3. Sebuah insiden kecil dan Tawaran menarik

2.1K 246 19
                                    

"Aku tidak menyangka kita akan bertemu lagi" Ucap Lisa---membuka pembicaraan.

Sekarang mereka sedang istirahat, jadi Lisa dan Kun dapat bercakap cakap. Sebenarnya Lisa sangat penasaran dengan sosok Kun. Rasanya ingin mengenal Kun dengan lebih jauh. Entahlah, tapi lisa dapat memastikan ini bukan perasaan suka.

"Sebenarnya aku sudah tahu kalau kau akan menjadi partner ku dalam syuting iklan kali ini." Ucap Kun jujur, ia lalu mengambil botol air ditangan lisa dan langsung meminumnya.

Lisa menatap Kun sebal,
"Hei, itu botol air mineralku! Kenapa tidak ambil sendiri sih?."

Kun mengembalikan botol itu pada lisa sambil sedikit mendekat ke telinga gadis itu untuk berbisik.

"Karna bekas bibirmu menempel pada botol ini. Disebut apa itu namanya, ah ciuman tidak langsung." Bisik Kun--sedikit menggoda lisa. Ia lalu menjauhkan tubuhnya dari tubuh lisa dan tertawa kecil.

Lisa hanya terdiam, pipinya memerah. Gawat! Jika sampai Kun melihat nya seperti ini, maka ia akan diledek habis habis an. Dan juga ia merasa rasa gugup tiba tiba menyerangnya. Ia tidak bisa membiarkan ini, sungguh tidak bisa. Ia harus memikirkan alasan agar dapat pergi keluar studio.

"Sepertinya aku harus membuat alasan ke kamar Kecil." Pikir lisa.

Setelah ide itu muncul di otak kecilnya, Lisa pun segera berjalan pergi menjauh dari Kun tanpa mengucap sepatah kata apapun. Ia berjalan mendekati managernya untuk ijin ke kamar kecil.

Managernya menyetujui dan berpesan supaya lisa tidak menghabiskan waktu yang lama di kamar kecil karena syuting harus segera dimulai. Lisa mengangguk dan segera pergi ke kamar kecil yang letaknya tidak terlalu jauh dari studio.

Sesampainya di toilet, Lisa mulai menarik nafas dan mengeluarkan nafas itu secara beraturan. Seperti orang yang hendak melahirkan saja haha. Biasanya ia melakukan ini saat phobianya kambuh tetapi berhubung  didalam studio itu hanya ada 7 orang, makanya phobia itu tak kambuh.

Ia pun mendekati kaca toilet, berdiri disana---memperhatikan dirinya sendiri. Tidak ada orang ditoilet, jadi lisa dapat menggunakannya leluasa. Pipinya sudah tidak memerah lagi, lisa menghembuskan nafas lega. Sepertinya ia cukup tenang.

"Oke Lisa, tenang." Ucapnya sambil menatap kaca. Ia kembali menarik nafas dan menghembuskannya. Entah kenapa godaan kecil itu membuatnya sangat gugup. Dan entah kenapa pipinya itu dapat memerah hanya karna ucapan kecil seperti itu. Aneh.

Sudahlah, mengingatnya hanya akan menambah rasa gugup saja. Sekarang lisa harus pergi ke studio, atau ia akan terlambat dan dimarahi managernya. Setelah keluar dari toilet, lisa bergegas menuju studio.

"Aku tidak terlambat kan, Kak?." Tanyanya pada managernya.

Managernya menggeleng kecil sebagai jawaban. Lisa bernafas lega, untung saja tidak terlambat. Beberapa menit kemudian, syuting pun dimulai. Sekarang sedang pengambilan foto yang berarti kegiatan terakhir mereka di studio ini. Pengambilan video iklan nya sudah selesai beberapa jam yang lalu.

Setelah satu jam berlalu, syuting pun selesai. Semua orang bertepuk tangan atas apresiasi kerja keras mereka hari ini. Mereka puas dengan hasil foto dan video Lisa dan Kun.

Lisa dan managernya pun bersiap siap untuk pulang. Begitu juga dengan orang orang, mereka mengemas peralatan dan merapikan studio. Tetapi Kun tidak melakukan hal serupa, dia tidak bersiap siap untuk pulang. Kun malah menghampiri Lisa dengan wajah yang sedikit panik.

"Lisa, apa kau melihat handphone ku?." Tanya Kun gelisah.

Lisa menggeleng bingung,
"Tidak. Memangnya kenapa? Handphone mu hilang?."

"Aku tidak dapat menemukannya, terakhir kali ku titipkan pada managerku. Tetapi sekarang aku tidah tahu handphone ku dimana." Kata Kun menjelaskan.

Lisa pun berfikir keras, ia ingin membantu Kun tetapi ia tidak tahu caranya. Eh, dia melupakan satu hal. Bagaimana jika ia membantu menghubungi nomor Kun? Sepertinya itu ide yang bagus.

"Bagaimana jika aku menghubungi nomormu?." Usul Lisa.

Kun tersenyum sebentar, lalu segera mengangguk setuju. Lisa pun mengeluarkan handphonenya dan memberikannya pada Kun. Kun pun mengetik nomor handphone nya dan memberikan nya pada Lisa.

Setelah memastikan bahwa nomor tersebut tepat, Lisa pun menyentuh logo gambar 'telepon'. Ia lalu menyentuh gambar 'speaker' agar suaranya dapat terdengar dengan keras. Handphone Lisa mulai mengeluarkan suara berdering dan dua detik kemudian nada dering handphone Kun terdengar.

Nada dering khas pengguna Iphone itu terdengar keras, yang menandakan handphone Kun berada dekat dengan lokasi mereka. Tetapi  suaranya sangat dekat seperti handphone itu berada disebelah lisa.

Lisa menoleh ke arah Kun. Kun yang ditatap itu pun langsung mengeluarkan 'asal suara' tersebut dari saku celananya. Kun lalu tertawa kecil.

"Ah ternyata handphone ku ada di saku celanaku sendiri." Ucap Kun, masih tertawa kecil.

Lisa menghela nafas malas,
"Kau ini mau mempermainkanku atau bagaimana sih?."

"Handphone ku tidak hilang, ini hanya sedikit tipuan kecilku untuk mendapatkan nomormu."

"Ah Bodoh sekali." Umpat Lisa, tetapi dalam bahasa Korea agar Kun tidak dapat mengerti apa yang Lisa katakan.

Kun menatap lisa bingung,
"Kau bilang apa? Aku tidak mengerti."

Lisa memutar bola mata malas,
"Pikir sendiri."

"Jangan marah." Kata Kun sambil tersenyum kecil.

"Siapa yang marah? Aku tidak marah. Ah, sudahlah. Aku lebih baik pulang saja, sampai ketemu lagi." Pamit Lisa lalu berbalik badan dan melangkahkan kaki ke arah managernya.

Grep!

Langkah lisa terhenti. Tangannya ditarik oleh Kun. Lisa berbalik, menatap kun dengan mengangkat kedua alis seakan mengatakan 'Ada apa lagi?'

"Aku ingin meminta maaf padamu."

"Sudah ku maafkan, lagipula aku tahu kau hanya sedang bermain main. Bukan masalah serius, Kok." Kata Lisa.

"Tapi aku tetap merasa tidak enak hati padamu." Kata Kun beralasan.

"Kenapa dia tidak bisa membiarkan ku pulang dengan tenang sih? Meminta maaf saja ribet sekali" Pikir lisa, ia cukup sebal.

Tubuhnya lelah, ia ingin istirahat dan pulang.

"Jadi apa yang kau inginkan?" Ucap Lisa sambil melipat kedua tangannya di dada.

"Bagaimana kalau kau pergi denganku besok?" Ajak Kun.

Oh tidak.

PART 3 SELESAI!!!

YEAY!!

JANGAN LUPA BERIKAN VOTE DAN KOMEN YA!

5 KOMEN, GUE UPDATE BESOK WKW





Agoraphobia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang