"Sayang..." Rengek Rasio sambil memeluk istrinya dari belakang
"Apa si hmm..?" Jawab Aleeza
"Kamu jangan cantik-cantik dong! Mereka liatin kamu kayak mau nerkam aja" Ucap Rasio tegas sambil menatap tajam lelaki yang sedari tadi melihat istrinya
Mereka sedang berada disalah satu pusat perbelanjaan terbesar dijakarta, Aleeza ingin membeli bahan-bahan makanan untuk persediaan dirumah karena sifat Rasio yang possesiv Rasio memutuskan menemani istrinya dan tidak berangkat kerja.
"Kan udah dari sananya! Gimana si" Jawab Aleeza berbalik kemudian memeluk leher Rasio
"Ya nasib memang punya istri cantiknya nggak ketulungan" Ucap Rasio kemudian menyubit pipi Aleeza
"Sakit tauk!" Protes Aleeza mengelus pipinya bekas cubitan suaminya
"Mangkanya kalau punya pipi tuh jangan tembem-tembem kan akunya pingin nyubitin terus" Ucap Rasio sambil terkekeh
"Ya udah dari sononya pipi aku kayak gini" ketus Aleeza sambil memonyongkan bibirnya
"Ya udah, sekarang bayar belanjaannya" Ucap Rasio yang diangguki oleh Aleeza
Sesudah membayar Rasio memutuskan makan terlebih dahulu yang diangguki oleh Aleeza karena perutnya juga sudah teriak-teriak layaknya demo untuk diisi.
Rasio menatap istrinya yang sedang memainkan handphone. Cantik! Bahkan sangat cantik dimata Rasio, nikmat manakah yang kau dustakan.
Ya pernikahan mereka sudah berjalan dua bulan mereka saling melengkapi walaupun terkadang banyak pertengkaran atau adu mulut tapi tidak lama akan berbaikan kembali.
Buat Rasio Aleeza adalah suatu anugerah yang diberikan tuhan kepadanya Rasio selalu berterima kasih kepada Almarhumah ibunda dari Aleeza karena sudah melahirkan bidadari surga yang selalu setia menemaninya.
Aleeza juga sangat bersyukur mempunyai suami tampan seperti Rasio walaupun menyebalkan, dan bawel tapi Aleeza sangat menyayangi dan mencintai suaminya itu karena bagaiamanpun Rasio adalah salah satu amanat tuhan yang harus dia jaga dan harus dia rawat walaupun Allah sudah memperintahkan untuk kembali kepadanya.
"Al, terimakasih banyak sudah memberi aku kehidupan yang lebih berwarna dan sudah sabar untuk membimbingku ke jalan Allah" Ucap Rasio tulus sambil memegang tangan Aleeza
"Aku tau aku bukan cowok yang romantis dan bukan cowok yang bisa jadiin kamu panutan karena aku masih banyak dosa, masih melanggar larangan Allah, belum bisa jadi imam yang baik untuk kamu"
"Ras.. Buat aku kamu itu amanat yang diberikan Allah kepadaku untuk aku jaga, untuk aku tegakkan dan untuk aku dampingi menuju surganya" Jawab Aleeza membalas genggaman Rasio
"Aku pernah bilang apa ke kamu?" Tanya Aleeza
"Jangan pernah menganggap diri kita sudah baik karena ketika kita sudah beranggapan baik maka kita nggak akan bisa berubah untuk menjadi lebih baik lagi tapi kalau kamu beranggapan kalau kamu adalah orang yang rendah maka diri kamu sendiri akan memunculkan keinginan untuk merubahnya menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya dan begitu juga seterusnya" Ucap Aleeza menasehati suaminya
Rasio menundukkan kepala dia merasa bahwa dirinya masih banyak dosa dan masih belum bisa jadi yang terbaik buat istrinya itu.
"Udah aku yakin kamu bisa berubah sedikit demu sedikit untuk kedepannya semua nggak bisa langsung sayang," Ucap Aleeza tersenyum ke arah Rasio
"Makasih banyak bahkan aku hanya bisa mengucapkan makasih ke kamu" Jawab Rasio
"Udah ah, kok jadi melankolis sekarang waktunya makan" Ucap Aleeza yang diangguki oleh Rasio
KAMU SEDANG MEMBACA
ALEEZA (TAMAT)
Teen FictionOTW REVISI, KALAU JUDULNYA ADA TULISANNYA REVISI BERARTI PART ITU UDAH AUTHOR REVISI TEMEN-TEMEN 🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁 "Es batu akan meleleh dengan berjalannya waktu entah untuk mengalir atau untuk berhenti" Tuhan sudah mentakdirkan dua makhl...