Selesai membeli kebutuhan Yein, mereka tidak langsung pulang. Jungkook mengajak Yein untuk bermain sebentar di gamezone. Kemudian setelah itu melihat lihat kamera dslr yang dari tadi di incar Jungkook. Pada akhirnya Jungkook membeli sebuah mic khusus untuk kameranya.
Satu point yang baru Yein ketahui, atlet taekwondo satu ini juga menggemari fotografi juga antek anteknya. Setelah empat puluh lima menit Jungkook berbincang dengan pemilik toko, Yein terlihat sangat bosan.
Hal ini disadari Jungkook, ia kemudian terkekeh, menggemaskan menurutnya melihat Yein menggembungkan pipinya seperti tadi. "Hahaha kajja kajja " Ajak Jungkook pada Yein.
"Oh!" tunjuk Yein. Yein kemudian berlari kecil, Jungkook mengikuti langkah Yein. Ternyata gadis itu menemukan kesukaannya. Sebenarnya ini hal mendasar yang pastinya disukai para gadis. Aksesoris.
"Whoa.. cantik." Seru Yein, sambil memegang kalung itu.
"Itu terlalu mencolok." Ujar Jungkook
Yein mendesis lalu menjauhi Jungkook, ia pindah ke corner gelang.
"Kyeopta!" Pekik Yein. Yein lalu bertanya pada pelayan yang ada disana, "kalau yang ini dijual terpisah?"
Pelayan itu tersenyum menggelengkan kepalanya, "itu sudah satu set, hari ini gelang couple sedang diskon lho."
Yein kemudian mengangguk lemas, ia hanya ingin gelang yang berwarna hitam, lagian Sujeong tak akan mau, dia pernah bilang kalau dia alergi gelang dari kain atau karet.
Jungkook kemudian mendatangi Yein, berdiri disebelahnya lalu melihat lihat gelang yang dipajang.Bukankah kakak cantik datang dengan pacar?" Ucap pelayan itu sembari melirik Jungkook. Jungkook lalu tertawa, mengangguk lalu mengambil gelang yang digantung didepannya kemudian menunjukkannya pada Yein. "Eotte?"
Yein terlihat sedikit terkejut, ia langsung mendorong tangan Jungkook dari hadapannya. Ia menarik nafas kemudian memejamkan matanya. Membuat Jungkook buru buru menyimpan kembali gelang itu.
Jungkook lalu mengambil secara acak gelang yang tergantung didepannya.
"Y-yang ini lebih bagus dari yang itu, iyakan??..simple." saran Jungkook pada Yein.
Baru saja Yein akan membuka mulut, Jungkook memberikan gelang itu pada pelayan. "Kami beli yang ini dan kalung yang disana juga."
Setelah membayar semuanya Jungkook menarik Yein pergi. "Ada apa dengan gadis itu?" Batinnya.
.
.
.
.
"Aish udah ditutup, gimana nih??" Tanya Yein panik pada Jungkook.
"Pagernya ketinggian buat dipanjat." Ujar Yein lagi.
Jungkook sibuk dengan ponselnya, meminta bantuan pada Taehyung dan Jimin, "Minta bantuan temen lo." Suruh Jungkook.
"Gara gara lo sih!. Ngobrolin kamera sampai lupa waktu!." Dumal Yein pada Jungkook.
"Lo ngeliat liat aksesoris juga lama!." Balas Jungkook, yang menyenderkan dirinya pada pagar.
.
.
.
.
"Kook!" Teriak Taehyung. Mereka, Taehyung, Jimin dan Sujeong sudah berada tepat didepan gerbang.
"Gabisa manjat apa?" Tanya Jimin lewat celah pagar.
"Lo sendiri kalau jadi gue bisa manjat ga?" Tanya Jungkook sarkatik.
Yein menempelkan dirinya pada pagar, memanggil Sujeong. "Jeong bantu gue.." ucapnya memelas.
Sujeong tersenyum miring, lalu menggelengkan kepalanya menggoda Yein. "Kalau lo traktir gue camilan sih, gue mau"
Yein menganggukkan kepala antusias, "Gue traktir satu minggu full!"
"Dasar bocah..", Ucap sebuah suara dari belakang mereka. Yein dan yang lain kemudian memfokuskan mata pada arah suara. Suaranya tak asing menurut Yein.
Yein membulatkan matanya terkejut, kemudian menyembunyikan dirinya dibelakang punggung Jungkook. Lelaki itu tersenyum simpul lalu memberi sebuah kode ke kamera pengawas yang ada di sebelah pagar.
Pagar itu otomatis terbuka dengan sendirinya, "Lain kali jangan pulang malam Yein-ah. Gak baik, bukannya Oppa sering bilang itu dulu?"
Jungkook menggengam tangan Yein yang memilih untuk bungkam. Kemudian berjalan masuk, "kamsahamnida." Ucapnya datar pada lelaki yang terlihat lebih tua darinya itu.
"Tak perlu berterimakasih, lagi pula ini untuk menolong Yein." Ucapnya
Sujeong dan Taehyung membungkuk berbarengan. Terlihat kaget melihat guru mereka.
"Oh, Ryu Sujeong dan kau.. Kim Taehyung bukan?" Tanya lelaki itu memastikan.
Mereka mengangguk mengiyakan, "Ne.. Terimakasih telah membantu teman kami sonsaengnim." Ujar Taehyung.
"Bayarlah aku dengan penampilan memukai kalian untuk ujian nanti." Ucapnya ramah.
"Yein-ah Oppa duluan, kalian semua langsung pulang ke asrama masing masing ne?." Perintahnya dibalas anggukan oleh mereka semua.
Selepas lelaki itu pergi, Yein menghembuskan nafas lega. Jungkook hanya memperhatikan gerak gerik Yein tanpa berani bertanya. Seperti telepati, Jimin langsung bertanya kepada Taehyung . "Siapa Tae?."
"Guru musik baru namanya Lee Donghae, dia pindahan dari luar negri. Ngajar murid seangkatan Sujeong." Jawab Taehyung
"Lo kenal dia In?." Tanya Sujeong penasaran. Yein hanya menggelengkan kepalanya kaku, "G-gak, gue gak kenal." Jawab Yein.
.
.
.
.
"Oppa.. Eonni.. tolong aku, tolong Yein.."
ucap Gadis itu meminta bantuan kedua kakaknya walaupun suara yang ia miliki telah habis. "Sakit sekali.. sakit.." rintihnya sembari berusaha melepas borgol yang melekat di satu tangannya."Yein-ah, Oppa ada disini.. gaperlu minta bantuan ke Oppa yang lain ya?."
Gadis itu menangis ketakutan ketika lelaki itu mendekat, membisikkan sesuatu ke telinganya. "Diam.., atau kurusakkan salah satu bagian tubuhmu."
TBC
민윤ZY
KAMU SEDANG MEMBACA
Push & Pull (Jjk × Jyi)
Fanfiction[ON GOING] [writer block🙏🚫] Jeon Jungkook!, Keluar dari pikiranku!! . . . Banglyz⚠