"Kun?"
.............
Semua perhatian para orang orang beralih ke mereka berdua. Sinar blitz dari kamera kamera handphone membuat semakin banyak orang yang sekedar lewat menjadi pemasaran. Tentunya itu tidak baik bagi lisa, pasalnya kondisinya cukup buruk sekarang.
Lekas lekas, Kun membawa tubuh lisa dengan langkah yang cukup besar agar mereka lebih cepat tiba di area parkir. Meskipun puluhan orang mengikuti mereka, tetapi pada akhirnya mereka berhasil tiba dengan selamat.
Setelah memastikan lisa mendapat posisi ternyaman, lekas lekas Kun mengas mobilnya ke arah rumah sakit yang sudah Kun hubungi sebelumnya. Kun sudah menebak ini akan terjadi, pasalnya ia sempat menaruh alat penyadap suara di tas milik Lisa pada saat mereka bertemu sebelumnya.
"Bagaimana dengan Nika?" Tanya lisa dengan suara yang cukup pelan.
Kun menjawab pelan,
"Orangku sudah membawanya ke kantor polisi, tenang saja."Setelah dialog singkat itu, keadaan hanya hening sepanjang perjalan ke rumah sakit.
Sesampainya di rumah sakit, sudah ada Hyera yang berdiri di depan pintu. Ekspresinya sedikit sedih, namun ia tetap menjaga ekspresinya agar tidak terlihat berlebihan.
Ia dengan cepat merangkul bahu Lisa agar dapat keluar dari mobil. Setelah keluar, Lisa langsung dibawa oleh para suster rumah sakit menuju ke area pemeriksaan.
Setelah diperiksa oleh dokter, Lisa diputuskan untuk di rawat inap. Kata dokter, kondisi lisa cukup buruk dan kemungkinan ia harus menjalani beberapa therapi untuk memulihkan kondisinya.
Dan kemungkinan besar Lisa harus pergi ke Korea dalam waktu dekat ini untuk pengobatan yang lebih detail, karena agensi nya memiliki dokter sendiri.
Kabar baik bagi Lisa, Hyera dan agensinya.
Kabar buruk bagi Kun, yang sudah memiliki perasaan pada Lisa.
..............
"Bagaimana keadaanmu?" Tanya Hyera sembari memandangi Lisa khawatir.
Lisa tersenyum,
"Aku tidak apa apa, lagipula aku sudah menduga ini akan terjadi.""Mau minum?" Tanya Hyera lagi.
"Mau ku ambilkan?" Tawar Kun.
Hyera berdecak,
"Ck, apa apaan kau. Aku sedang berbicara dengan Lisa.""Sudah kak, tidak apa apa." Kekeh Lisa.
Yah setidaknya Lisa ada tertawa hari ini.
"Syukurlah kalau kau tidak apa apa, jangan pernah berfikiran untuk mengakhiri hidup ya Lisa." Hyera tersenyum.
"Apapun yang terjadi, kau sangat berarti bagi kami semua." Lanjutnya.
Lisa tersenyum, matanya sedikit berkaca kaca. Hyera lalu memeluk Lisa pelan, lalu kembali berbicara.
"Maafkan aku yang mungkin bersikap berlebihan semalam, aku hanya takut kau lelah dengan hinaan dan masalah ini lalu mengakhiri hidupmu seperti Miyu." Hyera sedikit sedih, terlihat dari raut wajahnya.
"Miyu itu.... Seniorku kan?" Tanya Lisa.
Hyera mengangguk, ia kembali bercerita bahwa Miyu terkena skandal narkoba dan pada akhirnya bunuh diri karna hal itu. Dan Hyera adalah mantan manager dari Miyu, sebab itu Hyera bertingkah cukup berlebihan.
"Sepertinya aku pernah mendengar nama Miyu, tapi dimana ya?" Gumam Kun.
"Dia bersekolah di tempat yang sama sepertimu, bedanya dia lebih tua dua tahun darimu. Ya bisa disebut seniormu." Jelas Hyera.
Kun mengerutkan dahinya lalu memandangi Hyera curiga.
"Darimana kau tahu tentang sekolahku? Kau salah satu stalker ku ya?"
Hyera berucap kesal, "Bodoh, tentu saja aku selalu menyelidiki laki laki yang berteman dengan Lisa."
Kun mengangguk anggung sembari berkata 'ohh'.
"Ah sudahlah, aku ingin mengurus berkas Lisa dahulu. Kalian mengobrol lah, ku tinggal sebentar."
Setelah mengatakan itu, Hyera pergi untuk mengurus administrasi. Sementara mereka berdua hanya tenggelam dalam diam.
Sampai pada akhirnya Kun membuka topik pembicaraan.
"Kau memutuskan apa?" Tanya Kun.
Lisa menatap Kun dengan tatapan bingung,
"Maksudmu? Ngomong yang jelas.""Maksudku, kau serius ingin pergi ke Korea?" Kun bertanya dengan sedikit menunduk.
"Iya, memangnya kenapa? Sudah kewajiban agensi kami kalau sedang sakit harus menggunakan dokter pribadi." Jawab Lisa dengan santai.
Kun sedikit mendesah,
"Kau tidak merasa berat meninggalkan China?"Lisa menggeleng, lalu bertanya lagi.
"Memangnya kenapa, sih?"
"Kau pernah ditinggal oleh orang yang kau sayang?"
"Tentu pernah, kenapa kau malah bertanya tentang itu?" Lisa semakin bingung.
"Bagaimana perasaanmu?"
"Tentu saja sedih, berhentilah menanyakan hal yang tidak masuk akal." Cibir Lisa dengan nada sinis.
"Itu perasaanku saat ku tahu kau ingin pergi." Jawab Kun dengan raut wajah yang sulit Lisa mengerti.
"M-Maksudmu?"
Lisa yakin ia salah paham, pasalnya ia memiliki pemahaman bahwa Kun menyukai dirinya. Ah lisa, berhentilah berfikiran bodoh, pikirnya.
"Ck, harus kujelaskan dengan apa lagi? Masa kau tidak mengerti?" Kun mendesah kecewa.
Lisa menggeleng dengan pipi yang sedikit memerah tapi dengan raut wajah bingung.
Kun tiba tiba mendekatkan wajahnya dan menempelkan bibir nya pada bibir Lisa, beberapa detik awal memang hanya menempel. Tetapi beberapa detik kemudian, terjadi sedikit lumatan kecil.
Lisa hanya dapat memandangi mata Kun yang sedang tertutup itu sambil berfikir.
"Yak Lisa, apa yang sedang terjadi sekarang? Apakah ini yang namanya ciuman secara tulus?" Pikirnya.
Akhirnya tautan mereka dilepas, dan Kun mengatakan sesuatu hal yang membenarkan pikiran Lisa.
"Aku menyukaimu."
...........................
Hai terima kasih karena telah membaca agoraphobia part17 sekedar info bahwa agoraphobia akan tamat pada part 18 jadi silahkan menunggu.
Terima Kasih ♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Agoraphobia
عاطفية#1 In Agoraphobia | Rabu, 15 april 2020 #2 In Xukun #9 In Lalisa #2 In Kunlisa #1 In caixukun Lalisa, Seorang penyanyi yang sedang naik daun ini ternyata mengidap agoraphobia. Karna phobianya ini, ia kerap kali kesusahan berinteraksi terhadap sek...