Rindu tak diciptakan oleh jarak, tapi perasaan. Kamu merindukannya bukan karena ia jauh, namun karena ia telah ada dihati kamu.
-Aleeza Carolin-
Waktu olimpiade datang Aleeza sedang duduk untuk menjawab soal yang akan diberikan oleh juri secara lisan. Jadi, sistem olimpiade kali ini adalah sistem jawab cepat yang dimana lebih sulit dari olimpiade paper.
Aleeza gugup, dia takut tidak bisa menjawab soal yang diberikan pasalnya dia juga tidak ada yang menyemangatinya. Nonik tidak bisa hadir karena masih berada di Bandung dirumah neneknya. Bu Wati tidak bisa mengantarkan Aleeza karena anaknya sakit dan Pak Bowo sedang mengantarkan Rasio ke Surabaya untuk olimpiade IPA.
Aleeza sempat kesal karena olimpiade tidak jadi satu tempat karena berbeda mata pelajaran. Aleeza sangat mandiri hari ini mulai berangkat sendiri, olimpiade sendiri sampai nanti pulang juga sendiri.
Setelah 2 jam olimpiade berlangsung akhirnya selesai juga, Aleeza menjawab soal tadi sangatlah cepat dan teliti sekarang hanya menunggu siapakah yang juara 1 dalam olimpiade matematika se jakarta.
Tiba-tiba nama Aleeza terpanggil dia sangat terkejut ternyata skor tertinggi diraihnya, Aleeza sangat terharu bahkan ia sampai sujud syukur dan terima kasih bahwa allah sudah mengabulkan doanya setiap kali ia melaksanakan kewajiban sebagai seorang muslim.
Aleeza menerima piala tersebut dengan tangisan haru dan beribu-ribu terima kasih ia panjatkan kepada allah swt. Tanpa allah dia bukan apa-apa, lagi-lagi dia sudah mengharumkan nama sekolahnya.
Walaupun Aleeza ini adalah siswa terpandai disekolahnya dan sudah banyak sekali piala, piagam dan sertifikat. Dia sama sekali tidak merasa pandai dan sombong, toh karena kepandaian hanyalah titipan dari allah yang suatu saat akan kembali lagi padanya.
Aleeza telah membuktikan satu hal bahwa "Hasil tidak mengkhianati usaha" Aleeza tidak hanya usaha tapi dia mensertakan doanya setiap dia menunaikan ibadah sholat.
Sesudah Aleeza melaksanakan ibadah sholat dhuhurnya, Aleeza kembali kesekolah untuk bertemu Pak Rifqi selaku kepala sekolah untuk melaporkan kemenangannya itu.
Aleeza berfikir seandainya mama dan papanya masih ada pasti mereka bangga mempunyai anak seperti dirinya.
"Ma, Pa.. piala ini buat mama sama papa terima kasih sudah merawat dan membesarkan Ale, Ale sayang sama mama dan papa semoga mama sama papa bangga akan usaha Ale selama ini. mama selalu bilang kan "Kalau orang ingin sukses dan dihormatin banyak orang, dia harus berusaha dan mau bekerja keras" dan Aleeza udah ngebuktiin semuanya, ma" ucap Aleeza dalam hati sambil menangis
Behind the success of children to support and encouraging parents.
Parents are the windows of our world withhout the perents. Altough you can not repay his services at least you are happy for them before they are picked up by the death angel.
Setelah sampai disekolah dia bergegas ke ruang kepala sekolahnya dengan cepat karena dia ingin kemakam mama dan papanya.
"Assalamualaikum, bapak" ucap Aleeza sambil menghampiri Fiqri selaku kepala sekolah.
"Waalaikumsalam.. Eh Ale? Bawa apaan itu?" jawab Fiqri sambil melihat Aleeza.
"Biasa pak hehehe..." ucap Aleeza dengan sedikit tertawa.
"Saya terkadang heran sama kamu setiap kesini mesti bawanya piala, piagam kalau gak medali" jawab Fiqri sambil menggelengkan kepalanya.
"Ya bagus dong pak dari pada saya cari masalah mulu disekolah" ucap Aleeza
KAMU SEDANG MEMBACA
ALEEZA (TAMAT)
Teen FictionOTW REVISI, KALAU JUDULNYA ADA TULISANNYA REVISI BERARTI PART ITU UDAH AUTHOR REVISI TEMEN-TEMEN 🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁 "Es batu akan meleleh dengan berjalannya waktu entah untuk mengalir atau untuk berhenti" Tuhan sudah mentakdirkan dua makhl...