#08. Flashback.

14.3K 749 18
                                    

"Lo bilang apa tadi?". Ucap seorang dari belakang yg sedang membawa dua piring somay. Sontak mereka menoleh dan mendapatkan tatapan tajam dari Dio. "Apa hak lo buat ngelarang dia??!". Lanjutnya dengan nada membentak. Dio menaruh dua piring di meja dan melanjutkan perdebatannya.

Fani berdiri menghampiri dio. Fani gelagapan dan panik. Kedua temannya kebingungan.

"Eh bukan begitu dio". Ucap fani lembut sambil memegang tangan dio. Dio menepis dengan kasar.

"Gue cuma mau bilang sama lo, jangan gangu dia!. Lo berani macam-macam sama dia, berhadapan sama gue!". Ucap dio penuh pengancaman.

"E-emangnya si cupu siapanya kamu sih dio?". Ucapnya agak ragu.

"Vanesha.pacar.gue". Ucapnya penuh penekanan.

Tiga kata yg diucapkan dio barusan membuat vanesha hampir pingsan. Namun ia tahan.

'Gue gak salah denger kan dio bilang apa?'. Batin vanesha yg sedang menetralkan jantungnya. namun nihil, kata-kata dio barusan masih tergiang di kepalanya. Bagaikan kaset kusut yg terus terulang.

"Ish! Dio jahat!". Ucap fani sambil menghentakkan kaki dan pergi. Kedua temannya menyusul fani.

"Nih somaynya". Ucap dio yg berubah lembut. Vanesha hanya mengangguk sambil memalingkan wajahnya yg sudah merona. Ia menarik piringnya.

"Ma-maaf dio, aku gak suka pake saos". Ucap vanesha yg masih menuduk malu. Dio tersenyum lembut.

"oh, aku kira kamu cewe yg suka pedes? Yaudah nih tuker aja sama punya aku. Itu cuma make kecap sama sambal kacang kok. Gak pedes". Dio menukar piringnya dengan vanesha. Vanesha hanya mengangguk.

"Makasih".

"Iyah. Santai aja gak usah blushing". Sontak vanesha langsung menengok cepat ke arah dio, yg sedang menatapnya juga.

Deg!

"Lo gak keberatankan -eh maksud gue lo mau kan jadi pacar gue?". Ucap dio sambil tersenyum manis. Vanesha makin dibuat ngeflay, tapi dia tidak menghindar tatapan dari dio. Mereka masih saling menatap.

Dio melambaikan tangannya di depan wajah vanesha yg sedang cengo. Tapi menurutnya tetap lucu.

"Heh, jadi bengong. Mau gak?". ucap dio sambil terkekeh. Vanesha ikut terkekeh tapi kaku.

Vanesha mengangguk. "Iya mau kok".


☆☆☆☆


vanesha berangkat sekolah pagi sekali. Hatinya masih saja senang, sejak kemarin di tembak pangeranya. Ia berjalan di koridor sambil senyam-senyum gajelas. Yg membuat siapapun yg melihatnya menyangka vanesha gila. Biarlah, dia gila juga karna cinta.

"Vanvan!". Teriak seorang dari belakang. Vanesha menengok, ia sudah tau siapa pemilik suara bass ini.

laki-laki yg memanggil vanesha tengah berlari ke arahnya. Sambil membawa buku ditanganya.

"Vanvan, aku boleh minta tolong gak?". Ucapnya yg masih memegang perutnya, kecapekan habis berlari.

"Minta tolong apa doi? -eh dio maksudnya". Dio terkekeh.

"Tolong kerjain tugas mtk aku yah? Please".

"Yaudah". Dio memberikan buku catatanya.

"Nanti istirahat aku kekelas kamu. Soalnya pelajaranya abis istirahat".

"Oke nanti aku kerjain secepat mungkin".

Badboy vs Cewek GalakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang