Aleeza | Sembilan Belas (Revisi)

1.3K 26 0
                                    

"Ketika aku sudah menetapkan kamu menjadi istriku, hatiku tidak akan berpaling walaupun Allah lebih mencintaimu daripada aku"

- Rasio Benedict -

Rasio bingung harus berekspresi seperti apa? Senang? Atau sedih? Disatu sisi dirinya sangat bahagia karena akan menjadi seorang ayah tapi disisi lain? Ibu dari anak-anaknya sekarang sedang mempertaruhkan nyawa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rasio bingung harus berekspresi seperti apa? Senang? Atau sedih? Disatu sisi dirinya sangat bahagia karena akan menjadi seorang ayah tapi disisi lain? Ibu dari anak-anaknya sekarang sedang mempertaruhkan nyawa.

"Istri kamu orang kuat, Ben" ucap Kanya sambil mengelus pundak anaknya.

"Mama tau kamu sangat khawatir tapi coba sedikit tenangkan dirimu" Kanya berusaha menenangkan anaknya yang sedari tadi mondar-mandir di depan pintu ruang operasi.

Rasio akhirnya duduk di sebelah Kanya sambil mengusap-usap rambutnya dengan kasar, dirinya sangat frustasi sekarang.

Saat tangisan banyi menggema sampai luar, Rasio mengeluarkan air matanya. Ia sekarang sudah menjadi seorang ayah.

"Selamat ya sayang," ucap Kanya memeluk Rasio.

"Makasih, ma" jawab Rasio yang dibalas anggukan oleh Kanya.

Tapi setelah mendengar tangisan bayi lagi, Rasio bingung? Anaknya ada dua kah? Kembar? Omaygat demi tuhan dirinya sangat merasa senang kalau memang seperti itu.

"Ma? Anakku ada dua? Kembar ma? Ya Allah, terima kasih" ucap Rasio lalu sujud syukur.

"Alhamdulillah, selamat sekali lagi ya. Cucu mama langsung dua" jawab Kanya

"Pasti Almarhumah Mama Lina sama Almarhum Papa Arief sangat bangga dan turut senang di atas sana, akhirnya cucu mereka lahir" ucap Rasio

"Iya, kamu benar Ben. Dulu mereka selalu ingin liat Aleeza menikah dan mempunyai anak tapi Allah lebih sayang mereka" jawab Kanya sedikit terharu mengingat ucapan besannya dulu.

Tidak lama dokter wanita yang masih sangat muda keluar dengan wajah sangat lelah tapi puas.

"Dengan keluarganya?" tanya dokter wanita muda itu yang ternyata bernama Dr. Ara.

"Saya suaminya, dok" jawab Rasio cepat.

"Selamat pak, anak anda kembar laki-laki dan sehat" ucap Dr. Ara

"Alhamdulillah, terima kasih dok" jawab Rasio

"Tapi kondisi istri anda sangat kritis sekarang, karena kanker yang dideritanya. Fisik pasien melemah dan bisa berdampak kematian" ucap Dr. Ara yang membuat rasa senang Rasio memudar.

ALEEZA (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang