Chapter 23

577 42 7
                                    

Keesokan harinya...

Pukul 09.56

Drap

Drap

Drap

"Kyya !!! Aku terlambat !,"

Sebuah teriakan yang telah menjadi ciri khas dari putri Uchiha ini, terdengar lebih keras dan lebih panik lagi. Suara teriakan panik gadis cantik itu, beradu dengan langkah kakinya yang makin ia percepat menuju stasiun Konoha.

Tik

Tik

Tik

Dengan cekatan, Sarada mengetik beberapa angka di smartphone-nya. Lantas menghubungi seseorang.

"Sumire ! Apa kalian sudah berangkat ?,"

"Tentu saja belum ! Kita berangkat pukul 10. Kau ini dimana ? Mengapa kau belum datang ?,"

"Maaf-maaf. Aku sedang perjalanan kesana. Bisa kau ulur waktu sebentar untukku ? Please...,"

"Entahlah, tapi akan kucoba,"

"Arigattou, Sumire,"

"....,"

"Anu...apa ketua osis ada sudah disana ?,"

"Hah ? Tentu saja. Dia sekarang sedang membantu para sensei mengabsen para murid,"

"Ah ! Jadi begitu. Arigattou,"

"...ada apa ? Katamu kau akan---,"

Tit...tit...

Sarada memutus sambungan teleponnya secara sepihak. Bukan karena terlalu malas untuk meladeni ke-kepo-an Sumire. Melainkan, karena ia merasa kecewa dengan Mitsuki, yang sudah meninggalkannya menunggu di depan mansion besar itu sendiri selama satu jam lebih.

Kesal ?

Yah ! Dia kesal !

Namun, Sarada dapat memakluminya.

Sedikit.

Tap.

"Hah-hah...hah-hah...,"

Nafas Sarada terengah-engah, akibat berlari tadi. Wajahnya nampak kecewa saat melihat kereta yang akan ia naikki sudah berangkat, meninggalkan dirinya di stasiun yang ramai itu.

"Mou !!...shimatta !," ucapnya kesal. Ia mendudukkan dirinya kesal, ke arah salah satu bangku di pelantaran stasiun itu.

"Hah~...aku terlambat. Sial !,"

Suara itu bukan dari Sarada, melainkan dari gadis berambut pirang panjang yang berada di samping Sarada. Sarada melirik ke arah gadis itu.

Gadis manis, dengan geraian pirang terang miliknya. Manis ? Atau mungkin cantik ? Entahlah, Sarada tak bisa memilih kata mana yang tepat untuk mendeskripsikan gadis itu. Gadis itu seperti Boneka barbie mainan miliknya dulu.

"Anu...permisi. kau kenapa ?," tanya Sarada pada gadis itu. Gadis itu menoleh pada Sarada.

"Ah ! Maaf, jika membuatmu khawatir. Aku baik-baik saja, kok," ia tersenyum.

"Hanya saja...aku kini ketinggalan kereta. Bagaimana aku menyusul teman-temanku ? Ah ! Pasti Yuuna juga khawatir !? Ah !! Sial !," Gadis itu kini panik dan kebingungan. Sarada merasa tak tega melihatnya. Ia akhirnya memutuskan untuk menawarkan bantuan.

"Memangnya kau mau pergi kemana ?,"

"Ehmm...kota Suna. Untuk karya wisata,"

"Wah ! Kita satu tujuan ! Mau bareng denganku kesana ? Daripada sendiri, lebih baik berdua. Karena aku...ehmm...juga ketinggalan kereta, sama sepertimu," gadis itu tersenyum mendengarnya. Ia legah telah menemukan jalan keluar.

MitsuSara vs MitsuSumi [DONE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang