십오

1K 132 10
                                    

CTAK!

CTAK!

CTAK!

Lelaki dengan setelan taekwondo itu sudah hampir berpuluh puluh kali melayangkan tendangannya pada papan kayu, ruangan yang tadinya bersih pun mendadak berantakan karena patahan papan yang berserakan.

"Jungkook s-sunbaenim.. papannya hampir habis, nanti Bomi coachnim ngamuk lho.."

"Ambil lagi!, dibelakang masih banyak persediaannya!" Bentak Jungkook pada juniornya.

"YA!! JEON JUNGKOOK!!! PERSEDIAAN PAPAN UNTUK DEMO ESKUL BAKAL HABIS KALAU GINI!!."

"Tukan.. saya bilang juga apa Sunbaenim.."  Ucap seorang junior itu, sembari berlutut meminta maaf, mengikuti Jungkook yang ada didepannya. "Eish!" Desis Jungkook.

.

.

.

.

"Ya, Jeon Jungkook.. perlu gue pukul kepala lo pake stick golf apa biar lo sadar dikit?" Omel Jimin di kamar dua sahabatnya ini. Ya, Taehyung tadi mengabari Jimin kalau Jungkook dihukum pelatihnya karena mematahkan sangat amat banyak banget(?) papan untuk demo taekwondo. Jungkook sekarang keliatan kelelahan. Siapa yang tidak kelelahan kalau disuruh memutari lapangan sambil menggendong juniornya sebanyak 50 kali?.

"Pelatihnya agak gila.. tapi anak ini juga sama gilanya..ckckck.." Ujar Taehyung sambil melipat tangan, memandang Jungkook yang tergeletak di kasurnya lemas.

Jimin mendudukan dirinya di kasur Jungkook, "Lagi kesel sama siapa Kuk?, kali aja gue bisa bantu hajar" Ujarnya sambil memukuli bokong Jungkook, mendemostrasikan bantuannya.

"Lo yakin mau mukulin pantatnya si Yein?, bisa bisa tu anak ngamuknya ke elo hahaha." Tawa Taehyung menghentikan Jimin.

"Lha kenapahh?" Tanya Jimin dramatis

"Diputusin." Bisik Taehyung namun masih bisa terdengar Jungkook.

"KELUAR!!"

.

.

.

.

"Ne?!, Diusir Jungkook? terus kamu tidur dimana??" Tanya Sujeong khawatir pada teleponnya. Ani, bukan telepon tapi kekasihnya, Taehyung.

Yein yang sedang memakan kacang almond yang dikirimkan ibunya itu kemudian mendadak penasaran, lalu gadis itu mendekatkan telinganya pada telepon yang menempel pada telinga Sujeong.

"Aku mau ngomong sama temen kamu Jeong, ada kan?" Tanya Taehyung dijawab anggukan oleh Sujeong, kemudian Sujeong memberikan telepon genggam nya pada Yein. Lalu berbicara tanpa bersuara, "Loudspeaker cepetan!"

Yein mengangguk, menekan tombol Loudspeaker lalu mulai berbicara, "Ya? Ada apa Sunbaenim?"

"Jungkook.."

"Jungkook?, Jungkook kenapa?" Tanya Yein santai

"Jungkook mau bunuh diri.. dikamarnya.."

BRAK

"Halo? Yein?, Halo??" Ucap Taehyung

"Yeinnya panik, lari keluar kamar. Kayaknya ngedatengin Jungkook deh.. dia beneran mau bunuh diri???" Tanya Sujeong yang sama paniknya.

.

.

.

.

Gadis itu berlari sekuat tenaga, kemudian menerobos masuk ke asrama Nam, yang sontak menjadi tontonan para penghuni asrama yang semuanya laki laki. Kapan lagi ada gadis cantik dengan kaki jenjang super mulus melewati mereka. Ya, Yein cuma memakai sweater kebesaran dan celana pendek.

Yein kemudian bertanya pada seseorang yang sedang berdiri meneguk minumannya. "Kamar Jeon Jungkook disebelah mana?"

Lelaki itu sontak tersedak, terbatuk batuk sambil menunjuk tangga. "Diatas?" Tanya Yein, dibalas anggukan kikuk lelaki itu.

Gadis itu menaiki tangga cepat cepat, memicingkan matanya pada dua orang yang baru keluar dari sebuah kamar bernomor 1004.  "Jimin sunbae!" Panggil Yein. Jimin sangat terkejut lalu memekik "Ya! Lo mau dihukum kepala asrama Nam apa??"

Dan sebuah kepala muncul dari balik pintu, mengintip keributan yang terjadi. Park Jimin memekik itu tandanya ada kejadian yang sangat gawat. Laki laki mochi ini jarang berteriak, teriakan cemprengnya sangat memalukan.

Mata Jungkook membulat, melihat gadis yang membuat keributan di dalam batinnya kini ada dihadapannya, didalam asramanya. Ini bahaya!. Jungkook kemudian mendorong Jimin, menyuruh temannya itu menarik Yein ke dalam kamar. "CEPETAN JIM, SEBELUM KEPALA ASRAMA LIAT!" paniknya.

BLAM!

"Nekat.." Ujar Taehyung sambil menggeleng gelengkan kepalanya, kemudian tertawa terbahak bahak melihat Yein yang terduduk dilantai, ditarik kencang oleh Jimin.

Jungkook membantu gadis itu berdiri, sangat hati hati, takut gadis itu marah lagi terhadapnya. "G-gapapa?" tanyanya, Yein terdiam mendengus sangat keras. Membuat Jungkook memberi kode pada Taehyung dan Jimin, menyuruh mereka berdua keluar.
Taehyung dan Jimin kompak menggaruk kepala tak gatal, sembari berjalan keluar dengan senyuman penuh arti pads Jungkook.  "Hwaiting!" Bisik Jimin.

"Hiks.."

"Y-ya, Yein.."

Bahu Yein bergerak naik turun, tangisannya mengeras, kemudian memeluk lutut menutupi wajahnya yang memerah karena menangis.

Jungkook kebingungan, dia tak tahu harus berbuat apa. Gadis ini sulit ditebak. "Kenapa?.." tanya Jungkook mengelus kepala Yein pelan.

"T-takut.. s-sakit.."









TBC
민윤ZY

Push & Pull (Jjk × Jyi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang