki membuka pintu mansionnya dan keluar dari rumahnya. Yang pertama ia lihat adalah punggung mungil seorang gadis yang tertutupi oleh geraian hitam. Seakan-akan bisa punggung mungil itu di pegang olehnya maka akan, hancur.

"Ekhem," Mitsuki terbatuk kecil. Membuat Sarada terkejut dan membalikkan tubuhnya. Ia tersenyum pada Mitsuki.

"Ohayou, ketua !!," sapa Sarada antusias. Yang sayangnya hanya di beri lirikan mata Mitsuki.

"Hn. Antusias sekali,"

"Tentu saja ! Kemana pun jika bersama Ketua aku pasti akan ikut," timpal Sarada.

"Ke toilet juga ?," tanya Mitsuki. Sarada langsung menggeleng kuat.

"Kecuali yang itu," sangkal Sarada.

"Terserah. Ayo berangkat,"

"Hai'~,"

Tbc...

Waah...kira-kira Sarada berhasil gak ya buat acara jalan-jalan ini serasa kencan ? Dan gimana ya reaksinya pas tahu udah sampai ?

Baca chap selanjutnya ya !

Vote and Koment jangan lupa

Vote and Koment jangan lupa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaa~ ^^

MitsuSara vs MitsuSumi [DONE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang