#40. Dia Datang kembali.

9.3K 466 23
                                    

*Author pov.

Benar saja. Dari perjalanan sampai koridor sekolah, farrel terus dikacangin oleh vanesha. Vanesha enggan menjawabnya, apalagi melihatnya. Jika sudah begini, sama saja farrel sedang bicara dengan robot.

*eh engga deng, robot aja masih bisa bicara:)

"VANESHA!!... gue tungguin juga lo! Lama banget!". Suara laura melengking ke indra pendengaran siapapun yg ada disitu. Baik vanesha maupun farrel, berjalan kearahnya. Lah? Kenapa farrel ngikut? Tau dah terserah dia.

Vanesha hanya berdecak sebal. Ia tau apa yg ingin disampaikan sahabatnya itu. Sudah berulang kali vanesha menjelaskan ia tidak tertarik membahas anak baru itu. Bukan urusan dia.

"Sha, lo gak kepo dikit gitu sama dia??". Ucap laura kelewat seneng.

"Gak". Ucap vanesha masih mode flat.

"Dia siapa?". Tanya farrel yg agak penasaran. Lah kok malah farrel yg penasaran.

"Duh ya farrel kesayanganya vanesha... ini urusan cewe, jangan ikut campur. Ngerti?". Ucap laura sambil mengibas-ngibaskan tanganya angkuh.

"Enggak ngerti. Maksud gue dianya siapa?".

"Kok malah elo yg kepo? Jangan banyak nanya entar suka lagi. Hahaha... eh dia kan cowok?".

"Eh kulit kuaci! jangan kenalin pacar gue keorang laen. Sembarangan lo". sahut farrel yg terlihat cemburu. Dasar pacar over protective.

"Apaan si jadi elo yg sewot! Orang gue cuma kenalin anak baru ke vanesh doang".

"Tapi kan gak harus gitu juga. Yee... bol ayam!". Kumat dah sifat farrel yg suka memanggil nama orang sesukanya.

"Udah sha, gausah ladenin orang gak waras. Eh, tuh dia orangnya!!". Pekik laura kesenengan. Vanesha memunggunginya, malas untuk berkenalan. Biar orang itu saja yg memulainya.

"Hai laura". Sapa cowok yg ada dibelakang vanesha. Kok suaranya gak asing ya?, batin vanesha.

"Hai juga. Eh btw, kenalin sahabat gue. Kemarin dia gak sempet masuk". Ucap laura yg langsung memutar tubuh vanesha menghadap cowok itu.

Vanesha tertegun sebentar. Wajah cowok itu terlihat tak asing baginya. Cowok itu sama kagetnya dengan vanesha.

"Dio??".

"Vanesha??".

"Wait wait wait... kalian sudah saling kenal? Kok bisa?". Ucap laura dengan wajah sumringai. Farrel hanya menatap mereka dalam diam.

"Vanvan. Aku gak nyangka bakal ketemu kamu disini. Dan hokinya lagi kita sekelas. Emang jodoh mah gak bakal kemana". Ucap dio dengan pedenya.

Sedangkan rahang farrel mengeras, tapi ia masih bisa menahan emosinya. Apalagi nama paggilan vanesha yg disebutkan cowok itu. Ia saja diomeli mati-matian kalo nyebut 'van'. Sekarang farrel tau, mungkin ada hubunganya dengan cowok itu.

"Hah! Bullshit!!". Ketus vanesha. Dio agak terkejut dengan perubahan vanesha yg sekarang. Beda dengan vanesha yg dulu, sopan dan anggun.

Tanpa disadari, farrel sudah tertawa terbahak-bahak dalam hati. Memangnya mudah berbicara dengan vanesha yg super duper ketusnya?.

'Mampos lo!! Tau diri dikitlah jadi orang!! Dasar kentut awkarin!!'. Batin farrel.

"Bentar-bentar. Lo sebenarnya siapanya vanesh?". Tanya laura yg menjadi pertanyaan farrel juga. Apadaya farrel yg hanya bisa menyimak_-

"Gue? Masa depannya vanes-".

"Mantan". Potong vanesha cepat. Membuat laura dan farrel ternganga. "Ter-bangsat". Lanjutnya menatap tajam dio. Dan vanesha pun masuk kedalam kelas tanpa sepatah kata pun. Sedangkan dio masih tak bergeming.

Dalam hati farrel sudah ketawa terbahak-bahak lagi. tetapi ada perasaanya gelisah dihatinya. Ia takut vanesha balikan dengan mantanya, dan meninggalkanya. Hokinya lagi mereka sekelas. Membuat farrel terlihat frustasi.

"Gue duluan dulu ya yo? far?". Ucap laura dan masuk kedalam kelas. Tersisalah farrel dan dio yg berada diluar kelas.

"Lo siapanya vanesha?". Tanya dio ke farrel sok cool. Farrel hanya membalasnya dengan senyum miring yg terkesan sinis. Lalu dirinya mendekati dio, menepuk pundak cowok pelan sambil berbisik.

"Gue.pacarnya". Ucap farrel dengan nada penekanan. Lalu menampilkam smirk andalannya. Dan tanpa ba bi bu lagi, dia pergi kekelasnya sendiri.

Dio masih tak bergeming disana. Menatap kepergian farrel dari jauh. Sambil tersenyum sinis.

'Aku terlambat ya van? Tapi gapapa. Tikung aja gak masalah. Aku masih sayang sama kamu van'. Batin dio. Dan dia pun masuk kekelas karena bel sudah berbunyi.

☆☆☆☆

Yuhuu!! Aem kombek!
Rasanya tanganku gatel banget banget pengen publish. Hehehe...

Ditunggu ya vote dan komenya. Dan juga jangan lupa follow. Woles, diriku murah follback kok:)

See you💕




Lusi wulandari

Badboy vs Cewek GalakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang