Tahu

111 19 5
                                    

"Jae.." tanya Haejin mencari Jaehwan, ia mencari dari dapur, kamar dan ruang tengah ia tidak menemukanya. Ia mengalihkan arahnya ke kolam belakang rumah.

"Jae.." ucap Haejin kemudian, Jaehwan tesenyum melihat Haejin menghampirinya.

"Ada apa?, tidak seperti biasanya kau mencariku.."

"hah?, lebih baik aku tak mencarimu tadi" ucap Haejin sambil merajuk.

"hei, aku hanya bercanda.." ucap Jaehwan sambil terkikik melihat wajah cemberut Haejin. "sini.." ucapnya kemudian. Namun, Haejin menggeleng. "sini...", ucap Jaehwan sambil menarik lengan Haejin. Jadilah Haejin berada pada dada Jaehwan yang tengah berbaring di sofa.

Betapa terkejutnya Haejin mendengar suara detak Jantung suaminya itu.

"Jae, kau baik-baik saja kan dengan denyut jantung secepat ini?" ucap Haejin yang sebenarnya jantung ia juga akan meledak. Haejin berusaha menjauhi tubuhnya dengan tubuh Jaehwan. Namun, Haejin malah di tahan oleh pelukan Jaehwan yang makin erat.

"kau mau kemana? aku yakin Velyn pasti sudah tidur. Nah, sekarang kau yang menemaniku tidur.." ucap Jaehwan sambil menggusel-gusel Haejin yang ada disampingnya.

"aish sejak kapan Jaehwan seperti ini?, apa ini Daniel?" tanya Haejin memastikan.

"tidak, ini benar-benar aku.." jawab Jaehwan.

"benarkah?" tanya Haejin mendongakkan kepalanya dan melihat rahang Jaehwan. Jaehwan hanya mengangguk.

"Jae, kau mau janji padaku?" tanya Haejin.

"hm?, kau mau aku janji apa?"

"jangan tinggalkan aku. Jangan berubah" ucap Haejin. "aku takut.. Bukan pada Jung Go, tapi aku takut karena mu. Aku takut kalau Jung Go dapat melenyapkan mu.. Aku takut jika dia dapat menyentuh Velyn.. Aku takut..." ucapan Haejin terpotong karena Jaehwan membekap mulutnya.

"jangan takut tuk kehilanganku, karena aku akan baik-baik saja.. Jangan takut dia menyentuh Velyn kita.. Aku akan menjaganya sebisaku.. aku janji padamu.. kau mau berjanji padaku?"

"Janji?, janji apa yang kau minta?" Tanya Haejin.

"kau, jangan pernah berhenti tuk mencintaiku dan percaya padaku. kau bisa melakukanya?" tanya Jaehwan.

Kini Haejin yang mengeratkan pelukanya dan mengangguk. Jaehwan tersenyum sambil mengelus surainya dan mencium kening Haejin lembut.

~
Daejin memikirkan sesuatu, apakah yang di dalam mimpinya itu adalah benar?. Apakah Taeyoung akan mencelakakan seseorang? dan apakah pamanya sendiri terlibat?.

"Jin.. DAEJIN!!" Ucap teman dekat Haejin. Yu Min Young.

"aa.. Iya ada apa? kenapa?" ucap Daejin gelagapan.

"Kau kenapa melamun?" tanya Min Young.

"karena, aku bermimpi tadi siang.. Mimpi itu sangat aneh. Biasanya jika aku bermimpi dalam waktu beberapa hari pasti akan terjadi.." ucap Daejin mengerutkan dahi.

"memangnya mimpi apa?" Min Young bertanya dengan santai sambil memakan makananya.

"Mimpi pembunuhan yang pelakunya adalah keluargaku" ucap Daejin memelankan suaranya.

Mata Min Young membulat. "pembunuhan?.." tanya Min Young. "pada siapa?".

Daejin berpikir apakah ia beritahu saja tentang hal ini?.

"pada keluarga Presedir Kim..", ucap Daejin hati-hati.

Mata Min Young semakin membulat. "apakah.. Paman mu adalah Kim Jung Go?" tanyanya pelan-pelan.

Daejin mengerutkan dahinya bagaimana ia tahu?.

"jika benar itu adalah Kim Jung Go, mungkinkah ia akan membalas dendam?, kita harus bagaimana??" ucap Min Young  panik.

"maksudnya dengan balas dendam.."  Daejin bingung dengan pernyataan Min Young.

"kau tak dengar dengan kejadian pembunuhan 17 tahun lalu?"

"17 tahun lalu?"

"iya.."

"hmm?"

Tiba-tiba ponsel Daejin berbunyi. Terpangpang disana nama Daehwi disana.

"sebentar, Daehwi oppa menelponku" ucap Daejin mengangkat telponya.

"yeobseo.." Ucap Daejin.

"kau dimana?, biarku jemput ini sudah malam. Pulanglah" ucap Daehwi.

"aku bersama Min Young, oppa.. Kali ini aku menginap dirumahmu ya. ada yang ingin ku bicarakan padamu"

"bicara? bicara sekarang saja"

"ini tentang Eonni Hae, Jaehwan oppa, Velyn, paman Jung Go dan Taeyoung oppa" jelas Daejin.

"kau mau bicara apa?" tanya Daehwi.

"nanti ku akan bicarakan padamu".

"ya sudah, kau dimana?"

"direstourant sushu sekitar sekolahku".

"okey.."

Min Young tersenyum dan memberi isyarat ada apa? dan Daejin hanya menggeleng.

"jadi bagaiamana 17 tahun lalu?" tanya Daejin.

"pembunuhan berantai, dari presedir Kim dan nyonya Presedir Kim dibunuh oleh seseorang yang diduga Kim Jung Go. Sampai sekarang Jung Go belum ditangkap oleh pihak yang berwajib. Entah dia dimana. Lalu apa benar Jung Go adalah pamanmu?" tanya Min Young bingung.

"A..Aku tidak tahu pasti.. Apa mungkin hanya namanya yang sama? seperti apa wajah Jung Go itu?" tanya Daejin.

Min Young mengambil ponselnya dan menunjukanya pada Daejin. Mata Haejin membulat dan berkaca. Mana mungkin.

"Daejin.." ucap Daehwi yang sudah berada disana.

"Oppa" ucap Daejin menatap Daehwi sambil matanya berkaca. Daehwi mengerutkan dahinya.

"waeyo Daejin" Tanya Daehwi yang bingung melihat Daejin tiba-tiba akan menangis.

"oppa.." ucap Daejin sambil memeluk Daehwi sambil menangis. "oppa.." ucapnya sambil tersengguk. "ini tidak mungkin.."

"iya ada apa.." Daejin malah semakin memper erat pelukanya.

"ada apa denganya?" tanya Daehwi pada Min Young. Dan Min Young menggeleng dan mengangkat bahunya pertanda tidak tahu.

~
maapkeun ini terlalu bertele

Multiple Personality >< Kim Jaehwan (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang