Bukber Gina

158 5 3
                                    

Hari kesepuluh dibulan ramadhan.  Jari-jari lentik Gina terus men-scroll keatas memandangi timeline facebooknya yang dominan bertebaran foto-foto momen puasa bersama para teman di dunia maya.

Diluar kamar kedua anak perempuannya tengah asik bermain boneka di teras depan rumah.  Sesekali suara nyaring dan percakapan riang keduanya tertangkap telinga sang ibu yang masih asik berseluncur di dunia maya.

Gina iri, ia ingin memiliki koleksi foto-foto kekinian seperti para ibu-ibu muda lainnya. Buka puasa di resto, hotel atau cafe-cafe ternama.  Terlihat sangat bergaul dan berkelas.

Wanita 25 tahun itu menutup aplikasi facebook, dan berganti dengan group WA.  Ia mengetik sesuatu di group SMP dimana ia ikut bergabung didalamnya.

[Assalamualaikum teman-teman semua, apa kabar....belum adakah wacana buka -puasa bersama di gagas di group kita?]

Hampir 5 menit obrolan pembukanya disambut Ria sahabat sebangkunya dulu di sekolah menengah pertama. 

[Mau aja Gin, yuk kapan kita tentukan waktu dan tempat....atau mungkin ada masukan dari sahabat lain, kita tunggu pendapat-pendapatnya]

Akbar yang sudah menjadi Jaksa dan tinggal di luar kota menjawab [Maaf, bu ibu.... Ane masih di Jakarta dalam dua minggu terakhir...salam saja buat teman-teman yang berkumpul nanti ya...have fun...]

Ada sedikit terselip perasaan kecewa, karena Akbar sang mantan pacar langsung menanggapi ketidakhadirannya di acara nanti.  Tapi sudahlah, itu cerita lalu. Bagi Gina, ini tak begitu penting....Let's see another opinion...

Windi si Comel masuk obrolan [Maaak, kalau Rabu Tanggal 6 Juni, gimana??....di Swissbell Resto tempatnya oke banget buat foto-foto"

Irma si miss late karena selalu terlambat saat sekolah dulu ikutan meninggalkan jejak [kereen tuh mak..., inshaAllah gue bisa. Mana yang lain??? colek @Rudi, Pram, Heru, Jaya....]

[Cieee....Mak Irma yang dicolek yang bapak-bapak doaang...], Giliran Siska Gendut komentar.

Ikon tertawa bertebaran di group kelas 3 SMP 2 Tanjung Karang....Gina pun ikut terbahak, makin semangat mengadakan buka puasa bersama sesuai wacana yang diajukannya.

"Bunda...temenin kita main boneka dan masak-masakan dong didepan", ajakan si bungsu mengalihkan perhatiannya pada layar smartphone digenggaman.

Dipandanginya dua wajah imut yang tengah menunggunya berkenan bermain bersama diluar.

Pembicaraan tengah asik-asiknya, tanggung kalau ia menghilang begitu saja, tapi permintaan dari kedua mata bening itu tak kuasa di tolaknya. 

'Ahhh... sebentar saja mungkin tak masalah', pikirnya sambil beranjak mengikuti langkah riang kedua gadis kecilnya.  Namun handphone kecilnya tetap di genggaman...

Handphone diletakkan di lantai.

Dering notifikasi terus-terusan terdengar, Gina mencoba fokus mengikuti permainan kedua anaknya, sesekali ia tertawa, namun pikirannya terkadang terpengaruh oleh nada pesan masuk yang datang silih berganti.

"Ah...bunda banyak bengongnya ya Dek?", ucap si Sulung setengah kecewa menanyakan apakah adiknya memiliki perasaannyang sama. 

Ia mengangguk mengiyakan.

Sang bunda tersenyum kecut, "Maaf, sebenarnya bunda masih sibuk balas obrolan temen-temen sekolah dulu", ujarnya berusaha jujur.

"Ya udah deh...bunda mainan HP aja...tapi tetap disini ya, temenin kakak sama adek aja", sahut si bungsu.

Senyum lebar Gina mengembang..."Makasih anak-anak solihah" , ia sekilas mengacak rambut kedua anaknya, lalu menyambar Hp yang sejak tadi yang tak jauh dari tempat duduknya.

Batas CakrawalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang