Aku tidak ingin semua ini berujung tidak pasti karena keraguanmu.
Maka yakinlah atau sudahi
- r -
☔☔☔Arka masih kesal dengan Rain karena hal tadi siang di rooftop. Karena iseng dan untuk menghilangkan bosan dia mengirim pesan kepada Rain.
Arka
Ra, lo beneran ngga denger gue tadi bilang apa aja?5 menit menunggu balasan Rain akhirnya terjawab.
Rain
Emang lo bilang apa?Seketika tubuh Arka benar benar lemas. Mau marah tapi tidak bisa.
"Kenapa tadi gue ngga liat dia pake earphone. Kalo liat kan udah gue suruh dilepas."
Arka
Volumenya tadi berapa si?Rain
FullArka
Ya udah deh. Padahal gue udah ngomong panjang kali lebar eh lo nya ngga denger. Gue anggap lagi nabung pahala aja :)))Rain
Gue do'a in pahala lo banyak."Ini orang lagi ndengerin musik apa lagi mbudegin kuping!." Arka mendumal kesal.
"RAIN LO BIKIN GUE DARAH TINGGI. TANGGUNG JAWAB LO!" teriak Arka dari kamar sambil menunjuk asal.
"MAS ARKA JANGAN TERIAK TERIAK BRISIK!" ucap Keinan adik Arka.
"ADEK AJA TERIAK." Arka kembali berteriak.
"KEI MALES KE KAMAR MAS ARKA BUAT NGOMONG.KAMAR MAS ARKA BERANTAKAN!" Keinan berteriak karena sebenarnya sedang asik mainan hp namun terganggu teriakan Arka.
"Kalian berdua ngapain si malam malam teriak. Ngganggu tetangga nak." ucap Tami Bunda Arka dengan lembut.
"Itu mas Arka tadi teriak teriak ngga jelas ya aku bilangin." ucap Keinan membela diri.
"Apa Bun. Harusnya kan adek ngga teriak-teriak ngingetin Arka nya." Arka keluar kamar dan melongok kamar Keinan.
"Iya Kei, kamar kamu kan deket sama kamar Mas Arka. Ngga teriak kan bisa, kalau Ayah udah pulang pasti kalian udah ditegur dari tadi." Bunda menjelaskan dengan nada lembut.
"Kok bunda bela Mas Arka. Kan Mas Arka yang salah duluan." Keinan mengerucutkan mulutnya dan kini tubuhnya sudah berdiri menghampiri Tami dan Arka. Arka sedari tadi menjulurkan lidahnya meledek Keinan yang sudah kesal.
"Arka, kamu juga harusnya ngga teriak duluan. Kalau tetangga tadi ada yang negur gimana? Kan bunda yang malu. Punya anak kok udah kaya tarzan aja." jawab Tami karena memang keduanya salah.
"Mamam tuh tarzan." ucap Keinan sambil menjulurkan lidahnya. Tami hanya menggelengkan kepalanya.
"Baikan ya kalian berdua. Awas aja kalau besok masih marahan." ucap Tami beranjak pergi.
"OGAH" jawab mereka bersamaan. Tami hanya tersenyum.
"Bun adek ngga mau baikan sama aku nih bun." teriak Arka kepada bundanya yang masih di tangga.
"Ih mas Arka juga bilang ngga mau kok." Keinan tidak mau kalah.
"Kalian udah baikan ngga usah debat lagi." Tami tersenyum. Arka dan Keinan yang bingung berlari bersamaan ke pembatas lantai dua sambil melongok bundanya dari atas.
KAMU SEDANG MEMBACA
PELANGI setelah HUJAN
Teen FictionArka, laki laki yang iseng ingin merubah perempuan batu -Rain- dan berusaha menaklukan hatinya hanya karena rasa penasaran yang sulit diartikan. Rain perempuan yang selalu ceria, ramah, dan cerewet dan kini berubah menjadi dingin, cuek dan ketus kar...