Ia mengajakku ke Namsan Tower. Syukurlah, aku ingin sekali kesini. Kebetulan ini adalah hari minggu dimana semua orang sedang berlibur jadi hari ini ramai pengunjung. Ya, meskipun memang disetiap harinya pasti ada saja turis yang berlalu lalang. Entah, kenapa Jaehwan mengajaku kemari?.
"kenapa bengong?, ayo kita bersenang-senang dan nikmati hari ini. Apa kau tak ingin mengenalku?" ucap Jaehwan padaku. Aku merasa senang karena Jaehwan adalah tipe orang yang ingin mengenal dengan baik. Jika seperti ini tanpa cintapun aku yakin akan berjalan dengan baik.
"kaja.." ucapku. Dia tersenyum dan menggandengku.
Aku menaiki kereta gantung, pemandangan Seoul terlihat ketika kereta mulai berjalan. Indah, aku bisa melihat keadaan kota saat ini. Dibawah sangat ramai.
Aku tersenyum melihat keindahan kota. Matahari pagi menyambutku, dan Jaehwan tak hentinya memandangiku. Ada apa dengannya?, apakah ia benar-benar menyukaiku?. Apakah aku hanya terbawa suasana?. Sudahlah untuk sekarang aku tak mempedulikanya. Setelah kami menaiki kereta gantung, kami harus menaiki tangga tuk sampai kesana.
"Haejin, kaja ikut aku.." ucap Jaehwan padaku. Aku mengerutkan alisku. Mungkin aku akan memiliki kebiasaan baru yaitu mengerutkan alis.
Jaehwan membawaku kepagar cinta. Ya, aku sering mendengarnya. Jika pasangan mengunci gembok pada pagar itu dan membuang kuncinya. Cinta mereka akan abadi.
Aku tidak percaya dengan ucapan kuno itu. Tetapi mengapa Jaehwan membawaku kemari?.
"kau akan melakukanya?" tanyaku padanya. Jaehwan tersenyum dan merogoh mantelnya. Aku melihat ia membawa gembok dan terukir namanya dengan namaku.
Kapan ia membuatnya?. Tu..tunggu..
"apa kau akan menguncinya?, kita baru saja kenal mengapa kau berniat untuk.."
"Wae?, kita memang baru mengenal. Namun kau tahu, Kita adalah pasangan. Tak bisakah kau membiarkan ini?. Anggap saja ini adalah janji persahabatan kita. Walau hubungan kau dan aku masih ditahap ini.."
Wajahku memanas, aku malu. Sungguh.
"baiklah jika itu yang kau inginkan maka lakukanlah..."
Jaehwan tersenyum. "kau lucu ketika kau malu. Saat ini wajahmu sangat merah"
Mata ku membulat dan refleks aku memalingkan wajahku.
"ya!, kenapa kau memalingkan wajahmu?. Kau tak ingin memasangnya bersama ku?" godanya.
Aku melihatnya sambil tersenyum. Tuhan, akankah aku cinta padanya?.
"Jadi, kau benar ingin melakukanya dengan ku?." ucapku meyakinkanya lagi.
"jika aku tidak ingin melakukanya mengapa aku mengajakmu kemari?. Aku ingin mengenalmu, meski aku tahu. Araseo?.."
"kau mengenalku?.."
"jangan pikirkan itu. Sekarang perhatikanlah aku..."
Aku memerhatikanya. Ia membuka gembok yang ia bawa dan memasangnya diantara ratusan gembok yang berada disana.
"aku akan membuat harapanku. Dan jika kau tak ingin melakukanya tidak apa"
"aku akan melakukanya. Ku akan berusaha mengenalmu dengan baik"
Jika dirinya adalah yang terbaik untukku. Maka, ku mohon biarkan aku menerimanya.
"sudah?, ayo perjalanan kita masih panjangkan?, kau mau kemana?, ingin apa?, atau kau lapar? kita belum sarapan bukan?.."
Refleks ku tersenyum dengan pertanyaanya yang bertubinya.
"Kaja" ajakku. Namun, ketika hendak berjalan. Ia memegangi kepalanya dan ku lihat sedikit sempoyong.
"Jaehwan gwenchana?.. " tanyaku padanya.
