Chapter 4
Putra Suku AirAutor POV
"Putri ... anda sudah terlalu lama bercermin, Tuan Joon sudah menunggu anda dari tadi," keluh Dayang Mio
"Sabarlah Mio," sahut Yui, "Baiklah, aku sudah siap sekarang, ayo pergi," seru Yui
Yui pun berjalan menuju ruangan, pertemuan di antar oleh Dayang Mio.
Dilihatnya seorang pria dengan paras rupawan dengan warna kulit putih yang bercahaya serta rambut panjangnya yang tergerai di punggungnya terlihat cukup tampan. Ia tersenyum melihat kedatangan Yui.
Pria itu pun beranjak dari kursinya dan berjalan menghampiri sang Putri.
"Selamat pagi, Putri Yui," sapanya
"Pagi juga Joon, maaf membuatmu menunggu," sahut Yui
"Tak apa," jawabnya. Pria itu pun mempersilahkan Yui duduk duluan di kursinya. Yui sangat takjub dengan kesopanannya.
"Jadi putri," kata Joon sembari menyurumput tehnya. "Aku dengar kau kemarin sedikit berbuat masalah, apa semuanya baik-baik saja?" tanya Joon.
"Mm, entahlah kemarin aku merasa kepalaku sedikit bermasalah, ada banyak hal yang tiba-tiba tidak ku ingat," jawab Yui
"Itu kabar yang sangat buruk, aku harap kau baik-baik saja."
"Terima kasih Joon, tapi aku sudah mendapatkan sedikit pengobatan dari tabib." Bohong Yui pada Joon. Ia hanya sedang berpura-pura menutupi jati dirinya.
"Mungkin aku sudah menggangu waktu istirahatmu," ujar Joon dengan muram
"Ah, itu tidak menggangguku, aku senang kau mau datang menjengukku"
Joon tersenyum dengan lembut pada Yui. Ia agak sedikit senang mendengarnya.
"Ng, ngomong-ngomong soal perjodohan itu," ujar Yui ragu-ragu
"Ada apa Putri? Apakah kau sudah menemukan pilihan hatimu?" tanya Joon.
Yui hanya menunduk malu. "Aku harus mengenal lebih dekat ketiga putra kepala suku lainnya sebelum memilih."
"Aku akan mendukungmu, walaupun kau tak memilihku kita akan tetap berteman."
Yui hanya tersenyum mendengarnya.
"Joon, bolehkah aku mengunjungi negara suku air?"Joon sedikit tertawa mendengarnya.
"Tentu saja, tapi kau tak pernah keluar dari istana selama ini, aku rasa ingatanmu memang agak bermasalah," ujar Joon dengan manis"Oh, ya?" seru Yui dengan malu-malu.
"Baiklah Putri, aku harus pergi ada tugas yang harus aku kerjakan," pamit Joon pada Yui
"Ah, begitu ya? Aku harap kau bisa menemaniku sedikit lebih lama."
Joon terkejut atas ungkapan Yui, ia beranjak dari kursinya menuju Yui yang duduk di depannya. Di raihnya tangan Yui dengan lembut
"Aku akan selalu di sisimu Yui," ujar Joon dengan tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Legend Of Princess (End) /Revisi
FantasyYui mendapat surat misterius. Surat itu datang menembus waktu begitu saja. *Ditulis sebelum saya memahami konsep penulisan yang baik dan benar*