*Farrel pov.
"Gib, menurut lo vanesh dateng ga?". Farrel menanyakan itu terus sampai gibran memutar bola matanya. Pertanyaan yg sama berputar 10kali.
"Gatau".
"Kemarin dia sempet kesel si sama gue".
"Kemungkinan besar dia gak dateng". Ucap gibran santai. Farrel membulatkan matanya. Ia meneloyor kepala adiknya gemas karena tingkah polos adiknya.
"Ck! Bukanya tenangin gue kek. Gue gugup banget nih".
"Ya kan kalo cewe kesel dia gak mungkin dateng lah. Liat muka lu aja ogah". Ucap gibran dengan santainya.
"Tapi enggak juga ah". Potong suara gadis yg tiba-tiba ada di tengah keduanya. Membuat gibran memutar bola matanya sejak kehadiran gadis yg selalu mengganggunya seperti arwah yg gentayangan. Siapa lagi kalo bukan lisa.
Ya, mereka sedang berada di SMA Cemerlang, lawan tim basket SMA Bintang. Farrel yg sedang memakai kaos basket yg sama dengan timnya, biru-kuning.
"Lo ngapain disini sih?". Ketus gibran. Sedangkan lisa hanya menyengir lebar tanpa salah.
"Dosa aku kesini? Lagian ga ada salahnya liat tim basket kebanggaan sekolah tanding".
"Eh lis, tadi maksud lo apa 'enggak juga?'. Jangan dengerin gibran dulu". Tanya farrel.
"Ya maksud gue, kalo kak vanesh emang peduli sama kakak, dia bakal tetep dateng walau dirinya sedang kesal sama kakak".
"Boong". Gibran menimbrung. Lisa gemas dan langsung menepak lengan gibran kencang. Gibran melotot, lisa tak mau kalah dan melotot juga. Gibran menghela nafas. Tak mau banyak basa-basi.
"far, dipanggil Aldo noh". Tunjuk gibran pada segerombolan tim basket sekolahanya.
Sekolah mengutus pemain basket dari berbagai kelas dan angkatan. Yg terpilih adalah farrel sang kapten basket, kelvin, argha, aldo, malik, dika.
"Yaudah semangat ya kak farrel!". Ucap lisa sambil mengacungkan kepalan tanganya ke udara. Farrel mengangguk dan berlari ke arah timnya.
☆☆☆☆*Vanesha pov.
"LISA!". panggil vanesha ketika sampai di sekolah lawan. Ia menghampiri lisa yg sedang berdiri bersama gibran. Tidak hanya mereka berdua saja yg melihat tanding. Tapi ada beberapa juga yg ikut melihatnya, ntah dari SMA Bintang ataupun SMA Cemerlang. Suasananya juga cukup ramai. Sehingga vanesha harus berdesakkan.
"Eh ada kak vanesh". Lisa menyikut lengan gibran. "Aku kira kak vanesha ga bakalan datang. Ternyata dugaan ku salah". lanjutnya dengan cengiran.
"Hai kak". Sapa gibran singkat. Vanesha membalasnya dengan senyuman ramah.
"hehehe... kan apa salahnya liat tanding basket sekolah sendiri". Ucap vanesha sambil tersenyum canggung. Sedangkan lisa hanya ber'oh ria sambil mangut-mangut.
"Kak". Ucap lisa. Sedangkan gibran sibuk menonton pertandingan yg sedang berlangsung.
"Ya?".
"Semangatin kak farrel tuh. Dari tadi dia kyaknya kecewa kakak ga dateng. Biar tambah semangat gitu". Ucap lisa sambil menaik-turunkan alisnya.
"Gue bukan tipe yg blak-blakan lis. Lo aja".
"Aku udah cape triak tadi. Tapi kyaknya kalo kakak yg semangatin pasti berpengaruh banget". Pancing lisa.
"Gue ga berpengalaman jadi cheerliders. Malu lis".
"Gapapa. Jangan mau kalah sama kak Audy tuh. Dia dari tadi caper banget sama kak farrel. Kesel aku". Lisa memanyunkan bibirnya, cemberut. Sedangkan vanesha hanya terkekeh.
"Hm... gue coba deh". Ucap vanesha. Semoga dia tidak menyesali keputusanya.
Ada binar bahagia pada mata lisa. Dia berhasil memancing kakak iparnya(wkwk).
"Beneran kak! Oke cepet maju kedepan. Teriak yg kenceng. Bayangin aja lagi adzan". Lisa mendorong tubuh vanesha hingga ke pinggir lapangan.
"Bismillahirohmanirohim. Semoga ga malu-maluin". Gumam vanesha sambil mulutnya komat-kamit.
"FARREL SEMANGAT!!". tuh kan, baru satu kalimat langsung jadi pusat perhatian. Vanesha merutuki dirinya. "Eh, SMA BINTANG SEMANGAT!!".
Farrel yg tidak sengaja menengok, tersenyum melihat vanesha datang.
"Ngapain sih lo disini?". Ketus Audy yg ada disampingnya.
"penting gitu gue jawab?". Sahut vanesha gak kalah ketus. Belum tau dia kalau berhadapan dengan vanesha.
"Mending lo mundur. Jangan ganggu gue lagi semangatin jodoh. FARREL SEMANGAT!! SEMANGAT BEIB!!".
"Hueekk!". sahut vanesha pura-pura muntah saat mendengar ucapan audy.
"FARREL SEMANGAT!! FARREL I LOVE YOU!! -eh". Vanesha menutup mulutnya dengan tangan. Memaki mulutnya sendiri. Keringat membasahi sekujur wajahnya.
Vanesha menatap farrel. Dan berdoa. Semoga cowok itu tidak mendengarnya.
.
Semoga cowok itu tidak mendengarnya.
.
Semoga cowok itu tidak mendengarnya.Namun dugaanya salah. SALAH BESAR. farrel tersenyum kearahnya sambil mengacungkan jari telunjuk dan jempol yg ditempelkan. Simbol love.
"LOVE YOU TOO VANESHA!". teriak farrel yg membuat suasana menjadi heboh. Farrel langsung berlari dan mengejar bola.
"Cieee...". Sorak-sorak semua penonton mulai mengaung dilapangan. Vanesha menengok ke belakang. Dan mendapatkan kekehan dari lisa. Vanesha menggaruk rambutnya yg tak gatal.
☆☆☆☆
KAMU SEDANG MEMBACA
Badboy vs Cewek Galak
Novela Juvenil☆first publish 1juni2018☆ Highest rank: #51 in teen fiction [2/08/2018]. _________________________________ 'Vanesha adriyani puspita'. Gadis yg terkenal dingin, cuek, dan berkata ketus. Dulu gadis itu adalah gadis yg periang dan ceria. Namun ia beru...