"Kamu sakitin aku aja, aku tetep sayang dan maafin kamu. Apalagi kalau kamu ngebales sayang aku? Entah berapa besar sayangku ke kamu"
- Aleeza Carolina -
5 Bulan kemudian
"Mama... Papa... " panggil Aleeza melihat orang tuanya menghampiri dirinya.
"Mama sama papa kangen sama kamu nak" ucap Mama Aleeza sambil memeluknya yang diikuti oleh papanya.
"Aleeza juga kangen sama mama dan papa juga" jawab Aleeza disela-sela pelukannya.
"Aleeza pengen ikut mama sama papa, Aleeza udah gak kuat ma menghadapi semua ini lagi" eluh Aleeza kepada mamanya.
"Mama sama papa inginnya begitu nak tapi coba kamu liat Rasio yang udah nungguin kamu selama 5 bulan ini" ucap Mama Aleeza
"Tapi dia udah nyakitin Aleeza berulang kali ma, Aleeza capek tinggal sama dia" jawab Aleeza sambil menangis.
"Di dalam perut kamu ada cucu mama Al, kamu gak boleh egois untuk kebahagiaan kamu sendiri. Di perut kamu ada sebuah kehidupan" ucap Mama Aleeza
"Tapi ma.. " ketika ingin berbicara Papa Aleeza menyela pembicaraan itu.
"Sayang... Bukannya papa sama mama gamau kalau kamu tinggal sama kita tapi memang kamu belum waktunya untuk ikut kami, ada waktunya sayang" ucap Papa Aleeza menenangkan.
"Sekarang kamu kembali ke keluarga kamu dan coba memaafkan apa yang Rasio perbuat," ujar Mama Aleeza
Aleeza memeluk kedua orang tuanya dan tak lama ada cahaya putih muncul tidak jauh dari tempatnya.
"Tunggu Aleeza ma, Aleeza bakalan susulin mama sama papa suatu hari nanti" ucap Aleeza yang diangguki oleh mereka.
Aleeza menggerakan tangannya yang membuat Rasio terkejut dan memencet tombol untuk memanggil pihak rumah sakit.
"Kenapa, Ras?" tanya Dr. Daniel ketika memasuki kamar inap Aleeza.
"Dia gerakin tangannya tadi" ucap Rasio terharu dan tak terasa air matanya menetes.
"Gue periksa dulu, lo tunggu diluar" jawab Dr. Daniel yang diangguki oleh Rasio.
Saat Rasio sudah keluar dari ruang inap tersebut sesegara mungkin mengabari mamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALEEZA (TAMAT)
Roman pour AdolescentsOTW REVISI, KALAU JUDULNYA ADA TULISANNYA REVISI BERARTI PART ITU UDAH AUTHOR REVISI TEMEN-TEMEN 🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁 "Es batu akan meleleh dengan berjalannya waktu entah untuk mengalir atau untuk berhenti" Tuhan sudah mentakdirkan dua makhl...