"Dimana aku?. hah! apa ini Namsan Tower? benarkah? yaey!!!.." ucap Jaehwan dengan ekspresi berbeda dan nada bicara yang berbeda.
"eh kau lagi.. haha, apa kau mengikutiku??.."
Ada apa lagi dengan Jaehwan?, sikapnya berbeda sekali dengan yang barusan.
"sudahlah ayo, kau mengikutiku kan? iya kan? bilang saja iya. aku tahu aku ini namja yang tampan. Tentu kau akan jatuh cinta padaku. Benarkan??"
Aish!!, kenapa dia jadi menyebalkan seperti ini?. Dengan percaya dirinya dia bilang tampan.
"tidak!, kau yang mengajaku kemari.." jawabku.
"aku? mengajakmu? kapan?.."
"kapan kau bilang?!... aish Jaehwan bersama denganmu ku rasa akan mendatangkan stress."
"kau stres.. Kenapa kau tidak kedokter saja kalau begitu, dan kenapa kau terus memanggilku Jaehwan? aku ini Daniel.." ucapnya semakin membuatku kesal.
"Jangan mengajakku bertengkar dengan mu!.."
"yependa, kaja aku lapar.."
Aku pasrah saja ketika ia megandeng tanganku dan ku hanya mengikutinya.
~
Sesudahnya kami memesan makanan langsung kami menyantapnya. Kebetulan perutku terus demo sejak tadi.
"kau ingin ke Museum Teddy bear?,Aku selalu ingin kesana" tanya Jaehwan dengan semangat. Aku lebih suka Jaehwan yang baru saja mengikat janji pertemanan denganku.
"kenapa?, kau tidak mau?.." ucapnya lagi dengan nada bicara bingung.
"hey.." tanyanya lagi padaku.
"kenapa?, aku tanya kepadamu. Apa sikapmu bisa berubah-ubah setiap waktu?" ucapku padanya.
"bukan sikap yang berubah, ini aku Daniel dan bukan Jaehwan... Sudah ku katakan bukan?..." jawabnya sambil mengunyah makanan.
Makanya saja tidak rapih hingga ada sisa makanan dimulutnya, aku segera mengambil tissue dan merapihkan mulutnya.
"setidaknya makanlah dengan baik. Lihat wajahmu jadi kotor kan.. jika kau Daniel maka aku ingin Jaehwan yang ada disampingku saat ini.."
ucapku meng-iyakan perkataan Jaehwan meski ku rasa tidak masuk akal. Aku pernah mempelajarinya, Apa mungkin Jaehwan ini..
"Tapi tidak bisa!, aku tidak mau.."
"tolonglah, kau mau mendengarku?. Akan ku bacakan cerita tidur nanti malam. Mau?.." tanya ku padanya. Aku juga tak mengerti mengapa aku bisa...
Ahk.. Apakah benar Jaehwan.. Mengapa ia tak bilang? mungkinkah ia?.
"benarkah?, tapi biarkan aku menyelesaikan makananku.." jawabnya sambil tersenyum bahagia. Ia terus memakanya dengan lahap.
"aku sudah selesai. Nanti malam kau harus menepati janjimu itu!.. namamu siapa?" tanya Jaehwan padaku sambil menunjukan raut wajah imutnya.
Aku tersenyum. "aku Park Haejin, namun sekarang aku menikah dengan mu menjadi Kim Haejin.."
"aniyo, jika kau menikahnya denganku seharusnya Kang Haejin.." jawabnya lagi dan bibirnya ia majukan sepertinya ia tengah merajuk.
"hey, mana? ayo kembalikan Jaehwan.." Jaehwan tersenyum dan pingsan kemudian ia sadar kembali dan memegangi keningnya.
"Haejin?.. kenapa kita disini?.." tanyanya padaku.
"sejak kapan kau menderitanya?.."
~
KAMU SEDANG MEMBACA
Multiple Personality >< Kim Jaehwan (End)
Fiksi Penggemarmenikah dengan pria yang bekepribadian ganda?. bagaimana Haejin mengatasinya?? "Ya!!, kau bisa tak usah mengurusiku!" ucapnya dingin "Aaaaakkk!!! Haejin tolong bantu aku ada kecoak!!!!!" terkadang sangat kekanak-kenakan bahkan ini sambil meloncat-lo...