KOP-23

90.7K 8.1K 468
                                    

21+

Las Vegas, Nevada, USA.

Kota Las Vegas terkenal dengan berbagai tempat hiburan, dan ketika malam hari kota tersebut terlihat menakjubkan. Las Vegas dinilai tingkat sesualitasnya tinggi, bahkan kota tersebut meraup beberapa julukan. Mulai dari kota termaksiat di dunia, kota dosa di dunia, surga bagi para penjudi, kota mafia, dan kota koboy. Karena itu siapa saja tertarik melihat langsung kota ini. Salah satunya pria yang baru saja keluar dari dalam mobil sport-nya.

Sosok dirinya yang gagah nan tampan, dan aura dingin yang melekat padanya, menjadi pusat perhatian orang-orang yang ada disekitarnya. Pria dengan jas formalnya memasuki nightclub. Penjaga nightclub mempersilahkan pria itu untuk masuk ke dalam, bahkan menyuruh pengunjung yang akan pergi atau baru datang untuk minggir. Dengan sikap arogannya pria itu berjalan di antara barisan para pengunjung, ia tidak perduli tatapan mereka. Manager klub malam menghampirinya, ia menyapa pria itu dengan hormat.

"Tuan, biarkan aku menyimpan jasmu," kata si manager.

"Tidak perlu," jawab pria dingin itu seraya menunjukan telapak tangannya, tanda menolak.

Pria itu kembali melanjutkan langkah kakinya, sang manager memerintahkan seluruh pekerja diklub untuk melayani pria itu dengan sangat baik. Musik yang berdentam-dentam, lampu dengan warna yang gelap dan menantang, suara-suara berkumpul menjadi satu, asap rokok dan bau alkohol langsung menyambut kedatangan pria itu.

Para wanita yang mana adalah pengunjung, atau the bitches terkesima dan terperangah melihat sosoknya. Pesonanya terlalu tinggi, dan mubazir jika tidak diperhatikan. Bahkan mereka sampai meneguk saliva mereka yang melihatnya. The bitches berpose seseksi mungkin, dan memasang wajah terkesan berusaha merayunya. Goyangan twerk yang disuguhkan mereka berhasil menarik mata elang biru pria itu. Para wanita seksi itu berteriak histeris mendapat senyuman darinya, padahal itu senyuman yang tipis dan tidak tulus.

Adexe Leopold, nama yang dimiliki pria berusia 26 tahun itu. Nama yang dikenali banyak orang karena ia disebut-sebut "orang yang memiliki segalanya". Dia seorang violinist, pendiri Leopold School of Violin dan CEO sebuah perusahaan otomotif. Ia pernah menyandang gelar miliarder, sekarang ia menyandang gelar triliyuner. Posisinya menduduki angka dua setelah Rexford Mackenzie, trillionaire asal Madrid.

Sejak satu tahun yang lalu, sosok ladykiller melekat padanya. Tidak terhitung berapa banyak wanita yang telah menjadi korbannya. Menghancurkan, dan membunuh hati banyak wanita itulah hobby-nya. Meski begitu, para wanita tidak perduli dan tetap mengejarnya. Mereka berpikir masih beruntung pernah merasakan menjadi kekasihnya dan bercinta dengannya, walaupun pada akhirnya Adexe akan mencampakan kekasihnya begitu saja. Beberapa mantan kekasihnya sampai ada yang depresi karena perbuatannya.

Wanita seksi dengan pakaian super ketat, dan mengekspose punggung dan dadanya itu berjalan menghampiri Adexe yang berada di dalam ruang VVIP yang sedang duduk itu.

"Hai, tampan!" katanya yang tiba-tiba melingkarkan tangannya pada tengkuk Adexe dari belakang.

Adexe sampai menghentikan kegiatannya meneguk champagne karena tidak nyaman dengan sikap wanita itu.

"Duduk saja di sampingku," kata Adexe menggerakan kepalanya agar wanita itu melepas pelukannya.

"Baiklah," wanita itu duduk di samping Adexe dan langsung memeluk lengannya.

King Of PsychopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang