"Hiks.. hiks..tisu!, hiks.. cepetan!"Setelah kejadian itu Yein menahan emosinya, ia tidak seperti Sujeong yang bisa meledak didepan siapapun. Ia tetap berpura pura sambil menahan amarahnya pada Jungkook. Dan akhirnya seperti ini, ia menangis sejadi jadinya karena memendam rasa kesal terlalu lama.
"I-ini, ini tisunya." Ucap Jungkook panik. Yein mendorong tangan Jungkook kasar, "Hiks Ini tisu basah!, Gue hiks butuh tisu kering!".
mereka sekarang berada di depan Namarket. Jungkook benar benar merasa bersalah pada Yein. Dia sengaja mencari cari gadis itu setelah acara selesai. Menarik gadis itu, membawanya pergi untuk meminta maaf secara langsung.
Jungkook memberi Yein tisu kering juga membuka botol minuman yang baru dibelinya lalu menyodorkannya pada Yein, "Ye-yein, gue minta maaf." , Yein mengambil botol dari tangan Jungkook, lalu meneguknya.
Tangisannya sudah mereda, namun Yein masih marah pada Jungkook.Yein mendiamkan Jungkook, mengambil tisu basah dan menghapus riasan matanya yang luntur. "Ini tisu keringnya gak dipake?" Tanya Jungkook pelan. Yein menatap Jungkook tajam, "Udah ga butuh!" Ucapnya ketus.
Cewek kalau marah semuanya sama ya..ujar Jungkook dalam hati
Jungkook menarik kursinya, lalu duduk dihadapan Yein canggung. Ia bingung juga takut. Yein benar benar menyeramkan.
"Maaf.." cicit Jungkook, "Gue sadar kelakuan gue udah kelewat batas" Tunduk Jungkook.
"Appa sama Hoseok Oppa aja gapernah nyium nyium gue setelah ulangtahun ke 10." Desis Yein sambil menatap Jungkook, "Ini.. seenaknya nyium pipi orang." Lanjut Yein sambil menggosok pipinya dengan tisu basah.
"Gue gak senajis itu kali ah." Jawab Jungkook kesal.
"Kenapa harus sampe nyium gue kayak gitu didepan banyak orang?, nama gue lagi jadi bahan omongan tukang gossip tau ga?" Cerocos Yein.
Jungkook mengambil minuman bekas Yein, dan meneguknya, "Bukan nama lo, tapi nama kita."
"Minum gue!"
"Bodo, gue yang beli."
"Tapikan buat gue!"
Jungkook memberikan minuman itu pada Yein "Yaudah nih!, Jangan nangis kayak tadi lagi tapinya!", Yein kemudian mengambil minuman itu kasar dan meneguknya sampai habis. "Salah lo, gue nangis juga gara gara lo. Nyebelin!"
"Gak sepenuhnya salah gue, kan lo duluan yang ngusulin main sandiwara sandiwaraan."
Emosi Yein tersulut kembali, "Ooh.. jadi lo nyium gue karena usul dari gue gitu?, Inget ya gue gak pernah ngusulin, gue cuma ngebantu lo waktu itu. Cuma buat waktu itu!." Jelas Yein
"Bantu gue lagi. Lagian udah terlanjur kayak gini." Pinta Jungkook
"Bantu?, Kayak tadi lagi, gitu??" Tanya Yein speechless
Jungkook mengangguk, "Yerim itu.. man-"
"Mantan lo, gue tau itu." Ujar Yein memotong.
"Gue gatahan banget sama dia." Jelas Jungkook
Yein kemudian berdiri, "Jungkook sunbaenim yang terhormat, Itu masalah lo, bukan masalah gue, dia mantan lo bukan mantan gue, dia urusan lo bukan urusan gue."
"Gue pergi." Yein buru buru pergi, dia benar benar tak habis pikir dengan seniornya itu. Namun langkahnya kemudian terhenti.
"Yein?, Jung Yein?. Kamu bener Yein kan?"
Laki laki itu, datang lagi.
.
.
.
.
Mereka kabur, tepatnya Yein yang meminta Jungkook membawanya kabur.
"Gue bakalan bantuin lo, tapi lo harus tolongin gue sekarang." Jelas Yein tadiDan sekarang mereka berakhir disini, di sebuah jalanan ramai yang dipenuhi para pemuda, Hongdae. Jungkook membawa Yein keluar kawasan Ryungnam dengan motor hitamnya, lalu dengan seenaknya memilih berhenti di restoran bbq karena mendengar gemuruh keras dari perut Yein.
Yein melepaskan tusuk konde(?) dari rambutnya, mengurai rambut panjangnya yang sebelumnya disanggul rapi. Yein kemudian mengambil paksa gelang hitam yang ada di tangan Jungkook lalu mengikat rambutnya cepat.
CTAK
"Jung Yein, itu gelang bukan iketan rambut!." Omel Jungkook sambil merebut gelang miliknya yang sudah tidak berbentuk karena ulah Yein.
"Kenapa lo bawa gue kabur kesini?, Punggung gue rasanya udah hampir bolong gara gara diliatin pengunjung yang ada disini." Protes Yein
"Salahin perut lo yang bunyi di sepanjang jalan." Ejek Jungkook.
Ya, mereka masih mengenakan hanbok. Bedanya, Jungkook masa bodoh dengan reaksi orang yang melihat mereka. Lagian apa salahnya memakai hanbok?, zaman dulu juga semua orang memakainya. Itu yang ada dipikiran Jungkook.
Pesanan mereka datang, Yein terlihat cemas namun kemudian bernafas lega setelah mendengar Jungkook berkata, "Gue yang traktir."
Jungkook dengan terampil membakar dan memotong daging, membuat Yein sedikit terkesima. Mereka beruntung, berkat hanbok yang mereka pakai, pemilik restoran memberikan makanan pendamping secara cuma cuma.
Yein makan dengan lahap, seakan lupa dengan apa yang sudah terjadi padanya hari ini. Rambutnya yang terurai agak menganggu aktivitasnya. Terhitung tiga kali Jungkook melihat Yein mengeluarkan rambut yang termakan dari mulut.
"Harusnya tadi gausah dibuka sanggulannya." Komentar Jungkook
"Berat. Bikin pusing kepala." Jawab gadis itu. Yein kemudian memegangi rambut dengan tangan kirinya, lalu memasukkan daging ke dalam mulutnya dengan susah payah.
"Tsk." Decak Jungkook risih, kemudian ia mengambil daging dan meniupnya cepat. "Makan." Suruh Jungkook pada Yein. Yein membulatkan matanya, lalu memakan daging yang disodorkan Jungkook.
Jungkook mengambil lagi daging, kimchi juga bawang kemudian membungkusnya dengan selada. Menyuapkannya pada Yein tanpa ragu. Membuat mulut Yein penuh seketika.
"In, gue beneran minta maaf."
.
.
.
.
"Tapi kalau kepepet, gue cium lo lagi gapapa ya?. Lo juga boleh nyium gue kalau kepepet hehe."
"Mati aja lo Jeon Jungkook!"
TBC
민윤ZY
KAMU SEDANG MEMBACA
Push & Pull (Jjk × Jyi)
Hayran Kurgu[ON GOING] [writer block🙏🚫] Jeon Jungkook!, Keluar dari pikiranku!! . . . Banglyz⚠