Tidak ada seorang hamba pun yang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuannya, melainkan malaikat akan berkata kepadanya, "Dan bagimu seperti apa yang kamu pinta." (HR. Muslim)
Alya menutup buku kumpulan kisah teladan yang baru saja dibacakan untuk kedua buah hatiny yang telah terlelap. Ia kecup lembut masing-masing kening dan pipi mereka sambil membisikkan kata "bunda mencintaimu karena Allah". Meski tak ada tanggapan, namun apa yang dilakukannya, kasih sayangnya, diyakini kelak akan selalu membekas dihati anak-anaknya. Air matanya pelan-pelan mengalir di kedua sudut mata, masih diwarnai rasa haru dari kisah yang baru saja ia bacakan.
Kisah itu tentang dua laki-laki kakak beradik yang hidup dalam dua keadaan berbeda. Sang kakak yang kaya raya dengan segala kelebihan fisik dan otak yang di karuniakan oleh Allah, dan kebalikannya sang adik yang penuh keterbatasan namun rajin beribadah. Singkat cerita, ketika mereka dewasa ditengah kesuksesannya, sang kakak dengan pongahnya menyindir adiknya yang sejak muda hidupnya seperti jalan ditempat. Namun yang dihina hanya tersenyum. Secarik kertas yang selalu dibacanya ketika berdoa hanya menjadi saksi ketulusan hatinya. Ketika sang adik tiada, kakaknya menemukan secarik kertas dibawah sejadah mendiang adik, yang ternyata bertuliskan sebuah doa yang selalu dipanjatkannya kepada Allah semasa hidupnya. Bukan, bukan doa untuk dirinya agar berlimpah harta dan kesuksesan dalam hidup....melainkan untuk keberhasilan sang kakak. Kasih adik yang terlambat di sadari sang kakak, yang sepanjang hidupnya lebih memperhatikan saudaranya ketimbang dirinya sendiri.
Kisah itu sengaja ia bacakan bukan tanpa sebab, melainkan terselip harapan agar apa yang terjadi pada dirinya tak terulang pada anak-anaknya.
Ya, kisah itu mirip dengan dirinya...disepanjang usia Alya bagai terlahir seperti anak tunggal, meski sebenarnya memiliki satu saudara. Abangnya, Aldi lahir dua tahun sebelum dirinya.
Sejak kecil bisa dibilang, Alya seperti tak pernah merasakan fungsi semestinya dari seorang kakak laki-laki. Jangankan perlindungan, bantuan ketika kesulitan, bahkan sekedar perhatian pun hampir tak pernah dirasakan di sepanjang hidupnya.
****
Laki-laki berperawakan tinggi cungkring itu, berdiri galak menatap Alya sambil berkacak pinggang tepat di pintu kelas, menghalangi langkahnya.
"Hey, anak baru! Gua Lucky"
Alya diam, tak menjawab, hanya menatap anak lelaki didepannya dengan tatapan tak kalah galak.
"Eh, sok berani lu ya sama gua!", ujarnya sewot balas ditatap oleh Alya, seorang anak perempuan yang perawakannya kecil namun tak bisa dibilang kurus.
Lucky memanggil beberapa anak lelaki lain. Tiga orang datang mendekat dan mengepung Alya. Anak-anak lain memilih cepat-cepat menyingkir keluar kelas. Mungkin sudah faham tabiat Lucky dan teman-temannya yang sering membully. Alya belum tau nama mereka satu persatu. Ia memang siswa pindahan dari sekolah lain, dan hari ini adalah hari pertamanya di kelas 3 SD.
Ayah ibu memindahkan Alya sekolah disini karena keluarganya baru saja membeli rumah yang letaknya jauh dari sekolah lama.Alya yang memang sejak kecil sering berlatih karate berdiri tegak, bersiap-siap akan keadaan apapun yang akan menimpanya. Ia memandangi satu persatu anak lelaki yang seharusnya menjadi teman barunya itu.
"Lu kalau mau aman di kelas ini, harus bersikap baik sama gua, cium tangan gua, hormati gua...nama lu Alya kan?", ujar lucky pongah
Alya mendengus tak suka, "cium tangan hanya buat orang yang lebih tua atau yang dihormati, sementara buat anak seperti lu, ngapain gua beri hormat...lagian lu laki-laki kata ibu gua yang bukan mahram dilarang bersentuhan!"
"Eh...berani jawab lo dia...!", ujar lucky sambil menyeringai melempar tatapan pada ketiga temannya. Yang diajak bicara hanya tertawa-tawa dengan nada mengejek.
KAMU SEDANG MEMBACA
Batas Cakrawala
Короткий рассказMasih berisi cerpen-cerpen ringan sarat pesan moral sangat dekat dengan keseharian manusia yang akan membuat kamu tersenyum, menangis bahkan merenung. Tema tak hanya seputar rumah tangga, persahabatan dan percintaan... Jika ditarik garis lurus semua...