*Author pov.
"Lo ngapain disini?". Ucap farrel meng-introgasi gadis itu.
Gadis itu membuka matanya yg tadi terpejam. Menurunkan kakinya yg tadi tersandar di meja depan sofa. Dan menatap farrel yg menatapnya bingung. Mata gadis itu dingin, seperti ada kejadian kelam di masa lalu nya.
"Lo ngapain disini sih? Mau bolos juga?". Tanyanya lagi yg diakhiri kekehan.
"Bukan urusan lo!". Jawabnya ketus. Tanpa basa-basi lagi farrel langsung duduk disampingnya. Gadis itu tidak marah.
"Vanesha". Panggil farrel serius. Ya, gadis itu vanesha.
"Hm".
"kenapa lo bisa tau tempat ini. Padahalkan butuh perjuangan buat naik tangga sampai kesini". Vanesha menengok ke farrel, yg juga menatapnya. "Kyak perjuangan ku tuk mendapatkan mu". Lanjutnya menaik-turunkan alisnya seraya menggoda.
Vanesha membuang mukanya jengah.
"Dasar playboy cap ikan teri! Gombalan lo gak akan pernah mempan ke gue".
"Nanti juga bakal mempan".
"In your dream".
"Lo yg pertama". Ucap farrel.
"Apanya?".
"Tau tempat ini. Selain geng gue".
"Gue ke sini kalo lagi badmood doang. Disini gue bisa santai, tanpa memikirkan beban". Vanesha menyenderkan kepalanya ke belakang. Dan menatap langit.
Farrel menatap intens wajah vanesha yg santai. Cantik. menurutnya, vanesha lebih cantik dari mantan-mantannya.
Merasa di perhatikan, vanesha menengok. Dan mendapatkan farrel yg terlonjak karna di tatap balik. Cowok itu salting?, fikir vanesha di benaknya.
"Termasuk disini gue gak ada yg ganggu". Ucapnya lalu kembali menatap langit. Farrel mengerutkan keningnya, merasa kata-kata yg terakhir tadi seperti menyindirnya.
"Maksud lo gue?".
"Bagus lah kalo lo nyadar".
"Apa lo bilang? Coba ulangin lagi?".
"Bagus lah ka -huwahahaha! Berhenti farrel! gue hahaha! geli". Belum sempat melanjutkan kalimatnya, farrel langsung menggelitiknya. Membuat ia menggeliat kegelian. Dia gadis yg gelian, sensitif kalo di sentuh.
Jarak yg berdekatan, membuat mereka berdua tak sadar. Farrel yg pertama kalinya menyadari, langsung tersenyum manis. Dan mundur ke tempatnya semula. Vanesha tidak menyadarinya. Ia masih mengatur nafas karna kegelian.
'Gue mau lo kyak gini terus ke gue. Bahagia dan tertawa'. Benak farrel.
Canggung. Itu lah yg terjadi setelahnya. Vanesha sibuk menatap langit. Farrel juga ikut menatapnya.
"Van, lo kenapa sih kalo sama gue selalu dingin, jutek, cuek, galak. Emangnya gue salah apa?". Vanesha mengkerutkam dahinya, masih dalam menatap langit.
Vanesha intropeksi diri. Memang benar dirinya selalu bersikap yg disebutkan farrel. Ia juga bingung menjawabnya. Apakah farrel mirip dengan cowok itu? Cowok yg sudah mengubah vanesha menjadi gadis dingin. Sebenarnya ini bukan kesalahan farrel. Ini salahnya karna menyamakannya dengan cowok itu. Cowo yg menyakiti hatinya di masa lalu.
"Lo nyebelin, ngeselin, sok kegantengan, caper. Dan masih banyak lagi yg gue gak suka". Jawabnya asal. "Dan juga jangan panggil gue van, gue gak suka. Sha aja". Ucapnya lirih. Ia tidak ingin mengingat cowok yg telah menyakiti hatinya. Dimasa lalu.
Sedangkan respon farrel hanya mengacak-acak rambut gadis itu gemas. Rambut yg coklat alami sebahu. Dan poni tipis yg membuat siapapun gemas.
"Iya iya sha. Sha sha? Babi sha dudududu". Vanesha cemberut karna farrel menyanyi lagu anak kecil dengan memakai namanya.
Tanpa mereka sadari ada seorang yg dari tadi di ambang pintu rooftop. Ia tersenyum miring memandang ponselnya yg tadi ia jepret untuk mengambil gambar. 'Gue bakal buat lo menyesal karna udah ngambil farrel dari gue'. Ucapnya dalam benaknya. Lalu ia pergi menurunkan tangga, meninggalkan rooftop.
☆☆☆☆"Farrel Abrissam Aldimiola, sudah berapa kali ibu bilang. Jangan bolos sekolah!". Ucap wanita paruh baya yg mukanya sedang menahan amarah.
Yup! Vanesha dan Farrel ke pergok guru bk di rooftop tadi. Lalu sekarang mereka sedang di introgasi oleh bu meta, guru bk paling angker.
Mereka berdua bingung. Kenapa guru bk bisa tau mereka ada disini. Ini bukan kebetulan. Pasti ada yg melaporkanya.
Farrel hanya menatap guru bk itu santai. kedua tangannya dimasukkan dikantung. Sedangkan vanesha hanya memperlihatkan wajah datarnya, tenang. Padahal mah, dalam hatinya lagi ketakutan. Namun ia pandai sekali menutupinya.
"Dan kamu!". Tunjuk guru bk ke vanesha.
"Ya?".
"Ibu pikir kamu sudah tidak lagi bolos ke rooftop? Kenapa kamu ulang lagi?". Ucapan bu meta membuat kening farrel mengkerut.
'Bu meta sering mergokin vanesha di rooftop? Kok bisa. Dia kan anak baik-baik'. Pikir farrel di benaknya.
"Saya punya alasan bu".
"Alasan apa? Malas belajar? Hh! Alasan klasik".
"Bukan".
"Lalu apa?".
"ibu gak perlu tau".
"Huft, ibu pusing kalo ngomong sama kamu. Yasudah kalian di hukum. Bersihkan semua toilet. Toilet kelas 10, 11, 12, dan toilet guru". Ucap bu meta sambil memijat pelipisnya yg terasa pusing.
Dalam hati vanesha kaget dengan hukumannya. Namun ia sebisa mungkin menyembunyikannya. Sedangkan farrel keluar ruangan dengan santai. Seperti tidak terjadi apa-apa.
☆☆☆☆
Vote! Vote! Vote!
Jangan lupa ya gaes.
Menurut kalian, siapa sih orang yg menguntit di rooftop?. jawab yg kocak juga boleh.See you💕
Okay wkwkwk
#Ferdy aditya#lusi wulandari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Badboy vs Cewek Galak
Teen Fiction☆first publish 1juni2018☆ Highest rank: #51 in teen fiction [2/08/2018]. _________________________________ 'Vanesha adriyani puspita'. Gadis yg terkenal dingin, cuek, dan berkata ketus. Dulu gadis itu adalah gadis yg periang dan ceria. Namun ia beru...