*Author pov.
Sejak si farrel rese selalu deket vanesha. Ia jadi sering menjemputnya. Padahal Gibran pernah bilang. 'Sha, lo beruntung. Lo cewe pertama yg farrel boncengin'. Ucapnya beberapa hari yg lalu.
Bisa dikatakan senang? iya. Bisa dikatakan kesel? Iya juga. Sama saja, farrel tetap lah cowok yg menyebalkan.
Dan sekarang, vanesha sedang diboncenginya dengan motor gedenya yg warna merah. Tadinya vanesha ingin berangkat sekolah bareng bagas saja. Namun, bagas sama menyebalkanya seperti farrel. Bagas mengizinkan berangkat bareng farrel.
Hari ini farrel tidak membawa tas nya. Ntah mengapa dia jarang bawa tas. Sebenarnya dia niat sekolah gak sih?, tanya vanesha dalam hati. Tapi vanesha tak mau mempermasalahkan. Itu bukan urusan dia. Lagi pula, farrel termasuk murid nakal di SMA Bintang. Sering bolak-balik ruang bk.
"Sha".
"Hm".
"Kamu nanti liat tanding basket aku kan?".
"Insyaallah".
"Kok insyaallah? Janji ya?".
"Gak bisa janji".
"Kenapa?".
"Bukan urusan lo". Ketus vanesha. Farrel mendengus kecewa. Vanesha memang gadis yg tertutup.
"FARREL ADA KUCING!!". teriak vanesha histeris. Refleks ia memeluk tubuh farrel dari belakang. Menyembunyikan kepalanya ditubuh farrel.
Citt...
Farrel mengerem mendadak. Untung saja di belakang tidak ada pengendara lain. Sehingga tidak akan vatal.
"Kucingnya udah lewat. kamu trauma? Pernah nabrak kucing?". Ucap farrel menenangkan. Pasalnya farrel bisa merasakan tubuh gadia itu bergetar di belakangnya.
"Gak pernah. Tapi pernah liat tiga kali sama pengendara lain. Dan itu live dimata gue. Gue sayang banget sama kucing". Ucap vanesha yg masih menyembunyikan kepalanya. Dan memeluk erat tubuh farrel sehingga tidak ada jarak diantaranya.
"Kamu penyayang kucing ya?". Vanesha mengangguk. Farrel bisa merasakanya.
"Gak sayang aku?".
"Gak!". Jawab vanesha spontan.
"Gak sayang kok masih dipeluk? Mau jalan gak nih? Nanti telat lho".
Detik itu juga vanesha langsung tersadar apa yg ia lakukan. Ia mengangkat kepalanya dan kembali mundur. Vanesha menatap lain arah karena farrel sedang menatapnya lewat spion.
"Gausah blushing ah. Kalo mau peluk, peluk aja. Free khusus buat kamu".
"Banyak bacot! Cepet jalan!". ketus vanesha. Farrel pun melajukan kembali motornya. Menelusuri jalan untuk ke sekolah.
☆☆☆☆
Sesampainya diparkiran, vanesha melihat sosok cowok yg baru saja datang dari arah gerbang. Cepat-cepat ia berjalan kearahnya. Meninggalkan farrel yg sedang sendirian.
"Althaf!". Panggil vanesha. Orang yg dipanggil menengok dan langsung menyunggingkan senyum manisnya.
"Ada apa sha?".
"Itu... gue cuma mau nanya-nanya tentang olimp. Gue kan belum berpengalaman. Baru kali ini. Hehehe".
"Oh boleh kok boleh. Gue siap di wawancarai". Vanesha menepak lengan althaf pelan. Biar tambah akrab aja.
"Gue seneng banget Al, yg gue tunggu-tunggu akhirnya menjadi kenyataan. Gue gak habis pikir bisa wakilin sekolah. Mungkin bagi yg lain itu biasa. Tapi bagi gue luar biasa". Ucap vanesha sambil senyum bahagian.
"Apanya yg luar biasa?". Ucap farrel yg tiba-tiba ada disamping vanesha. Farrel menatap sinis ke arah althaf. Tatapanya terlihat tidak suka dengan cowok yg ada di depanya.
"Lo ngapain sih kesini?". Bentak vanesha. Bukanya kesal dibentak, farrel malah menyunggingkan senyum manis nya. Dasar sinting.
"Ya mau antar kamu sampai depan kelas lah". Vanesha memutar bola matanya malas.
"Yaudah Al, ngobrol nya nanti aja ya?-".
"Gak ada nanti-nanti. Kalo perlu gak usah ngobrol". Cercah farrel. Dia memang cemburuan pada vanesha. Ntah kenapa sifat ini muncul saat bersama vanesha. Saat ia berpacaran dulu, ia tidak pernah merasakanya. Malah pacarnya yg dulu lah yg cemburuan.
Farrel langsung buru-buru menarik tangan vanesha. Tidak peduli banyak yg menatapnya dengan banyak tatapanya yg sulit dimengerti.
Sampainya di depan kelas vanesha. Vanesha langsung menatap tajam farrel. Ia kesal sekali dengan perlakuanya. Padahal itu normal saja bila pada pasangan. Tapi bagi vanesha itu sangat menyebalkan.
"Heh! Emangnya lo siapa ngatur-ngatur gue? Terserah kek gue mau ngobrol sama siapa. Bukan hak lo buat ngelarang. Gue benci cowok pemaksa!". Ketus vanesha dan langsung masuk ke dalam kelas.
Farrel masih terdiam beku disitu. Masih merangsang kata-kata vanesha tadi. Tangan kanan kekarnya memegang dada sebelah kirinya. Rasanya ada yg sakit disitu.
Tidak lama kemudian farrel berjalan ke kelasnya. Wajah nya berubah menjadi dingin dan menyeramkan. Orang yg melihatnya pasti tidak akan berani mendekat.
Vanesha kembali keluar kelas. Ia menatap punggung farrel yg mulai menjauh. Terasa ada hawa dingin yg menyelimutinya. Vanesha merasa tidak enak dengan farrel. karena dia membentaknya tadi. Padahal farrel sudah baik dan lembut padanya. Bagaimana ini?.
☆☆☆☆
KAMU SEDANG MEMBACA
Badboy vs Cewek Galak
Teen Fiction☆first publish 1juni2018☆ Highest rank: #51 in teen fiction [2/08/2018]. _________________________________ 'Vanesha adriyani puspita'. Gadis yg terkenal dingin, cuek, dan berkata ketus. Dulu gadis itu adalah gadis yg periang dan ceria. Namun ia beru...