selesai

188 20 6
                                    

Haejin terbangun dari tidurnya dan Jaehwan masih ada di sampingnya. Kejadian tadi malam.. Haejin jadi tersenyum sendiri. Ia menatap suaminya itu.

"Jae.." ucap Haejin.

"Hmm?, Sekarang adalah hari Minggu"

"Aniyo, kita harus menjemput Velyn"

Mata Jaehwan terbuka saat mendengar nama Velyn. "Ne.." dengan malas malasan Jaehwan bangkit dan mengambil handuknya.

Sedangkan Haejin sibuk mencari piagam dan memakainya kembali ia, membersihkan kamarnya.

"Ih kan jadi rusak novel ku, baru beli kemarin" jeda Haejin "dasar tidak bertanggung jawab"

~
"Dae, aku mau bicara padamu" ucap Daehwi.

"Kenapa Oppa?" Ucap Daejin menghampiri Daehwi yang tengah berdiri di jendela.

"Kau janji tak akan meninggalkan ku dulu"

"Siapa yang akan meninggalkanmu?"

"Aku harus jujur padamu. Aku bukanlah kakak sepupu mu. Aku hanya anak yang menabrak kakak mu"

"Hah?, Jadi Oppa adalah anak paman itu kenapa Oppa bilang bahwa aku adalah saudara mu?"

"Kau masih terlalu kecil dan aku tak tega padamu. Jadi aku berniat tuk menggantikan kakak mu. Tapi sekarang tidak bisa. Kau harus tau itu."

"Kenapa Oppa membohongiku?, Kalau begini, aku sudah banyak menyusahkan mu oppa.. padahal aku bukanlah siapa-siapa"

"Tidak, kau berarti bagiku.."

"Kau hanya kasihan padaku kan?"

"Aniyo" ucap Daehwi dengan nada bicara agak tinggi.

"Lalu karena apa?, Aku bukanlah siapa-siapa. Kau telah menolongku begitu banyak memberikan ku perhatian... Itu karena rasa bersalah mu kan?" Ucap Daejin air matanya lolos dari pelupuk nya. Daehwi menghadapkan tubuh Daejin kearahnya.

"Aku tanya padamu, kalau aku jujur padamu sejak awal. Apakah kau mau aku tolong? Apakah kau tak membenciku?. Coba kau pikir untuk apa aku melakukan ini?. Untuk menipu mu?. Apa untungnya aku menipu mu? Yang salah adalah appa Ku bukan aku. Kalau aku tidak menyayangimu, aku telah pergi. Dan tak mempedulikanmu"

Daejin hanya terdiam mendengar penjelasan Daehwi. Memang benar apa untungnya Daehwi menipu Daejin.

"Aku menyayangimu lebih dari seorang adik. Kau sangat berharga bagiku. Kau bilang kau mencintaiku kan?, Maka.. aku akan mengatakan ini"

"Aku Sangat mencintaimu.." ucap Daehwi yang membuat napas Daejin berhenti sebentar.

"Gomawo.." ucap Daejin sambil menangis.

Daehwi mengelus rambut Daejin dan mengecup pada kening Daejin. Tiba-tiba hujan datang. Daehwi dan Daejin hanya melihat hujan sekarang.

 Daehwi dan Daejin hanya melihat hujan sekarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~~

1 bulan kemudian.

Akhir akhir ini Haejin kayak agak kurang sehat. Ia merasa mual tapi ketika ia muntah ia tak mengeluarkan apa-apa. Dia hanya makan Jeruk, strawberry dan apapun itu yang rasanya asam. Malas melakukan apa-apa. Bahkan Velyn pun bingung dengan Eommanya yang biasanya mengajak Velyn bermain malah kini Velyn main sendiri.

Velyn tengah di ruang tv bersama Lego yang ia punya.

"Eomma, Velyn minta cucu" ucap Velyn yang kini sudah mulai bisa bicara.

"Tadi Eomma udah kasih satu. Eomma gak mau bikinin lagi"

"Eomma.. " rengek Velyn.

"VELYN KAMU BISA DIAM GAK SIH?" Ucap Haejin agak meninggi. Itu terdengar oleh Jaehwan yang baru pulang kerja.

"Eh, kenapa ini kok Eomma marahin Velyn?" Ucap Jaehwan yang baru datang dan Velyn lari memeluk ayahnya itu.

"Appa, aku hanya meminta cucu pada Eomma. Eomma membeliku cucu tadi pagi" ucap Velyn sambil memperlihatkan wajah sedihnya.

"Attutututut sayang.. sini appa bikinin"

Setelah membuatkan susu untuk Velyn Jaehwan mengajak Haejin bicara.

"Kamu kenapa?" Ucap Jaehwan.

"Gak tau Jae, aku gak bermaksud bentak Velyn kok.. beneran deh. Akhir-akhir ini aku agak kurang enak badan Jae.. mual terus gak tau kenapa"

"Nanti kita ke dokter okey?"

"Okey"

Setelah di cek oleh dokter, dan menyatakan hasilnya.

"Presdir Kim, selamat sebentar lagi kau akan menjadi seorang ayah" ucap sang dokter.

"Menjadi seorang.." Jaehwan mualai tersentak.

"Ayah???" Jaehwan tersenyum dan melompat lompat riang. Hingga kepala sang dokter pun ia cium.

"Makasih dok!!" Ucap Jaehwan.

.

.

.

Haejin dan Jaehwan kini berada di ranjang mereka lagi.

"Jae, aku gak pernah kepikiran kalau semua ini bakal terjadi. Dari aku bertemu dengan mu dan kepribadian ganda mu"

"Aku akan selalu berterimakasih padamu Jin. Kau, gadis yang berharga bagiku"

"Sampai kita bertemu Velyn".

"Ternyata Velyn adalah anaknya Taeyoung yang sengaja ia tinggalkan di depan rumah kita, aku putus kan kita mengurusnya hingga nanti"

"Aku cemburu pada mu dan Rose"

"Ne, kelihatan sekali" ucap Jaehwan cengengesan.

"Aku mencintai mu Jae"

"Nado"

Akhirnya Haejin mematikan lampu dan mereka tidur.

Tamat.

Aaaaa... Gomawo ne.. maaf dalam cerita ini aku ada salah tulis atau apapun itu terimakasih yang udah mau kasih bintang yang mau baca atau sekedar silent read.. gpp ko.. cerita ini juga gak jelas dan Abal"..

Makasih sekali lagi..

Salam

Euisn101

Multiple Personality >< Kim Jaehwan (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang