KOP-08

132K 11.6K 309
                                    

Siang ini, Allcia memutuskan untuk periksa ke dokter. Ia datang ke rumah sakit bersama dua bodyguard, mereka menunggu Allcia di luar ruang pemeriksaan. Allcia merasa tidak enak badan. Agar kondisinya tidak semakin drop, ia memutuskan untuk memeriksanya. Ia menyimak penjelasan dokter. Nafasnya sempat berhenti beberapa detik ketika pak dokter mengatakan bila Allcia stress. Pikiran Allcia langsung tertuju pada Adexe. Setelah menerima resep obat, Allcia bergegas untuk menebus obatnya di apotik rumah sakit dengan di kawal dua bodyguard-nya.

Buzz!! Buzz!!

Allcia merasa tasnya bergetar-getar, ia membukanya dan meraih ponselnya. Senyumnya terutas, Harsha menelfonnya.

"Hi, Mom!" Allcia membuka suara.

Allcia menghela nafas, "Aku tidak apa-apa, Mom. Cuma.. kelelahan saja."

"Iya.. iya, Mommy. Aku akan menjaga kesehatan lebih baik lagi. Sudah, Mom tidak usah khawatir padaku. Aku baik-baik saja. Ya sudah, aku tutup telfonnya ya? Aku mau pulang," kata Allcia.

Allcia tersenyum, "Baik-baik disana ya Mommy. Jangan jauh dari Daddy, okay?"

Allcia tertawa, "Lmao! Love you, guys! Bye, Mom!"

Selepas mematikan ponselnya, ia menghela nafas berat. Sebenarnya ia ingin Harsha di mansion, menemaninya. Namun tahu Allard tidak terbiasa pergi tanpa Harsha, Allcia pun membiarkan Ayahnya itu membawa Ibu tercintanya ke Korea. Apalagi kalau bukan urusan bisnis? Hampir setiap saat Allard pergi ke luar Negeri dan penyebabnya bisnis. Lagipula bagus Harsha ikut, jika tidak maka lusa Harsha yang kesepian karena Allcia akan kembali ke Kanada. Allcia lebih memilih dirinya saja yang kesepian, daripada melihat Ibunya kesepian.

Setelah Allcia dapatkan obatnya, ia pergi untuk keluar dari rumah sakit. Saat berjalan melewati lorong rumah sakit, sesekali ia tersenyum kepada orang-orang yang berada di rumah sakit. Allcia bahkan menyapa atau membalas sapaan orang lain dengan ramah. Keramahannya adalah pesonanya bagi semua orang.

"Allcia!!!" teriak seorang dokter cantik.

Allcia menoleh dan terkejut karena mendapatkan pelukan dari sang dokter. Dua bodyguard itu hendak menarik si dokter, namun Allcia mencegahnya.

Dokter itu melepaskan pelukannya, "Kau memang cantik! Kau tahu? Aku mengagumimu, aku fansmu! Oh ya Tuhan, mimpi apa aku semalam sampai bertemu dan berpelukan dengan supermodel sepertimu."

Allcia tertawa, "Kau terlalu berlebihan. Terimakasih."

"Hey semua!!! Allcia Mackenzie ada disini! Ayo...ayo kemari!!! Allcia disini!" pekik dokter itu.

Beberapa orang pun mendatangi Allcia. Dari mulai para suster, para dokter pria maupun wanita dan pengunjung rumah sakit. Mereka minta foto bersama dengan Allcia dan meminta tanda tangannya. Cukup lama Allcia melayani para fansnya, ia pun mengeluarkan ponselnya dari dalam tasn, lalu membuka kamera.

"Ayo, kita foto bersamaku! Ayo, merapat!" ajak Allcia dan bersiap-siap dengan ponselnya.

Selang beberapa menit, para suster dan dokter kembali menjalankan tugas mereka masing-masing. Yang lain juga ikut bubar, membiarkan Allcia pergi. Allcia keluar rumah sakit seraya berkutat pada ponselnya. Ia memposting foto kebersamaannya tadi di akun instanya, yang memiliki followers luar biasa banyak.

Aku bersyukur dengan kenikmatan hidupku, ada banyak orang yang senang padaku. Aku mensyukuri orang-orang yang menyayangiku maupun orang-orang yang membenciku, batin Allcia.

King Of PsychopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang