*Author pov.
"Mending lo jagain vanesha dulu ya? Gue ada ulangan harian". Vanesha sempat melotot tidak terima. "Bye". Lanjutnya lalu menghilang dari pintu uks.
"Laura tapi". Ucap vanesha namun terlambat. Keheningan yg terjadi selanjutnya. Tidak ada yg mengeluarkan sepatah kata pun.
Farrel maju mendekati vanesha. Ia duduk di kursi samping ranjang pasien.
"Sha".
"Hm".
"Gue gak bermaksud begitu yg kemarin. Bukan gue pelakunya-".
"Stop".
"Tolong dengerin gue dulu sha".
"Sebelumnya lo yg harus dengerin gue".
"Apa?".
"Gue udah tau pelakunya. Laura yg nyari tau. Dan terungkap". Vanesha membuang nafas lega.
"Siapa??". Tanya farrel gak sabar.
"Siapapun dia gue udah maafin. Ya, walaupun kyaknya dia masih dendam atau apalah gue gak tau. Pokoknya gue gak mau lagi permasalahin. Cukup gue aja yg di ejek, jangan dia". Ucap vanesha lirih.
"Kenapa? Apa yg bikin lo kyak gini dia? Dia nyakitin lo?".
"Udalah far, gue gak mau bahas ini lagi. Nanti juga gosipnya terlupakan". Ucap vanesha yg mencoba tersenyum ke farrel. "Ohya gue lupa, sorry ya waktu itu gue nuduh lo. gue minta maaf. Pasti lo pusing mikirinya kan?". Ucap vanesha sungguh-sungguh. Farrel menyunggingkan senyum termanisnya.
"Iya gapapa kok. Udah gue maafin. Lo paling jago ya bikin orang mikirin lo". Ucap farrel yg di akhiri kekehan. Mereka berdua tertawa lepas.
☆☆☆☆
*Farrel pov.
Setelah keadaan vanesha membaik, farrel kembali ke kelasnya. Walaupun bel pulang tinggal menghitung menit.
"Bi, lo liat ponsel gue gak?". Tanya farrel yg sedang mengobrak-abrik tas nya.
"Lah lo taro dimana tadi? Gue gak tau".
"Tadi gue taro tas. Gak gue bawa pas di uks".
"Hayoloh ada begal".
"Pas gue pergi ada yg buka tas gue gak?".
"Lah gue mana tau. Kan waktu lo pergi, pelajaran olahraga. Trus gue sama yg lain ke lapangan. Gak ada yg di kelas samsek".
"Ponsel lo mana bi?". Bian menyerahkan benda pipihnya yg berwarna hitam. Farrel menelfon ponselnya sendiri. Panggilan pertama tidak ada sautan. Kedua pun sama. Yg ketiga kalinya, ada yg menyaut. Suara cewek?.
"Hallo. Eh itu ponsel gue bukan?".
'Eh ini farrel ya?'. Ucap gadis di sebrang sana. Farrel mengerutkan keningnya. Suara itu terasa tak asing baginya.
☆☆☆☆
*Vanesha pov.
Setelah dari uks, vanesha memutuskan lanjutkan belajar. Walau bel sudah sebentar lagi berbunyi.
Drrt! Drrt! Drrt!
"Ponsel lo bunyi tuh ra, angkat gih". Ucap vanesha risih dengan ponsel di tas laura.
"Perasaan ponsel gue di saku dah? Nih buktinya. Gak geter dari tadi". Laura menunjukkan benda pipihnya yg berwarna gold cassing bening.
"Lah tadi di tas lo apa? Masa Bom sih?".
"Bisa jadi. Gue cek dulu ya?". Laura mengecek tasnya. Ia menemukan ponsel hitam cassing biru motif barca.
"Lah ini ponsel siapa sha?". Vanesha mengerutkan keningnya. Seperti pernah lihat. Tapi dimana ya?.
Drrt! Drrt! Drrt!.
"Ada panggilan lagi tuh? Angkat paling yg punya nya telfon". Ucap vanesha.
"Dari bian sha".
"Yaudah angkat aja elah. Gausah gengsi".
"Tapi sha gue males ngeladenin nya. Ntar dia ke pd-an".
"Udah gapapa. Paling itu pemilik ponsel ini".
"Tapi sha...".
Tuut! Tuut!
"Tuh kan kelamaan lo. Panggil balik cepet". Vanesha mulai gereget.
"Gak mau udah".
"Trus ini nasib ponselnya mau di kemanain?".
Drrt! Drrt! Drrt!
"Tuh dia telfon lagi. Angkat cepet. Pusing gue dengernya. Berarti panggilanya penting. Angkat buru lama lo". Vanesha greget setengah mati dengan laura yg gengsinya tinggi.
"Yaudah iya". Laura pun bangkit. Telfon diluar saja. Kalau di dalam itu tidak sopan. "Pak saya permisi keluar dulu ya. Mau angkat telfon". Ucap laura ke pak guru yg sedang mengajar. Vanesha juga ikut mengekorinya.
Setibanya di luar. Laura dan vanesha duduk bersampingan di teras depan kelas. Laura menggeser timbol hijau. Lalu panggilan tersambung.
'Hallo. Eh itu ponsel gue bukan?'.
"Eh ini farrel ya?". Ucap laura yg kenal dengan suara di seberang sana.
Vanesha baru ingat. Ponsel itu adalah milik farrel. Ia melihatnya tergeletak di meja waktu dirinya mengamuk pada farrel kemarin. ya, ponsel itu memang sama.
'Pulang sekolah, ketemuan di depan gerbang'. Laura mendengar ada nada yg menyeramkan.
Tuut! Tuut!
Panggilan terputus. Vanesha mengerutkan keningnya.
"Siapa ra?".
"Oh... farrel, ternyata ini ponsel farrel".
"Trus katanya apalagi?".
"Gue disuruh ketemu di depan gerbang pulang sekolah".
"Nanti gue temenin yah?".
"Terserah".
"Yaudah ayo masuk ke kelas". Vanesha mengajak laura masuk ke kelas. Mereka pun masuk.
☆☆☆☆
KAMU SEDANG MEMBACA
Badboy vs Cewek Galak
Teen Fiction☆first publish 1juni2018☆ Highest rank: #51 in teen fiction [2/08/2018]. _________________________________ 'Vanesha adriyani puspita'. Gadis yg terkenal dingin, cuek, dan berkata ketus. Dulu gadis itu adalah gadis yg periang dan ceria. Namun ia beru...