Extra Chapter
.
.
.
.
.Yui berjalan linglung sepulang dari tempat kerjanya. Sudah beberapa hari ini. Kepalanya sering terasa pusing.
Ia sudah pergi memeriksakan dirinya di dokter. Namun, dokter mendiagnosis bahwa kepalanya terlihat baik-baik saja. Dokter menduga bahwa mungkin Yui sedang mengalami gangguan stres.
Malam semakin larut. Namun suasana kota Tokyo tetap semakin ramai. Yui terus berjalan lunglai hingga tiba di stasiun kereta api bawah tanah.
Tepat ketika Yui berada di belakang garis kuning. Kereta yang di tunggu nya pun tiba.
Yui masih harus menunggu sebentar, hingga kereta api benar-benar berhenti dengan aman.
Baru saja Yui hendak melangkah masuk ke dalam kereta. Sebuah tangan mencegat lengan Yui. Gadis itu pun sontak berhenti melangkah masuk ke dalam kereta.
Yui berbalik untuk melihat. Manusia siapa yang berani menyentuh tubuhnya tanpa izin.
"Hey ... Ap-- Apa kita pernah bertemu...??" tanya seorang pria dengan setelan kemeja berwarna hitam.
Alis Yui bertaut bingung. Pria di hadapannya terlihat cukup tinggi. Wajahnya terlihat sangat familiar. Namun Yui merasa tidak pernah melihatnya.
"Maaf," seru Yui sambil memandang lengannya.
Pria itu pun buru-buru melepas cengkramannya.
"Maafkan aku," serunya cepat. Pria itu nampak merasa bersalah.
Yui pun hanya memayunkan bibirnya dan segera masuk ke dalam kereta. Melihat Yui telah pergi meninggalkannya. Pria itu sontak melangkah cepat menyusul Yui sebelum pintu kereta tertutup.
.
.
.
.
." Hey! Di mana kipasku?!"
Minjae tampak kesal pada dua orang remaja laki-laki yang tampak cengengesan di depannya.
Minjae melangkah mendekat ke depan kedua remaja itu. Ia pun berdecak pinggang pada keduanya.
"Tazu! Kazu!" marahnya pada dua remaja yang ada di hadapannya.
"Siapa yang mengambil kipasku?
Dua-duanya saling menunjuk orang yang berada di sampingnya.
"Hey! Ayo jujur.! Pasti kau kan Kazu!" tunjuknya pada remaja dengan ikat kepala bewarna biru.
"Hey! Aku Tazulah. Paman Mimin ini bagaimana sih?" seru remaja laki-laki itu dengan mengerucutkan bibirnya.
" Ohh ... Jadi kau Kazu...??!!" serunya pada anak laki-laki dengan ikat kepala berwarna merah.
Remaja laki-laki itu hanya menatap datar Minjae. Lalu sedetik kemudian ia memalingkan wajahnya.
"Aku Tazulah. Dia yang Kazu!" tunjuknya pada anak laki-laki yang berdiri di sebelahnya.
"ARrGggHhhhh...!!!"
Minjae yang emosi pun mengacak-acak rambutnya dengan kesal. Kedua remaja laki-laki di depannya ini terus-terusan saja membuat ia darah tinggi.
"Jika saja kalian anakku..Aku akan menghukum kalian berdua!" ujar Minjae dengan kesal.
Kedua remaja kembar itu hanya tersenyum tipis menanggapi kekesalan Minjae pada mereka....
.
.
.
.
.
.Hay...
Pa Kabar...
Maaf kalau chapter sebelumnya kek gimana-gimana gitu...
.
.
.
I'm really-really sorry.
Aku ingin memperpanjang konflik tapi sepertinya alurnya stuck di situ...
Dan memang sepertinya harus berakhir seperti itu...
.
.
.
And...
By the way...The Legrand Of Princess Akan berlanjut ke S2...
.
.
Di S2...
Kalian pasti sudah bisa menebak bagaimana jalan ceritanya bukan...???
.
.
.Yuk tebak mana Tazu dan Kazu...
😁😁😁
KAMU SEDANG MEMBACA
The Legend Of Princess (End) /Revisi
FantastikYui mendapat surat misterius. Surat itu datang menembus waktu begitu saja. *Ditulis sebelum saya memahami konsep penulisan yang baik dan benar*