Chapter 32

7.4K 625 12
                                    

Kunjungan Dadakan

Pagi itu. Yui masih tertidur di pembaringannya. Kedua matanya memang masih terpenjam. Namun bibirnya tak habis-habisnya mengukir sebuah senyuman.

Dayang Mio yang baru saja datang dan ingin membangunkan Yui. Terlihat tertawa kecil melihat majikannya sedang tertidur pulas sembari bermimpi indah. Namun sayang sekali mimpi indah itu harus berakhir pagi ini.

“ Putri... Putri...”

“ Sudah saatnya anda bangun...”

“ Hari sudah pagi...” Panggil Dayang Mio. Perlahan alam bawah sadar Yui telah kembali. Kelopak matanya tampak sedikit bergerak-gerak hingga akhirnya Yui pun membuka kedua matanya.

“ Mio...” ucap Yui lirih

“ Ayo Putri,,,”

“ Anda harus bangun, Pagi ini anda menerima tamu...” ungkap Dayang Mio

“ Tamu..?? ”

“ Siapa..?? ” tanya Yui. Dayang Mio tidak menjawabnya ia hanya tersenyum kecil.

“ Anda akan mengetahuinya. .. Lagipula Tuan muda Shue sedang menunggu anda untuk sarapan...”
Mendegar nama Shue. Wajah Yui kembali merona dengan cepat ia beranjak turun dari tempat tidur dan bergegas pergi menuju kamar mandi.

Pikirannya kembali tergiang tentang pembicaraannya dengan Shue di tambah lagi. Tadi malam ia malah bermimpi tentang Shue. Ia ingin cepat-cepat menyembunyikan wajahnya tersipu di depan Dayangnya.

Dayang Mio sedikit bingung melihat sikap Yui. Namun ia sedikit mengerti. Kenapa Yui bisa tiba-tiba seperti itu. Ia hanya tersenyum kecil lalu mengikuti Yui masuk kedalam kamar mandi.

Sehabis mandi dan berpakain Yui segera menuju ruang makan. Sedari tadi ia tampak gelisah tentang tamu yang mengunjunginya.

Lagi pula kenapa tamu itu datang pagi-pagi sekali dan begitu pintu ruang makan dibuka. Yui melihat Sang Ayah yang sedang mengobrol dengan santai pada dua orang pemuda.

“ Joon..” ucap Yui dengan lirih. Itulah yang pertama kali di ucapkan oleh Yui saat ia melihat siapa tamu yang di maksud Dayang Mio.

Melihat Yui tiba di depan pintu. Ketiga pria itu kompak berbalik menatap Yui.

“ Ayo Yui...”

“ Kami sudah menunggumu dari tadi..” tutur Raja Hong.

Yui pun melangkah pelan mendekati ketiganya. Ia pun mengambil tempat duduk disamping kanan ayahnya di mana Shue sudah lebih dulu duduk disana. Sedangkan disisi kiri Raja Hong di tempati oleh Joon.

“ Selamat Pagi Yui,,” sapa Joon ketika Yui telah duduk manis ditempatnya

“ Pagi Joon..” balas Yui

“ Ada gerangan apa, Kau bisa ada disini pagi-pagi sekali...? ” tanyanya

“ Tentu saja, sebagai teman dekatmu. Aku ingin mengucapkan selamat padamu...”

“ Lebih tepatnya Selamat atas pernikahanmu...” ujarnya dengan tersenyum ramah

“ Terima kasih Joon, ”

“ Aku tak menyangka kau akan datang seperti ini...”

“ Harusnya kau mengabariku sebelumnya...” seru Yui

“ Hehehehe...”
“ Aku hanh ingin memberimu kejutan...”

Yui sedikit senang mendengar hal itu. Namun tidak bagi Shue. Pria itu sedari tadi hanya diam sejak Yui tiba.

Raja Hong pun mulai mempersilahkan ketiganya untuk makan. Bagi Yui sarapan pagi ini terasa menyenangkan. Sebab biasanya ia hanya berdua dengan ayahnya atau kadang-kadang hanya ia sendiri.

Makan bersama-sama terasa menyenangkan dari pada sendirian.
Selepas sarapan pagi bersama. Raja Hong meninggalkan mereka untuk kembali beraktifitas dengan kesibukannya kembali. Kini hanya tinggal Yui beserta Joon dan Shue.

“  Shue, selamat untuk pernikahan kalian berdua. Aku turut senang akan hal ini..” kata Joon.

“ Makasih..” jawab Shue pendek.

Joon bisa melihatnya bahwa Shue tidak suka kehadirannya. Namun Joon tetap bersikap seperti biasa-biasa saja seolah tidak tahu.

Joon pun lebih banyak mengahabiskan waktu berbicara dengan Yui.

Tapi sebenarnya bukan hanya Joon yang merasakan atmosfir ketidaksukaan Shue pada Joon namun Yui juga merasakannya.

Yui sebenarnya Ingin bertanya pada Shue. Namun Joon terus saja mengajaknya berbicara. Menjelang siang barulah Joon berpamitan pada mereka.

“ Kau tidak suka pada Joon, Shue..?? ” tanya Yui setelah bayangan Joon menghilang dari gerbang kerajaan. Gadis itu berdiri disamping Shue sembari menatap kearah samping tepat Shue berdiri.

“ Ya..” jawabnya singkat

“ Tapi kenapa..?? Joon datang dengan niat baik...”

Yui sedikit tidak terima dengan sikap Shue pada Joon. Yui berpikir Shue terlalu bersikap berlebihan pada sahabatnya itu.

“ Dia mencurigakan Yui..”

“ Aku tak suka...” katanya menoleh pada Yui

“ Apa salah jika seorang sahabat datang berkunjung..?? ”

“ Joon orang yang baik..”

“ itu hanya topeng Yui..!! ” bentak Shue dengan keras.

Mendengar suara Shue yang membentaknya. Membuat Yui jadi tersentak kaget. Ia tak menyangka bahwa Shue akan berkata seperti itu pada dirinya.

“ Kau cemburu Shue..?? ” tanya Yui hati-hati.

Gadis itu sebenarnya ingin memarahi shue karena ucapannya yang kasar. Namun jika di pikir lagi dengan bijak Yui mengerti bahwa bisa saja Shue cemburu pada Joon.

Shue terdiam dan memalingkan wajahnya dari Yui. Rona merah kini berbinar di seluruh pipinya. Yui tersenyum kecil melihatnya lalu di sentuhnya pipi Shue dan  menariknya  agar wajah itu mengarah dekat padanya.

“ Kau cemburu?? Ya kan..?? ” tanya Yui lagi.

Dan dengan malu-malu Shue mengangguk pelan membenarkan pertanyaan Yui pada dirinya.

Yui tersenyum simpul melihat gelagat Shue yang tampak malu-malu itu dan tanpa di sangka oleh Shue. Yui mengecup bibir manis Shue dengan lembut.

🍃🍃🍃
Hari ini lagi mood menulis yang ini...

The Legend Of Princess (End) /RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang