saya kembaliii!!!
gapapa deh, saya lanjutin aja, kasian naggung bgt ceritanya.
please, give me comment and vote! <3
---
"Apaan sih, jangan kayak gini depan Anissa, Ah!" Bisikku geram pada Dimas yang sedari tadi berusaha merangkulku mesra. Dimas yang sudah kena beberapa kali cubitan di pinggang tetep gak kapok-kapok dan malah hanya nyengir saja.
Kami terlihat seperti pasangan yang mengejar-dikejar dan rusuh ditengah-tengah kebun binatang di Bali.
"Anissa gapapa kali, tenang aja. Disini ada banyak orang kok, kali aja Anissa ketemu cogan," ucap Anissa dibelakangku yang membuat aku meringis dan bersalah.
Anissa terlihat sangat santai denan menggunakan sabrina hitam yang memanjang hingga lutut dan melekat indah pada tubuhnya, serta dengan kacamata Fossil hitam bergradasi dan juga clutch hitam yag dia beli dari Miniso. Apapun perjalanannya, Anissa selalu terlihat segar dan juga menawan. Aku selalu tak habis pikir, mengapa Anissa jarang diincar cowok sementara aku sudah punya pacar, yang sangat tergila-gila padaku?
Aku melangkah ke belakang dan menyejajarkan langkahku dengan Anissa yang sedang membuat story di Instagram. "Hey, guuuys! I'm in Bali zoo right now, with her, my forever bae!" ucapnya sambil merangkulku. Aku nyengir tersenyum ke arah kamera dan Anissa lalu meng-upload-nya. Wajah ceria yang tadi ia tampakkan di story mendadak datar kembali. Aku tergelak dan merangkul dia. "Yuk, cari cogan!"
Kami berdua berlari meninggalkan Dimas di belakang dan menghampiri booth burung... apa ya? Pokoknya bahasa Inggrisnya parrot, gitu. Kami mengambil foto beberapa kali dan kami membutuhkan seorang yang bisa fotoin kami berdua. Aku celingukan dan tiba-tiba mendengar suara, "Sini, biar saya bantu."
Kami berdua--Aku dan Anissa--serempak menoleh kebelakang dan terpana.
Aduh, mungkin ini cowok terganteng yang pernah kulihat secara nyata--mungkin. Jangan pedulikan baju seragam Bali Zoo-nya, pedulikan lengan dan badannnya yang gagah. Anissa menarik nafas sejenak dan tergagap. "A-anu, makasih."
Dia mengambil foto kami lalu kami berterima kasih. Kami baru sadar bahwa dia yang menjaga burung-burung ini sedari tadi. Tepat ketika kami mau pergi, dia berkata, "Tunggu."
Kami berbalik lagi dan ia berjalan menghampiri kami. "Um, sori. Kenalin. Aku Marcus."
Dia menjulurkan tangan untuk berjabat... tepat dihadapan Anissa. Wah, beneran hoki, nih, mah, mbaknya. Anissa malu-malu menyambut jabatan tangan itu. "Anissa. Nice to meet you," sambil mengerlingkan matanya. "Can you call me, Anissa?" Pertanyaan yang secara tidak langsung mengartikan bahwa Marcus minta nomor telponnya. Aku hanya nyengir dan meninggalkan mereka berdua perlahan-lahan, menghampiri Dimas yang menunggu kami dengan 3 cups eskrim di tangannya.
---
KAMU SEDANG MEMBACA
Love ...or Sex?
Любовные романыKehidupan 2 orang Dimas dalam hidup Angie yang penuh gairah, hawa nafsu, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan 18+ ini, siapa yang mau?