Yein berlari cepat, sembari membawa sebuket bunga mawar berwarna merah muda di tangannya. Hari ini Sujeong akan tampil, tepatnya di gedung pertunjukan Ryungnam. Gadis itu terlambat karena mengambil jalan memutar, menghindari seseorang. Siapa lagi kalau bukan..
Lee Donghae.
Ingatan itu selalu melintas, apabila ia melihat lelaki itu. "Ya!, Jung Yein!", Panggilan itu membuyarkan pikiran Yein. Lelaki ber kemeja kuning dengan lengan yang digulung sampai siku itu melambai lambaikan tangannya, menyuruh gadis itu duduk disebelahnya. Wajah Jungkook terlihat lega, jelas.. kekasih pura puranya itu menyelamatkan nya lagi di waktu yang tepat. Seperti biasa, hampir saja Yerim mengetahui keberadaannya.
Yein hanya mengangguk pasrah, tempat yang Jungkook duduki memang sangat strategis, jajaran ketiga ditengah. Sujeong pasti langsung bisa melihat Yein kalau Yein duduk disitu.
"Kok telat?" Tanya Jungkook pada Yein, dijawab dengan buket bunga mawar yang digoyang goyangkan oleh Yein.
"Oh.. beli bunga dulu?." Yein mengangguk, lalu mendudukan dirinya. "Jimin mana?" Tanya Yein, seharusnya lelaki ini duduk berdua dengan Jimin, bukan dengannya.
"Sama gebetannya." Tunjuk Jungkook pada barisan paling depan. Ya akhir akhir ini Jimin membuntuti gadis cantik nan polos dari department komunikasi, Kim Jiyeon. "Prinsip Jimin itu, 'JKK' " jelas Jungkook.
"Apaan?"
"Jangan kasih kendor."
..
.
.
Akhirnya penampilan yang ditunggu tunggu muncul. Penampilan Sujeong dan Taehyung sangatlah tidak terduga. Hampir semua murid menampilkan lagu ballad atau klasik, sedangkan Taehyung dan Sujeong menampilkan lagu yang sedang hits di semua kalangan, dna. (Bisa dilihat diatas:) )
Yein tak henti hentinya berdecak kagum sementara Jungkook menjadi sangat fokus dengan kameranya. Merekam Taehyung tentunya.
Setelah penampilan selesai mereka menghampiri Sujeong dan Taehyung ke belakang panggung. Memuji penampilan mereka dengan sangat ekspresif.
"Gila gilaaa." Ujar Jungkook bertepuk tangan.
"Sujeongg, jjang!!. Taehyung sunbaenim juga!." Ujar Yein sambil memberikan buket bunga pada Sujeong.
Mereka larut dalam obrolan, sampai kemudian ada suara tak asing menginterupsi obrolan mereka. "Sujeong, Taehyung.. kalian melakukannya dengan baik. Selamat~" ucapnya.
"Oh!, Donghae sonsaengnim.. kamsahamnida.." Ucap Sujeong. Jungkook sontak langsung melihat Yein, perasaannya tak enak. Benar saja, Yein langsung menunduk seakan tak mau melihat orang yang kini berdiri dekat dengannya.
Jungkook mengepalkan tangannya, melihat Donghae menyapa Yein dengan mengelus kepalanya pelan. Gadis itu sekarang bahkan memejamkan matanya ketakutan. "Yein.. kamu ada waktu?, bisa bicara sebentar dengan Oppa?." Tanya Donghae.
.
.
.
.
"Ck, tolong pak. Jauhi pacar saya."
Ya, Jungkook memang nekat. Ia dengan angkuh mengajak guru musik itu untuk bicara dengannya dulu sebelum berbicara dengan Yein. Mengajaknya ke ruang peralatan.
"Memangnya tau apa kamu?" Tanya Donghae sambil tertawa meremehkan.
Jungkook ikut tertawa, kemudian terdiam lalu menatap Donghae dengan intens, "Bapak gak liat? atau memang pura pura gak tau?."
Donghae kemudian terlihat serius, membuat Jungkook merasa menang kali ini, "Pacar saya ketakutan tiap liat anda pak. Gak ngerasa apa?."
"Kamu gatau apa yang sudah saya dan dia alami."
Jungkook mendecak, "Toh saya juga gak mau tau dari bapak." Ia kemudian menepuk bahu Donghae, "Lain kali kalau mau bicara dengan Yein, lewat saya saja. Saya pacarnya." Tegas Jungkook.
Kemudian ia meninggalkan Donghae, "Oh.. satu lagi, anda terlalu tua buat di panggil 'Oppa' pak." Ujar Jungkook sarkatik kemudian meneruskan langkahnya.
.
.
.
.
"Jeon Jungkook lo ngomong apa aja??!"
Niat baik memang tak selalu membuahkan hasil yang baik. Seperti saat ini, Jungkook malah diintrogasi Yein. Gadis itu langsung menariknya setelah ia keluar dari ruang peralatan. Medudukan Jungkook pada sofa di ruang rias. Mereka tidak hanya berdua, Jungkook ditonton Taehyung, Sujeong juga Jimin yang baru datang.
"Cuma ngomong kalau lo itu pacar gue." Jawab Jungkook santai.
"Gamungkin, tadi itu lebih dari lima menit!."
Jimin tersenyum kegirangan, "Waduh, penganten baru udah berantem aja."
"Diem!" Teriak Jungkook dan Yein bersamaan.
"WEY UDAH!, PACAR GUE MAU GANTI BAJU GAJADI JADI GARA GARA ADA KALIAN DISINI!" Bentak Taehyung, membuat ruangan hening seketika.
"LO JUGA IKUT KELUAR! AWAS AJA NGINTIPIN SUJEONG." Bentak Yein, membuat Jungkook tertawa terbahak bahak. Yein sekarang berani membentak Taehyung juga Jimin ternyata.
.
.
.
.
Lelaki itu mendekat, membuat gadis itu semakin bergetar ketakutan. Gadis itu menarik sebelah tangannya paksa, berusaha melepaskan borgol yang melingkar di pergelangan tangannya. Sakit sangat sakit.
"Oh~, Yein mau Oppa mematahkan bagian ini?" Tanya lelaki itu sambil memegang tangan si gadis. Gadis itu menggelengkan kepalanya takut, memejamkan matanya karena lelaki itu mulai mendekatkan wajah padanya.
BRAK!
"Lepaskan dia pria gila!!"
.
.
.
.
"Jeon.. kayaknya cukup.. sandiwara kita harus berhenti sampai disini. Tolong jangan ikut campur, ini masalah gue."
TBC
민윤ZY
KAMU SEDANG MEMBACA
Push & Pull (Jjk × Jyi)
Fanfiction[ON GOING] [writer block🙏🚫] Jeon Jungkook!, Keluar dari pikiranku!! . . . Banglyz⚠