6. Sedikit masalah kecil

1.3K 142 8
                                    

Lisa Pov

Aku mengernyit bingung, menatap Hyera tidak percaya.

"Apa maksud kakak? Tidak mungkin dia yang mengirimkan hadiah ini! Dia bahkan tidak memiliki alasan untuk melakukannya." Kataku sambil menatap managerku dengan tatapan sedikit sebal.

Managerku----Hyera menatapku dengan gelisah, aku bisa melihat itu dari sorot matanya. Ini aneh, aku hanya pernah bertemunya sekali tetapi ia berani mengirimkan hadiah seolah kami cukup dekat. Benar benar sok kenal sekali.

"Itu dia masalahnya Lisa. Aku heran kenapa dia mengirimkan hadiah ini, kalian kan hanya pernah bertemu satu kali. "

Aku mulai berfikiran buruk, apakah dia ingin menyogokku karna aku tahu sesuatu yang tidak seharusnya aku ketahui? Hm, tapi aku rasa aku tidak mengetahui sesuatu itu. Jika bukan karna ini, lalu karna apa? Aku benar benar Frustasi sekarang.

"Dan kau punya satu masalah, Lisa. Rumormu beredar sangat cepat." Lanjut Hyera.

Aku menatap managerku bingung, rumor apa yang Hyera maksud? Aku benar benar tidak mengerti.

"Rumor apa, Kak? Kok aku baru tahu ya?" Kataku sambil mengambil segelas air minum yang berada di atas meja.

Managerku menghela nafas berat,
"Ah. Kau sama sekali tidak tahu? Kau bercanda?"

"Berhenti membuatku penasaran, Kak. To the point saja, sebenarnya ada rumor apa?" Kataku lalu meneguk air itu dengan tenang.

"Rumor kau pacaran dengan Kun. Foto kalian bertemu di taman sudah tersebar di internet." Hyera kembali menghela nafas berat.

Tiba tiba saja aku terbatuk dengan sedikit kencang, aku tersedak air minum. Bagaimana bisa ini terjadi? Perasaan aku tidak melihat siapa pun di taman itu selain kami berdua. Apakah ada kamera tersembunyi yang dipasang oleh wartawan? Semua ini membuatku kembali bingung dan frustasi.

Satu minggu lagi aku kembali ke Korea, dan aku pasti akan di nasihati habis habis an oleh Ceo kami. Aku tidak berhati hati dan berteman dengan bebas tanpa memedulikan apakah akan ada rumor atau tidak, dan aku bahkan tidak pernah memikirkan ini. Ah, betapa bodohnya aku.

"Kenapa diam saja? Khawatir akan dimarahi?" Tanya Managerku, membuat aku yang terlarut dalam pikiran ini kembali tersadar.

Aku mengangguk lemah,
"Iya, Kak. Aku ceroboh dan bodoh, pasti aku akan dimarahi."

"Ceroboh dan bodoh darimana hah? Kau ini tidak boleh berbicara seperti itu. Bertemu dengan teman bukanlah suatu kesalahan, tetapi sebaiknya kau lebih memeriksa sekitar."

Aku kembali mengangguk lemah, semua ini memang salahku. Aku mulai merasa pusing, aku pun lalu memutuskan untuk langsung pergi ke kamar. Isitarahat dan berharap agar semua masalahku sudah berlalu pada keesokan paginya.

..............

"Lisa, kau mendengarkan aku tidak?" Suara itu membuyarkan aku dari lamunanku.

"Maaf, Kak. Aku sedang tidak fokus."

Hyera mengelus pundakku lembut,
"Sudah, jangan dipikirkan. Semua itu akan berlalu seiring berjalannya waktu, kau tidak perlu melihat komentar komentar buruk orang tentang hal itu."

Aku menatap managerku panik,
"Kakak melihat aku membuka kolom komentar tadi?"

Hyera mengangguk kecil sebagai jawaban. Aku menghela nafas.

"Aku mohon kau tidak memikirkan semua itu lagi, Lisa."

Aku mengangguk lemah, aku lalu merogoh handphone milikku yang terletak di atas meja. Aku ingin mengirimkan pesan pada Kun, penasaran bagaimana tanggapannya tentang rumor ini. Tapi, notifikasi chat dari orang tidak dikenal menghentikkan rencanaku.

Agoraphobia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang