Terlalu banyak penilaian yang muncul dari sebelah mata dan menimbulkan asumsi yang meretakan sebuah ikatan
-a-
______________________________________Sudah dua hari Arka tidak melihat Rain. Saat lomba pun dia mencari celah untuk berbicara dengan Rain sangat sulit dan setelah selesai acara pun Arka tetap tidak bisa menemui Rain, karena Rain langsung kembali ke rumah.
Walau baru hitungan hari Arka mulai rindu dengan Rain. Walaupun selama dua hari ini Arka banyak menghabiskan waktu dengan Fhanessa tapi tetap saja rasanya kurang. Kebiasaan jahilnya hilang termakan angin yang bahkan tidak mampu menyampaikan rindunya.
"Woy bro, lagi kenapa nih?. Jangan diem diem bae." ucap Ryan sambil menepuk bahu Arka
"Kagak kenapa napa." balas Arka.
"Muke lo udah kayak keset kena tai ayam. Lo bilang ngga kenapa napa?. Gue si ngga percaya" tambah Ryan lagi.
"Muka gue kayak keset muka lo kayak apa?." ujar Arka.
"Gue kayak justin bieber dong." Ryan menegakan dagunya sombong.
"Pala lo justin bieber." ujar Rio sambil menoyor kepala Ryan.
"Ngga papa deh kepalanya doang. Yang penting gue tetep ganteng" ucap Ryan sambil mengeidpkan mata. Arka dan Rio menatap Ryan jijik. Namun yang ditatap justru merasa puas.
Tidak beberapa lama Rain terlihat berjaaln melewati mereka. Tatapan Rain benar benar lurus tepat seperti dulu sebelum bertemu Arka. Tapi kini sedikit ada yang berbeda, auranya lebih menyeramkan dari sebelumnya.
"Itu pujaan hati lo, gih samperin." ujar Rio.
"Kok gue ngga berani ya?" ucap Arka.
"Idih kenapa lo? cemen banget, biasanya aja langsung nyamperin. Hati hati nanti si doi pindah ke lain hati." ejek Ryan.
"Dio mana? gue butuh saran dari dia nih?." tanya Arka.
"Saran dari kita aja yang sekarang sudah ada untukmu. Lagian lo lagi cari Dio apa doi." Ejek Ryan lagi dan langsung disambut tawa oleh Rio.
"Diem deh jomblo abadi. Gue minta saran sama lo yang ada bobrok semua."
"Kampret lo, gue do'a in lo putus baru tau rasa lo." ujar Ryan. Namun Arkalebih memilih berlalu dan mencari keberadaan Rain. Perasaannya campur aduk karena mempersiapkan segala topik dan permintaan maafnya.
Namun ketika Arka sudah menemukan Rain dia melihat Rain sedang berdua dengan Laki-laki di samping perpustakaan. Namun posisi wajah Rain tidak begitu jelas dan laki laki terlihat sednag tersenyum kepada Rain. Arka yang melihat wajah laki laki itu merasa aneh. Karena dia baru melihat ada siswa di SMA Garuda yang bergaya seperti itu ketika sekolah.
"Ternyata dia diem karena lagi main belakang sama gue!." batin Arka.
☔☔☔
Rain menatap ponselnya menunggu panggilan dari Arka. Rain memang kesal dengan Arka karena tidak tepat waktu tapi kenapa Arka tidak memberi tahukan alasannya secara langsung kepadanya.
Rain keluar kelas mencari udara segar. Arka sekarang sedang di ruang band bersama dengan Ryan dan Rio sehingga Rain tidak bisa melihat diam diam wajah Arka.
Tiba-tiba ponselnya bergetar menandakan adanya panggilan masuk. Karena Rain sangka itu ada lah panggilan dari Arka Rain terburu buru mengangkatnya tanpa melihat siapa yang menelfonnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PELANGI setelah HUJAN
Teen FictionArka, laki laki yang iseng ingin merubah perempuan batu -Rain- dan berusaha menaklukan hatinya hanya karena rasa penasaran yang sulit diartikan. Rain perempuan yang selalu ceria, ramah, dan cerewet dan kini berubah menjadi dingin, cuek dan ketus kar...