Mencari Chemistry

74 4 0
                                    

Definisi Chemistry dituliskan sebagai kesesuaian secara kimiawi antar dua orang sehingga mereka merasakan kenyamanan dan kecocokan bila berdekatan atau bersama-sama.

Entah dari mana datangnya chemistry?. Yang pasti sejak dulu aku percaya, selain harus seagama.. untuk membina hubungan rumah tangga hendaknya ada unsur yang satu ini....

Namun masalahnya, bagaimana cara menemukannya?

Namaku Sita, usiaku 24 tahun.  Dan tengah mencari dimana pasangan jiwa yang seharusnya memiliki Chemistry kuat denganku.

***

Dialah Rayyan, aku mengenalnya dalam sebuah kesempatan melalui salah satu sahabat terbaikku Widia, yang merupakan istri Aryo sahabat dekat Rayyan.

"Sita, besok Rayyan ada launching buku terbarunya di Gramedia...kamu mau ikut aku gak?, aku punya satu tiket tambahan".  Jantungku berdetak cepat. Ini sebuah kesempatan, menemukan chemistryku dan Rayyan.

"Suamimu Aryo ikut juga kan?

"Tentu"

"InshaAllah jam berapa acaranya?"

"Bada dzuhur"

"Ok, kita ketemuan disana ya, setelah mengantar adikku les berenang aku langsung ke toko".
.
.
Jam 13.00 tiba dilokasi.  Widia dan Aryo sudah menunggu didepan toko.  Kami masuk bersama.

Suasana sedikit ramai oleh pengunjung, kami naik ke lantai dua dimana acaranya berlangsung.

Rayyan melambaikan tangan, meski kutahui ia masih sibuk melayani pengunjung yang mengantri dan meminta tandatangannya.

Kami memilih duduk dibangku, bersabar menunggunya hingga selesai merampungkan pekerjaannya.

Ada detak tak beraturan disana ketika sekilas menatapnya. Sesekali merasa jengah.  Bingung akan kemana menempatkan fokus pandangan ini?  Sempat saling lirik, mata bertemu mata. Ah...muncul getaran disana, inikah namanya chemistry?

Sejenak sosoknya sempat menghilang dari balik keramaian, aku mencoba mencari melalui bayangannya di cermin sudut-sudut ruangan. Itu, dia disana.... Aaaiih.... juga tengah memandangku tepat didepan rak-rak buku yang berjejer rapi, aku mencoba tersenyum.  Namun sesaat pandangannya kembali ke buku yang tengah dipegangnya.

Deguban itu kembali menyerang.
.

Satu bulan, dua bulan mengenalnya. Tak ada kemajuan, hanya saling mencuri pandang jika bertemu. Obrolan basa basi mulai tetasa membosankan.  Tak ada kejelasan kearah sebuah hubungan serius. Tak pula ada telpon spesial, sms maupun wa darinya meski kami sudah bertukar nomor sejak lama. 

Suatu hari Widia kutanyai. Jawabannya mengecewakan. Ia menyerah menjadi comblang. "Rayyan sulit dimengerti", keluhnya.
.
.
Pertanyaan terjawab sudah, saat undangan pernikahan datang kerumah Widia dan Aryo.

Aku kecewa. Lalu yang kemarin itu apa?

***

Aku mengenal Rafid sebagai teman SMA ku dulu.  Tiba-tiba ia muncul didepan pintu rumah sore itu. Entah dari mana ia mengetahui alamatku.

"Masih inget gua kan, Ta?", sapanya ketika aku membuka pintu rumah.

Aku tertegun tak percaya.

Sebelum dipersilahkan dia mengambil tempat duduk di teras rumah. 

"Aku tahu rumahmu, dari Widia" katanya seolah membaca fikiranku

"Kenapa gak telepon dulu kalau mau kemari?", ucapku masih dengan pandangan keheranan. Mencoba mengatasi rasa canggung. 

Batas CakrawalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang