Chapter 44

5.7K 485 47
                                    

Dongeng atau Legenda


Beratus-ratus tahun yang lalu. Saat bumi masih di penuhi dengan keajaiban di mana-mana. Jauh ke arah samudra pasifik terdapat sebuah Kerajaan yang sangat besar. Kerajaan ini hidup makmur dari generasi ke generasi.

Semua orang yang hidup dalam kerajaan tersebut sangat bahagia. bahkan mereka sangat mencintai Raja dan anggota kerajaannya.

Kerajaan utama ini berada di tengah samudra pasifik. Dan di kelilingi dengan empat pulau berukuran sedang yang mengelilinginya satu sama lain.

Masing-masing pulau memiliki keunikannya sendiri. Bagi mereka yang berkunjung ke salah satu pulau. Terasa seperti pergi ke dunia entah berantah.

Namun semua berubah saat......

💮💮💮

Entah bagaimana ceritanya. Tiba-tiba kata-kata wanita itu mulai tak terdengar oleh Yui.

Yui merasa seakan ia sedang menonton sebuah adegan di tv tanpa volume suara. Berkali-kali ia mengorek kupingnya untuk mendengarkan lebih jelas suara sang resepsionis. Namun hanya hening yang ia rasa dan saat itu pula kepalanya mulai terasa pusing melihat resepsionis itu.

“ Dan begitulah akhir ceritanya.” ungkap Resepesionis yang telah menutup ceritanya.

Yui hanya bisa menyeritkan dahinya saat ia bisa mendengar kembali perkaataan resepsionis.

“ Bagaimana...??”

“ Apa kau puas...??” tanyanya pada Yui.

Yui hanya tersenyum datar. Kepalanya semakin terasa pusing dan berat. Ia tidak bisa berbicara banyak dan Yui pun berpamitan pada resepsionis tersebut dan berjalan keluar dari perpustakaan negara. Ia tidak mengerti mengapa tubuhnya menjadi sangat berat.

Saat kakinya melangkah keluar. Ia semakin bingung karena pemandangan di luar perpustakaan negara hanya bewarna biru. Yui berusaha mempertajam penglihatannya.

Ia yakin kepalanya yang pusing membuatnya berhalusinasi tapi saat ia berpikir keras dengan apa yang terjadi. Ia merasakan sesuatu yang dingin membasahi kedua kakinya

“ Air...?? ”

“ Tapi...”

“ Bagaimana bisa...??”

Dan seketika saja tiba-tiba tubuh Yui seakan tertarik kedalam air tersebut. Ia berusaha memberontak namun sesuatu yang menarik kakinya semakin kuat membawanya kedalam air.

Kepalanya yang sudah terlalu pusing dan berat semakin membuatnya tak berdaya di dalam air hingga Yui hampir kehabisan napas.

Namun di saat genting tersebut sebuah rekaman yang terlihat seperti film dokumenter terlihat di hadapan Yui. Adegan tiap adegan ia saksikan hingga akhirnya adegan terakhir yang membuatnya hampir berteriak dalam air.

“ Tiidakkk.....” serunya

Kemudian perlahan-lahan kesadaran Yui pun mulai menghilang. Ia tidak tahu apa sebenarnya terjadi pada dirinya. Namun ia tahu ada takdir yang mengikatnya untuk menyelesaikan semua masalah yang sedang terjadi.

💮💮💮

Di kerajaan Akai...

Shue dan ketiga sahabatnya berjalan ke sebuah lembah yang lokasinya cukup jauh dari Kerajaan Akai. Melihat mereka berjalan bersama. Seperti melihat keakraban mereka saat beberapa tahun yang lalu.

“ Tempat ini tidak pernah berubah.” ujar Minjae saat ia memandang mulut goa. Ia berdecik kagum melihat alam sekitar

“ Cepatlah masuk Minjae...”

“ Jika kau tidak ingin tertinggal di belakang.” Teriak Jaeha dari dalam gua.

Memang benar. Ketiga pria itu sudah berada di dalam gua meninggalkan Minjae seorang diri di luar tak perlu waktu lama untuk menikmati semua keindahan itu. Minjae pun berlari masuk menyusul ketiga sahabatnya itu.

Goa itu ukurannya cukup besar dan luas. Lorongnya membentang tajam ke dalam kegelapan. Namun syukurlah dengan kekuatan api yang di miliki Shue. Mereka bisa berjalan dengan penerangan yang dibuat Shue.

Goa itu sangat dalam bahkan tak ada yang tahu seberapa dalam mereka melangkah masuk. Namun melihat sikap Minjae di awal. Sepertinya tempat ini bukan tempat asing bagi mereka berempat.

“ Di sini selalu lembab.” Keluh Minjae dengan menghembuskan beberapa udara ke sekitar tubuhnya

“ Minjae..!! Hentikan..!! “

“ Kau membuatku kedinginan..!!” marah Jaeha yang berada di sisinya.

Namun Minjae hanya terkekeh melihat amarah Minjae dan tiba-tiba saja sebuah ide terlintas di pikirannya.

Udara yang semula berhembus kecil di sekitarnya. Semakin lama semakin besar. Melihat Jaeha yang semakin emosi semakin membuat semangat Minjae bertambah untuk menjahilinya.

Hingga akhirnya tiupan angin yang berhembus besar itu membuat api yang di buat Shue semakin besar dan hampir menjalar membakar mereka kedalam gua dan dengan cepat Joon menyemburkan kekuatan airnya untuk memadam api yang bergejolak itu sebelum membakar seisi goa.

“ Akhhh....”

“ Bajuku jadi basah.” Keluh Minjae memandang tubuhnya.

Namun saat ia mengankat wajahnya. Joon, Jaeha dan Shue memandangnya dengan tatapan tajam seperti mata elang.

“ lakukan hal bodoh lagi. Maka aku akan membakarmu seperti bulu ayam..!!” ancam Shue

“ Dan aku akan menguburmu dalam-dalam di dalam tanah..” timpal Jaeha dengan tangan mengempal

“ Dan aku akan menceburmu ke dasar lautan hingga kau tidak bisa melihat cahaya..” tambah Joon dengan datar.

Air ludah Minjae seakan tercekat membayangkan dirinya di habisi oleh ketiga sahabatnya dan dengan tampang bersalah ia memohon maaf sambil melarikan diri meninggalkan ketiga sahabatnya itu sembari  berlari ke depan mendahului Joon dan lainnya.

Beberapa saat berjalan di dalam lorong goa. Akhirnya mereka sampai di tempat yang di tuju. Di balik mulut goa tersebut. Terdapat sebuah taman dan kolam yang tersembunyi.

Di sisi gua paling atas terdapat sebuah celah yang agak besar hingga cahaya matahari dapat mudah masuk kedalamnya.

Di sisi Gua yang tak jauh dari tempat masuk taman itu. Minjae sedang sibuk menatap sebuah gudukan batu dengan semangat.

“ Hey.. lihat..”

“ Batu yang kita susun waktu kecil masih ada.” Serunya dengan kegirangan menunjuk batu-batu itu.

“ Minjae...!!”

“ Kita kesini bukan untuk itu...”

“ Berhentilah bermain-main..!!” tandas Shue

Minjae hanya memayunkan bibirnya mendengar perkataan Shue padanya.

“ Aku rindu masa-masa itu.” Gumamnya menatap tumpukan batu-batu
.
Shue dan yang lainnya berjalan mengelingi taman mencari-cari jejak keberadaan Yui. Namun sebenarnya mereka tidak yakin apa Yui akan ada di sini. mengingat lokasinya yang sangat jauh.

Dan tentu saja jika Yui diculik untuk apa penculiknya membawanya ke sini. Lagi pula tempat goa ini adalah tempat rahasia mereka berlima. Selain mereka tidak ada yang tahu tempat ini.

Namun ketika tetes air jatuh di kolam yang tak jauh dari keberadaan mereka. Timbul sesuatu yang misterius dari dalam air mengapung dengan hanfu bewarna putih. Dan pada saat bersamaan saat suara air kembali beriak. Keempat pria itu menatap nanar ke arah kolam.

“  YUIIIII......!!!! ” teriak mereka berempat serempak.

💮💮💮

Oke sedikit Spoiler...
Beberapa Chapter ke depan aku akan mengungkapkan kematian Yui Asli...

Why She Dead..???

The Legend Of Princess (End) /RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang