"Jungkook di ruang kesehatan??!"Jimin dan Taehyung panik, mereka barusan mendapat kabar dari kepala asrama tentang keadaan Jungkook. Mungkin menurut sebagian orang, cedera adalah hal sepele, tapi tidak dengan Jimin atau atlet lainnya.
Mereka kemudian bergegas mendatangi Jungkook dengan menaiki sepeda. "Jim, lo yang bonceng gue ya!" Ujar Taehyung sembari memakai helm.
Sesampainya di ruang kesehatan mereka langsung menuju ruangan yang tadi dimasuki Jungkook, dengan menggunakan kartu milik Jimin mereka berhasil masuk.
KREKK
Jimin menutup mulutnya sembari menunjuk Yein yang sedang duduk disebelah kasur yang ditiduri Jungkook, "Whoa!, bidadari asrama Ryung!"
Disaat yang bersamaan Sujeong datang, sambil membawa tas gitarnya. "ini ruang khusus cedera kan?." Tanyanya pada Taehyung yang berdiri tepat dibelakang Jimin.
Taehyung jadi salah tingkah karena tiba tiba ditanyai Sujeong, "E-eoh, ini ruangan khusus cedera.. l-lo bidadari asrama Ryung y-ya?"
Jimin yang mendengar pertanyaan Taehyung memukul lengan temannya pelan, "Bukan dia Taehyung!, tapi yang disana." Tunjuk Jimin lagi pada Yein.
Taehyung menggaruk kepalanya kikuk lalu membungkuk canggung pada Sujeong, "ah maaf." Tatapnya.
"Ahaha santai aja Taehyung sunbaenim." Ucap Sujeong sambil melewati Taehyung dan Jimin, "Yein!, Sekarang ada kelas, ayo!" Ajak Sujeong.
"N-ne!, Gue duluan.. sekali lagi sorry ya." Bungkuk Yein pada Jungkook, lalu ia buru buru membuntuti Sujeong.
"Kami duluan, permisi~." Ucap Sujeong riang pada semuanya.
Taehyung menatap kepergian Sujeong nanar, lalu mencengkram bahu Jimin, "Jim, tadi denger ga?, Katanya 'Taehyung sunbaenim~' " kata Taehyung sok imut.
.
.
.
.
Sebelum Jimin, Taehyung dan Sujeong datang, Jungkook sempat berbincang dengan Yein. Yaa sekedar basa basi, juga menanyakan kartu pelajarnya.
"Kenapa kartu gue bisa ada di lo?" Tanya Jungkook keheranan.
Yein mendudukan dirinya disebelah ranjang ruang kesehatan, "Jatuh waktu di Laundry Corner." Jawabnya tanpa dosa.
Please percaya, please..
Jungkook hanya ber-oh ria dan mengangguk pelan, lalu mencoba menggerakkan kakinya yang sedikit membiru. Membuat Yein terlihat khawatir.
cowok ini percaya?
"Mian, itu pasti sakit banget." Kata Yein sambil ikut meringis
Jungkook menggelengkan kepala pelan, "Santai, udah biasa."
"Lo department mana?." Tanya Jungkook
"Seni, gue ngambil seni tari." Jawab Yein sambil mengambil mangkuk berisi air es dari suster yang baru datang. "Kamsahamnida."
Yein kemudian mengompres kaki Jungkook, ia benar benar telaten juga fokus, sampai tak memperdulikan rambut yang menutupi sebagian wajahnya. Jungkook yang sedari tadi memperhatikan Yein refleks memiringkan kepalanya agar bisa melihat gadis itu. Jungkook sebenarnya penasaran, secantik apa gadis ini. Ya, dia merasa, gadis dihadapannya yang waktu itu diributkan Jimin.
Aish, mukanya jadi ketutupan
Tangannya tergerak mengambil helaian rambut Yein, menyelipkan rambut itu ke belakang telinga gadis dihadapannya. Sontak Yein membulatkan matanya terkejut. Jungkook yang ikut salah tingkah untungnya bisa mengendalikan diri, "Rambut lo bikin gue risih." Jelas Jungkook
Bagus Jeon Jungkook, bagus.
Yein hanya ber-oh ria lalu melanjutkan kegiatannya, walaupun tadi detak jantungnya diatas normal.
"Gue jarang liat lo disekitar asrama Ryung." Ucap Jungkook asal. Walau canggung Jungkook berusaha mencairkan suasana, aneh memang.
Yein menyudahi kegiatannya, "Iyalah,, kan baru beberapa bulan gue tinggal di asrama ini." Katanya sambil menyimpan mangkuk berisi air es ke meja.
Melihat lengan Yein yang gemetar saat memindahkan mangkuk membuat Jungkook penasaran, "Lo tremor?" Tanyanya.
Yein menggelengkan kepala lalu menunjukan telapak tangannya di depan muka Jungkook, "Enggak tuh. Gue emang gabisa bawa beban yang terlalu berat."
"Kenapa?"
"Dulu pernah cedera di lengan." Jawab Yein seadanya.
Jungkook lalu asal menebak, "Cedera waktu lo nari?"
Yein terkekeh karena Jungkook ternyata penasaran padanya, "Bukan, dulu gue atlet senam. Keren kan?"
Jungkook terdiam sesaat, memorinya tentang atlet senam berputar kembali dikepalanya. Memori buruknya. "Atlet senam?, Tingkat nasional?"
Yein mengangguk antusias, "Kalau lo kepo cari aja 'Jung Yein' di naver. Nanti lo ngeliat berita pensiun dininya gue disana hahaha." Tawa Yein.
Ck, ketawa palsu
Walau gadis ini tertawa, dimatanya tersirat sebuah kesedihan, itulah yang sekarang dilihat Jungkook. Melihat Yein rasanya seperti melihat dirinya beberapa tahun yang lalu saat divonis tidak bisa mengikuti kompetisi Taekwondo karena cedera pergelangan kaki yang ia alami.
"Separah itu sampe lo pensiun?"
"Yaa separah itu, sampai gue gabisa bawa barang berat lama lama." Jelas Yein lagi.
Yein merasa kalau Jungkook menatapnya dengan iba. Jujur, Yein tak suka dikasihani. "Gausah khawatir, tarian gue juga gak jelek. Ga jadi atlet pun gue bisa sukses." Ujar Yein percaya diri.
Jungkook hanya tersenyum mendengar ucapan Yein, baru saja ia mau membalas perkataan gadis cantik itu, pekikan Jimin sudah lebih dulu menginterupsinya.
"Whoa!, bidadari asrama Ryung!"
TBC
민윤ZY
KAMU SEDANG MEMBACA
Push & Pull (Jjk × Jyi)
Fanfic[ON GOING] [writer block🙏🚫] Jeon Jungkook!, Keluar dari pikiranku!! . . . Banglyz⚠