KOP-04

180K 12.4K 793
                                    

Mobil mewah berwarna putih itu berhenti di depan sebuah gedung yang menjulang tinggi. Allcia pun keluar dari dalam mobil dan tersenyum untuk supirnya yang sudah membukakan pintu mobilnya tadi.


"Terimakasih, nanti aku akan menghubungimu jika aku sudah pulang," ucap Allcia.

Sang supir membungkuk formal lalu kembali masuk dan melajukan mobilnya.

"Allcia! Ayo, cepat kemari! Ada seseorang yang ingin bertemu denganmu!" suara managernya membuat Allcia menoleh.

Allcia mengernyit, "Saiapa yang ingin bertemu denganku, Rolene?"

Rolene tersenyum merekah, "Sudah ikut aku! Ayo!"

Allcia mengekori Rolene si manager, wanita umur 28 tahun itu. Seorang pria tampan terperangah melihat gadis yang ia kagumi. Tercetak jelas betapa senangnya pria itu melihat Allcia, gadis cantik yang melenggang ke arahnya.

Akhirnya aku bisa melihatnya secara langsung, batinnya.

"Ini yang ingin bertemu denganmu, Allcia. Pria ini adalah anak dari pemilik majalah ternama ini," Rolene menyondorkan sebuah majalah. Allcia membaca nama majalah yang tertera disana dan tersenyum.

Pria tampan itu mengulurkan tangannya, "Damario Everardo."

Allcia menjabat tangannya, "Allcia Mackenzie."

"Kalian mengobrol saja dulu ya? Aku ada urusan," kata Rolene dan melangkah pergi dengan terburu-buru.

Senyum tipis Allcia mengembang lalu menarik tangannya. Meski pria yang ada di depannya tampan dan seksi, ketertarikannya untuk menatapnya lebih intens pun tertepis. Allcia tidak suka dengan tatapan Damario yang terkesan mencoba menggodanya.

Sentuhan tangannya begitu lembut, oh betapa indahnya dia. Damario membatin.

Setelah Damario lihat sosok Allcia terpapang indah dimajalah ternama milik management Ibunya, Damario memanfaatkan job Allcia disana untuk bertemu dengannya langsung. Damario sudah lama jatuh hati padanya, sampai ia berniat untuk menjatuhkan Allcia ke dalam pelukannya, suatu saat nanti. Allcia menatap tidak suka kepada Damario, pria satu itu dari tadi terus menatapnya.

"Kenapa kau masih disini?" tanya Allcia dengan nada ketus.

Damario menatap gadis didepannya dari ujung kaki sampai kepala, mini dress yang membalut tubuhnya begitu menawan.

Pria tampan itu tersenyum, "Memangnya kenapa?"

Allcia tidak menjawab, ia meninggalkan Damario yang berdiri disana begitu saja. Pemotretan telah usai, membuat Allcia bernafas lega setelah berjam-jam berpose dan berhadapan dengan blitz kamera.

"Hey, tunggu!"

Allcia memutar bola matanya dan berhenti berjalan, "Ada apa lagi sih dengan pria satu itu?"

Damario tertawa dibelakang Allcia, "Publik menyebutmu kau orang yang ramah, tapi apa yang ku dapatkan ini?"

Allcia membalikkan tubuhnya dan menatap Damario dengan datar.

King Of PsychopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang