Allcia masuk ke dalam mansion-nya dan berjalan sambil mengedarkan pandangannya, sepi adalah hal yang biasa. Allcia tinggal bersama Sarah dan Carter, kedua asistennya. Allcia duduk di ujung tangga mansion yang terhubung ke lantai atas, ia memeluk railing tangga dan melamun. Ia memikirkan Adexe. Huh, pria itu selalu muncul dipikirannya. Apakah benar Adexe mencintainya? Itu pertanyaan yang kerap kali muncul. Allcia menutup wajahnya seraya menunduk dan menepiskan rambut yang menghalanginya. Sekarang sosok Kaylan yang terlintas, membuat Allcia merasa patah hati lagi. Di tengah Allcia melamun, tanpa dia sadari ada seorang pria berjongkok di depannya. Pria itu menepuk kedua pipi Allcia cukup keras, hingga Allcia tersentak dan berteriak kesakitan.
"Kharel!!!" pekik Allcia.
Seakan baru menyadari siapa yang dia sebut, gadis itu langsung membelalak matanya melihat sang kakak. Allcia menatap Kharel dan koper yang ada disisinya secara bergantian. Kharel sampai jatuh ketika tiba-tiba Allcia menerjangnya dengan sebuah pelukan. Punggung Kharel rasanya sakit berada di lantai ditambah Allcia ada di atasnya. Allcia begitu senang dengam kedatangan Kharel yang tidak dia ketahui.
"Oh, jangan sampai aku memacarimu, All!" ucap Kharel.
Allcia lantas menepuk wajah Kharel dan berdiri. "Brother complex? Apa kau sudah tidak waras?" kata Allcia.
Kharel tersenyum, "Kau.. boleh juga."
Allcia memutar bola matanya sambil kembali duduk di ujung tangga, "Misalnya kita bukan adik kakak, aku juga tidak mau denganmu. Ih! Levelku bukan seorang player."
Kharel mengangkat satu alisnya.
Allcia menjulurkan lidahnya, "Setidaknya aku ini wanita yang setia!"
Kharel Mackenzie adalah putera ke empat Mackenzie dan kakak termuda untuk Allcia. Kakak yang sering ia rindukan karena kejahilannya dan kakak yang jauh dari sang adik. Kharel tinggal sendirian di Paris, berkunjung ke Calgary tuk menemui Allcia tak menentu. Kadang seminggu sekali, atau sebulan sekali, atau bahkan sekian lamanya baru datang. Kharel seorang pengusaha muda diusianya yang menginjak 22 tahun itu, ia pemilik perusahaan besar property yang berada di Negara Perancis. Cabang perusahaan Mkzie Group yang di bangun Martin Mackenzie, kakeknya. Allard yang menjadi pemilik setelah meninggalnya Martin menunjuk putera termudanya untuk mengelola Mkzie France Group dari nol, hingga mencapai puncak kesuksesan. Secara resmi perusahaan itu dimiliki Kharel.
"Kau ada beban pikiran ya?" Pertanyaan Kharel membuat Allcia menatapnya.
"Kenapa kau bertanya begitu?" tanya Allcia.
Kharel duduk di samping Allcia, "Hey, aku memperhatikanmu tadi. Kau ada masalah dengan kekasihmu?"
Bagaimana bisa Kharel berpikir begitu? Kaylan? Tidak, tak ada satupun keluargaku yang tahu. Allcia membatin.
Allcia menggeleng, "Kekasih? Kau ini bicara apa?"
Kharel tertawa, "Kenapa kau tidak jujur padaku? Kau backstreet huh?"
Allcia menatap arah lain, "Pertanyaanmu membuatku bingung. Kekasih? Backstreet?"
"Apa aku panggil saja kekasihmu untuk kesini?" balas Kharel.
Kaylan? Batin Allcia.
Kharel merangkul Allcia, "Aku yakin kau ada hubungan dengannya. Kalian dekat sudah lama."
"Apa sih maksudmu? Siapa yang kau maksud?" balas Allcia.
"Ayolah, akui saja!" Kharel meledek.
Allcia menoleh, "Janga sok tahu!"
"Ct! Jujur saja. Diam-diam kau menjalin kasih dengannya. Aku laporkan Dad and Mom tahu rasa!"
KAMU SEDANG MEMBACA
King Of Psychopath
RomanceSenjata dan biola, dua benda yang cukup melekat pada dirinya. Dia memiliki dua reputasi yang cenderung bertolak belakang. Simfoni yang di mainkannya mengantar kita pada dunia fantasi. Namun tahukah kalian? Di balik reputasinya sebagai pemain biola t...